Instrumen musik Goong Cla dibuat dari batang bambu yang panjangnya sekitar 40–60 cm dengan dua bagian: badan instrumen musik dan enam senar yang direntangkan di atas batang bambu. Bahan terbaik untuk membuat instrumen musik ini ialah bambu yang telah ditanam selama lima tahun (bambu yang sudah dewasa), karena bambu yang terlalu tua tidak baik, sedangkan yang terlalu muda juga tidak cocok. Bambu yang digunakan harus tumbuh di daerah perbukitan tinggi. Karena jika menggunakan bambu yang tumbuh di daerah rendah, batangnya akan mengandung banyak air dan menghasilkan suara yang tidak jernih.
Bentuk instrumen musik bambu Goong Cla sederhana, tetapi untuk membuat satu instrumen musik ini harus melalui banyak tahapan. Seniman Dieu Liet dari desa Tuc Trung, Kabupaten Dinh Quan, Provinsi Dong Nai, mengatakan:
“Membuat alat musik ini harus mencari batang bambu yang cocok. Setelah bambu diambil, harus dijemur sampai agak kering, lalu memasang senarnya. Kalau terlalu kering, senarnya akan mudah putus; tapi kalau dijemur terlalu singkat waktunya, bambunya akan mudah dimakan rayap.”
Seniman Dieu Liet memainkan instrumen musik bambu Goong Cla (Foto: Thu Ha/VOV2) |
Meskipun memiliki struktur yang sederhana dan teknik memainkannya tidak terlalu rumit, namun untuk dapat memainkan instrumen musik bambu ini dengan mahir dan menghasilkan suara sesuai dengan yang diinginkan, diperlukan proses latihan yang lama dan tekun.
Suara instrumen musik bambu mendatangkan emosi yang istimewa, baik bagi pemainnya maupun para pendengar yang menikmati suaranya. Saudari Thi Loan, seorang warga etnis minoritas Cho Ro Chơ Ro di Kabupaten Dinh Quan, Provinsi Dong Nai, mengatakan:
“Instrumen musik bambu ini sangat unik. Suaranya sangat menyentuh perasaan, mirip seperti suara seruling, benar-benar mengharukan. Perasaan saya begitu meluap sehingga mau mencucurkann air mata.”
Masyarakat Cho Ro sangat menghargai instrumen musik bambu Goong Cla karena instrumen musik ini dibuat dari jenis bambu yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Instrumen musik ini selalu hadir dalam hampir semua acara besar maupun kecil di komunitas. Khususnya, lagu yang paling sering dimainkan dengan alat musik ini adalah lagu pengantar tidur anak (lagu nina bobo).
Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta interferensi budaya antara etnis-etnis berlangsung semakin kuat, munculnya berbagai bentuk hiburan baru yang telah memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap seni pertunjukan instrumen musik bambu. Bapak Dang Thanh Hieu, Kepala Bagian Etnis Kota Long Khanh, Provinsi Dong Nai, mengatakan:
“Dewasa ini, bagi masyarakat Cho Ro, instrumen musik Goong Cla hampir sudah punah. Di Kota Long Khanh sekarang hanya ada dua orang yang tahu cara membuat dan memainkan instrumen musik ini, tetapi mereka hanya bisa memainkan satu lagu. Hanya seniman Dieu Liet yang bisa memainkan sembilan lagu.”
Menghadapi memudarnya suara instrumen musik bambu dalam kehidupan sehari-hari, Provinsi Dong Nai telah menyelenggarakan banyak pertunjukan yang menggunakan instrumen musik bambu agar supaya instrumen musik tradisional ini bisa dikenal lebih luas. Kota Long Khanh (Provinsi Dong Nai) juga membantu pembukaan kursus-kursus yang dilakukan seniman Dieu Liet untuk mengajarkan cara membuat dan memainkan instrumen musik bambu kepada pemuda Cho Ro. Mungkin di masa mendatang, suara instrumen musik bambu Goong Cla akan bergema di seluruh desa masyarakat Cho Ro.