 Ibu Nguyen Thi Thuy Ngan (baju ungu) (Foto: Le Phuong) |
Di tengah-tengah panas teriknya matahari bulan Juni ini, Ibu Nguyen Thi Thuy Ngan, Ketua Asosiasi Difabel Kabupaten Thanh Xuan, sedang sibuk bersama-sama dengan para anggotanya membungkus bingkisan-bingkisan untuk para anak-anak difabel di Kabupaten Thanh Xuan. Antusias, berhati-hati, cermat dan selalu memperhatikan orang lain merupakan kesan-kesan dari semua orang tentang Ibu Thuy Ngan:
“Ibu Ngan selalu memperhatikan semua pekerjaan dari detail-detail yang paling kecil; menyelenggarakan secara cermat Hari Wanita Internasional (8/3) untuk para perempuan difabel, menyelenggarakan Hari Anak-Anak Internasional (1/6) untuk para anak-anak difabel atau anak-anak keluarga difabel, memberikan bingkisan dan buku kepada para anggota Asosiasi Difabel yang adalah prajurit penyandang disabilitas pada Hari Prajurit Penyandang Disabilitas dan Martir (27/7)”.
“Di tempat huniannya kalau ada anak yang menjumpai kesulitan paling serius, Ibu Ngan datang ke rumah untuk memberikan dorongan semangat atau bingkisan. Dia juga sering datang ke rumah anggota Asosiasi Difabel yang sakit untuk menyemangati mereka”.
Setiap kali Asosiasi Difabel Kabupaten Thanh Xuan mengadakan event-event, Ibu Ngan dan para anggotanya dengan sepenuh hati memberikan perasaan dalam pekerjaan karena mereka memahami bahwa setiap bingkisan yang diberikan merupakan perhatian dan dorongan semangat yang bermakna kepada setiap keluarga. Ibu Nguyen Thi Thuy Ngan memberitahukan:
“Ada sangat banyak keluarga prajurit penyandang disabilitas yang menjumpai kesulitan dalam kehidupan. Dan saya sendiri perlu memperhatikan mereka. Saya berpikir bahwa usaha bergotong royong memberikan bantuan spirituil dan materil sedikit banyak bisa membantu mereka memberanikan diri menggeliat dalam kehidupan”.
Pada tahun 2006, ketika sudah pensiun, Ibu Nguyen Thi Thuy Ngan terus ikut serta dalam pekerjaan sosial di tempat huniannya. Dia dianggap sebagai orang yang memberikan jasa besar dalam pekerjaan memberantas dari buta huruf untuk para difabel di Kota Hanoi. Di Kabupaten Thanh Xuan, dia telah membuka kursus dan datang ke setiap keluarga untuk menggerakkan difabel pergi ke kelas. Dia sendiri menjadi guru di kursus-kursus pemberantasan buta huruf itu, meskipun usianya sudah 70 tahun. Banyak kursus pemberantasan buta huruf itu telah membantu para siswa membaca, menulis dan merasa lebih percaya diri dalam kehidupan.
Memahami rasa tidak percaya diri dari para difabel, Ibu Ngan telah membuat rencana untuk mendekati dan menggerakkan sumber-sumber bantuan guna membuka kursus pendidikan vokasi untuk para difabel, membantu mereka merasa percaya diri dalam kehidupan. Setiap tahun, dia menggerakkan dari 20 sampai 30 orang untuk ikut serta dalam kursus pendidikan vokasi seperti memasak, membuat minuman dan sebagainya untuk para difabel di Pusat pendidikan vokasi di Kabupaten Thanh Xuan. Tidak hanya sepenuh hati dengan pekerjaan Asosiasi Difabel Kabupaten Thanh Xuan, tetapi Ibu Ngan juga ikut serta dalam banyak aktivitas lainnya demi masyarakat. Ibu Nguyen Thi Phuong, Ketua Kelab orang tua anak-anak difabel Kabupaten Thanh Xuan memberitahukan:
“Dia sangat memperhatikan orang lain, khususnya anak-anak difabel. Dia memberikan dorongan semangat spirituil serta materil. Para anggota dalam kelab merasa sangat terharu. Setiap tahun, Ibu Ngan juga mengadakan kunjungan ke daerah pegunungan untuk melakukan aktivitas amal, memberikan bingkisan, selimut, tas dan sebagainya kepada orang-orang yang menjumpai kesulitan”.
Ibu Ngan selalu berpikir bahwa banyak pergi, banyak bekerja dan banyak membantu orang-orang yang menjumpai kesulitan merupakan kesenangan dalam hidupnya, merupakan tenaga pendorong yang menambahkan kesehatan kepada dia untuk melanjutkan aktivitas-aktivitas demi masyarakat. Masih ada rencana yang sedang dibuat Ibu Nguyen Thi Thuy Ngan pada masa depan, berharap bahwa akan ada lebih banyak difabel yang menerima bantuan dari Ibu Ngan serta Asosiasi Difabel Kabupaten Thanh Xuan agar mereka mendapat vitalitas untuk menggeliat dalam kehidupan.