Sekarang, di Vietnam ada sekitar 1 juta badan usaha, kira-kira 5 juta kepala keluarga yang berbisnis. Sektor ekonomi swasta memberikan kontribusi sebanyak 51 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB), lebih dari 30 persen pada APBN, menciptakan lebih dari 40 juta lapangan kerja, menduduki lebih dari 81 persen total jumlah pekerja dalam perekonomian.
Para pembaca di forum kebijakan dengan tema: "Mengembangkan ekonomi swasta - pengungkit bagi sebuah Vietnam yang makmur pada era kebangkitan dari tanah air (Foto: Ngoc Anh/VOV5) |
Dalam pengembangan ekonomi swasta, Negara Vietnam telah dengan kuat mengubah cara pengelolaan, berpindah dari mekanisme mengelola badan usaha ke mekanisme melayani badan usaha. Khususnya, Resolusi nomor 68-NQ/TW dari Politbiro yang diberlakukan pada tgl 04 Mei tahun 2025 tentang pengembangan ekonomi swasta telah meluncurkan satu sumber daya yang penting dari tanah air. Doktor Vo Tri Thanh, mantan Wakil Kepala Institut Penelitian Pengelolaan Ekonomi Pusat memberitahukan:
“Resolusi 68 mengakui bahwa badan usaha swasta merupakan satu motivasi yang paling penting. Ketika bicara tentang ekonomi pasar maka tentunya ekonomi swasta menjadi jantungnya ekonomi pasar. Pertumbuhan harus berkesinambungan, inklusif, ekonomi hijau dan transformasi digital menjadi yang hidu-mati”.
Pada pihak badan usaha, Bapak Le Viet Hai, Ketua Grup Pembangunan Hoa Binh menyatakan:
“Resolusi 68 tentang pengembangan ekonomi swasta merupakan kebijakan yang tepat dan perlu digelarkan secara gigih. Pelajaran dari Republik Korea juga sangat bermakna. Vietnam bisa belajar dari Republik Korea. Pemerintah Republik Korea telah membantu Grup Huyndai untuk mengatasi krisis. Pemerintah Vietnam perlu menerapkan kebijakan-kebijakan bantuan pada badan-badan usaha papan atas”.
Beberapa badan usaha swasta Vietnam saat ini telah membina brand yang berprestise, menegaskan posisinya di kawasan dan di pasar internasional seperti perusahaan-perusahaan Vingroup, Vinfast, Sungroup, Thaco, Vinamilk. Ekonomi swasta bersama dengan ekonomi negara serta ekonomi kolektif menjadi paduan poros untuk membangun perekonomian yang mandiri dan berdikari. Profesor, Doktor Nguyen Mai, Ketua Asosiasi Kerja Sama dan Investasi Negeri Asing mengatakan:
“Untuk membangun perekonomian yang mandiri dan berdikari maka harus memacu baik ekonomi Negara maupun ekonomi swasta di dalam negeri. Membawa ekonomi swasta di dalam negeri dan ekonomi Negara mencapai 55 persen, maka baru bisa ada perekonomian yang mandiri. Saat ini, badan usaha swasta Vietnam telah memiliki cukup kekuatan untuk membangun beberapa bangunan infrastruktur yang penting, teknologi, jasa yang pada 15 tahun sebelumnya pada pokoknya dilaksanakan oleh badan usaha yang bermodal investasi asing”.
Pada latar belakang Revolusi 4.0 dan kecerdasan buatan (AI) semakin berpengaruh kuat terhadap situasi sosial-ekonomi, maka transformasi digital memainkan peranan hidup-mati bagi badan usaha. Profesor Nguyen Dinh Thang, Wakil Ketua Asosiasi Komunikasi Digital Vietnam menegaskan:
“Tranformasi digital merupakan faktor yang terpenting untuk meningkatkan kemampuan kompetitif dari badan usaha, di antaranya ada badan usaha swasta. Badan usaha swasta sedang berangsur-angsur memiliki strategi yang lengkap, target yang jelas, selangkah demi selangkah, dan mengubah cara pelelaksanaan, menginvestasikan teknologi yang sesuai dan membangun infrastruktur teknologi untuk diri sendiri”.
Vietnam menargetkan sampai tahun 2030 memiliki 2 juta badan usaha yang beraktivitas, ada setidaknya 20 badan usaha besar yang berpartisipasi pada rantai nilai global, memberikan kontribusi sekitar 55 - 58 persen pada PDB. Visi sampai tahun 2045, ekonomi swasta Vietnam berkembang pesat, kuat, berkesinambungan dan proaktif berpartisipasi pada rantai produksi dan pasokan global, mempunyai daya saing yang tinggi di kawasan dan di dunia. Vietnam berupaya sampai tahun 2045, ada setidaknya 3 juta badan usaha dan memberikan kontribusi sebanyak 60 persen pada PDB.