Selama 6 bulan pertama tahun 2025, Provinsi Son La telah mengekspor 17.800 ton kopi, mencapai sekitar 70 juta USD, meningkat kira-kira 30 persen dibandingkan dengan kurun waktu yang sama tahun 2024.
Pohon kopi telah hadir di bumi Son La sejak tahun 1945, setelah 80 tahun, kopi telah menjadi tanaman utama provinsi ini. Dengan area dan hasil produksinya besar, propinsi Son La menjadi daerah penanaman kopi Arabica yang paling besar di seluruh Vietnam, menduduki 50 persen area penanaman dan 43,5 persen kuantitas di seluruh Vietnam. Ini merupakan kemudahan bagi provinsi ini untuk mengembangkan zona penanaman kopi khas dengan kualitas tinggi dan sesuai dengan kecenderungan konsumsi yang hijau dan berkelanjutan di dunia. Bapak Ta Manh Cuong, Direktorat Promosi Dagang, Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam memberitahukan:
“Produk kopi Arabica yang dimiliki Propinsi Son La sangat potensial. Bukan kebetulan diantara hampir 10 propinsi yang menanam dan mempriduksi kopi di seluruh negeri, Propinsi Son La menjadi salah satu di antara tiga petunjuk geografis yang mendapat sponsor di seluruh negeri. Ini merupakan peluang bagi kopi Son La untuk menegaskan posisi dan brandnya”.
Kopi Son La (Foto: Le Hanh/VOV Tay Bac) |
Provinsi Son La tidak hanya menanam kopi saja, tapi selangkah demi selangkah menduniakan biji kopi. Kopi Arabica Son La memiliki aroma yang ideal dan mencapai banyak sertifikat di dalam dan luar negeri. Profesor Muda, Doktor Nguyen Van Bo, mantan Direktur Institut Ilmu Pengetahuan Vietnam mengatakan: “Provinsi Son La telah mencapai satu sertifikat penting yaitu Sertifikat tentang petunjuk geografis. Dengan sertifikat tersebut, Provinsi Son La telah menjual kopi dengan harganya lebih tinggi dan mengekspor kopi ke lebih banyak negara”.
Semua sertifikat yang dicapai Provinsi Son La tidak hanya merupakan ukuran standar saja, tapi juga menjadi komitmen tentang asal-usul dan proses produksi dalam bidang perkopian. Saudara Nguyen Ngoc Huy, Perusahaan Persero Phuc Sinh Son La memberitahukan:
“Sekarang, zona bahan baku kami telah mendapat beberapa sertifikat tentang kesinambungan kopi seperti Sertifikat Rainforest Alliance (RA) dan Sertifikat Four C. Ini merupakan dua di antara sertifikat-sertifikat yang paling populer di dunia tentang pengembangan kopi secara berkesinambungan. Kesuksesannya bergantung pada pematuhan para petani terhadap cocok-tanam atau tidak”.
Dari misi mengentas dari kelaparan dan kemiskinan, pohon kopi sekarang menjadi pohon industri utama di Provinsi Son La. Produk kopi khusus, kopi dengan kualitas tinggi selangkah demi selangkah menaklukkan pasar dengan kebutuhan tinggi, turut menegaskan citra brand kopi Vietnam di peta kopi dunia. Untuk terus menaklukkan semua target pembangunan yang baru, Provinsi Son La sudah dan sedang mengatasi kesulitan, berupaya memenuhi semua ketentuan dan standar yang paling ketat dari dunia internasional, membuat produk kopi yang berkualitas. Bapak Nguyen Thanh Cong, Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi Son La mengatakan:
“Solusi pertama yaitu mengembangkan kopi secara berkesinambungan, membuat proses produksi kopi yang bersih menurut standar RA, 4C, UTZ, semua peraturan tentang anti-deforestasi dari Uni Eropa. Seiring dengan itu ialah masalah pembenihan, harus meneliti varietas-varietas kopi yang paling baik, sesuai dengan kondisi zona penanaman di Son La”.
Proses pembenihan pohon kopi (Foto: Tran Long/VOV Tay Bac) |
Pada latar belakang pasar kopi global semakin mengalami daya saing yang sengit, usaha mempertahankan brand kopi Son La tidak hanya bergantung pada kuantitas saja, tapi yang lebih penting yaitu mempertahankan kualitas yang stabil dan menjamin kesinambungan. Provinsi Son La sedang berjalan secara tepat arah ketika memusat pada solusi-solusi sinkron: dari merancang zona bahan baku, meningkatkan kualitas benih, menerapkan standar internasional dalam memproduksi dan melakukan konektivitas erat antara petani-badan usaha-badan pengelola sampai menginvestasikan pengolahan secara intensif dan membuat brand petunjuk geografis. Prosesor Muda, Doktor Nguyen Van Bo menyatakan:
“Haluan cabang ialah harus berkonektivitas dan oleh karena itu, petani, pertama-tama harus berkonektivitas berproduksi sesuai dengan satu proses dan berkonektivitas dengan badan-badan usaha unutk mendapat bantuan dalam melakukan berbagai prosedur, mencapai permintaan kualitas, asal-usul, mendapat sertifikat kopi. Petani harus berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan konektivitas tersebut. Itu merupakan tuntutan pertama dan teramat penting”.
Dalam strategi pengembangan pohon kopi, Provinsi Son La berupaya sampai tahun 2030, area penanaman kopi mencapai 25.000 hektare, hasil produksinya sebanyak 40.00 ton, mengembangkan 5.950 hektare kopi khusus, zona penanaman yang mencapai standar berkesinambungan seluas 18.000 Hektare, 80-90 persen area penanaman baru menggunakan benih yang berstandar.
Visi sampai tahun 2035, area penanaman kopi meningkat menjadi 27.000 hektare, kuantitasnya mencapai 47.000 ton, ada 6.500 hektare penanaman kopi khusus, kuantitas pengolahan yang mendalam mencapai 20-25 persen, kopi ekspor mencapai 80-85 persen total kuantitas kopi seluruh provinsi, membentuk dan mengembangkan 5 zona penanaman kopi yang menerapkan teknologi tinggi ke atas. Tekad ini menunjukkan bahwa Provinsi Son La sedang tidak henti-hentinya berupaya menjadi pusat produksi kopi Arabika yang berkualitas tinggi di Vietnam, dari situ, menciptakan ancang-ancang bagi produk kopi daerah yang menaklukkan pasar-pasar yang berkebutuhan paling ketat di dunia.