Dieu Chinh Hung – Kepala Dukuh He bersama-sama dengan warga mengatasi kesulitan

Tong Anh – Thu Hang
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Dukuh He, Kecamatan Muong Chien, Kabupaten Quynh Nhai, Provinsi Son La, Vietnam Utara merupakan dukuh pemukiman warga etnis minoritas Thai Putih yang harus melakukan keperluan untuk kebutuhan membangun proyek hydrolistik Son La sejak tahun 2006.

Banyak berpikir tentang kehidupan warga etnis minoritas di dukuh He yang mengalami banyak kesulitan karena belum bisa menemukan  arah mengembangkan ekonomi, usaha peternakan dan cocoktaman pada pokoknya masih bersifat ekonomi alamiah serta ingin membantu warga menstabilkan kehidupan di tempat tinggal yang baru, Dieu Chinh Hung, Kepala Dukuh He telah berani mengubah struktur tanaman dan perternakan untuk diikuti warga.

Dieu Chinh Hung – Kepala Dukuh He bersama-sama dengan warga mengatasi kesulitan - ảnh 1 Panorama pusatnya Kecamatan Muong Chien, Kabupaten Quynh Nhai, Provinsi Son La sekarang (Sumber: Koran Son La)

Ketika melihat situasi topografi daerah perbukitan, pertanahan dan cuaca di daerah ini sesuai dengan peternakan rajakaya dan penanaman pohon di lahan yang miring, pada tahun 2007, Dieu Chinh Hung telah menyumbangkan jumlah uang simpanan keluarga dan meminjam modal sebesar 50 juta VND dari bank kebijakan sosial kabupaten untuk bertekad melakukan usaha ekonomi. Dia telah berbahas dengan istri dan anak-nya untuk menanam modal di lahan seluasnya lebih dari 1 hektar. Dia membangun kandang, membeli sapi dan mereklamasi satu kebun pohon lengkeng dan pohon  mangga untuk memanfaatkan pupuk kandang  dari kotoran sapi . Dia mengatakan:

“Sejak melakukan pemukiman kembali di sana, saya telah berbahas dengan istri dan anak-nya untuk membeli sapi dan mereklamasi kebun pohon buah-buahan guna memperoleh pendapatan yang stabil. Saya terus berupaya mengembangkan kawanan sapi menurut pola peternakan di kandang”.

Kerbau dan sapi dianggap sebagai aset yang besar bagi warga etnis di daerah pegunungan. Namun, karena dulu warga Dukuh He biasanya melakukan pemeliharaan liar, sangat sulit mengontrol wabah maka hasilnya  peternakan tidak tinggi. Memahami masalahnya, dia telah menanam rumput ekor kucing, mencadangkan pakan pernak bagi sapi, melakukan vaksinasi secara periodik dan menjaga kebersihan kandang. Dari ada  beberapa ekor sapi , sampai sekarang, kawanan sapi menjadi  lebih dari sepuluh ekor yang semuanya gemuk dan sehat-sehat . Dia berencana akan terus mengembangkan kawanan sapi menjadi  puluhan ekor, di antaranya ada  sapi pembiakan dan sapi pedaging untuk dipasarkan. Dia menceritakan:

“Pada umumnya, beternak sapi menurut pola kandang lebih terjamin. Ketika sapi punya tanda-tanda sakit, segera saya ketahui. Di dukuh juga ada dokter hewan yang secara permanen bersama-sama dengan kami memantau kesehatan sapi. Untuk ada sumber pakan bagi sapi, saya menanam ramput ekor kucing di lauarnya 2.000 Metter. Dan ketika memaneni padi, saya akan mengambil jeraminya  untuk disimpan menjadi cadangan pakan bagi sapi. Usaha memberikan pakan bagi sapi juga dilaksanakan secara periodik tiga kali perhari”.

Dalam saat menunggu pendapatan yang dicapai  dari sapi pedaging dan area pohon buah-buahan di lahan miring, Bapak Dieu Chinh Hung dan keluarganya tetap melakukan intensifikasi  padi di sawah dan jagung di huma, menggali kolam untuk membudidayakan ikan serta beternak unggas yang memberikan pendapatan sebesar kira-kira 150 juta VND pertahun. Warga di dukuh kalau mau belajar, dia bersedia berbagi pengalaman yang telah diperoleh dalam praktek. Banyak kepala keluarga, ketika melaksanakan usaha ekonomi menurut pola Dieu Chinh Hung telah mendapat hasil-guna ekonomi yang tinggi. Dieu Van Vinh, warga di dukuh Bon, Kecamatan Muong Chien mengatakan:

“Bapak Hung secara bersemangat berbagi pengalaman kepada kami dalam beternak sapi menurut pola dia. Dia memberi pengalaman tentang teknik membangun kandang, cara menanam rumput ekor kucing, cara menyimpan jerami dan masalah pengobatan, secara tepat waktu melakukan vaksinasi supaya berhasil mengembangkan kawanan sapi”.

Dukuh He punya 78 kepala keluarga dengan populasinya 350 jiwa yang adalah warga etnis minoritas Thai Putih. Sejak tahun 2006 ketika melakukan evakuasi sampai sekarang Dukuh He selalu mempertahankan gelar dukuh yang berbudaya. Ini merupakan dukuh yang bertahun-tahun tidak ada kebobrokan sosial. Di Dukuh He sekarang hanya ada dua keluarga miskin dan seluruh dukuh sedang berupaya membantu dua keluarga tersebut mengentas dari kemiskinan. Tercapainya asil ini berkat ada sumbangan  tidak kecil yang diberikan Dieu Chinh Hung-kepala dukuh yang berkewibawaan dan bertanggung jawab demi rakyat. Tran Quoc Hung, Ketua Komite Rakyat Kecamatan Muong Chien, Kabupaten Quynh Nhai, Provinsi Son La memberitahukan:

“Kecamatan Muong Chien sudah mempropagandakan dan menggerakkan semua kepala keluarga di kecamatan mengunjungi dan bejalar pola tersebut. Mereka telah mendapat bantuan yang bersemangat dari bapak Hung tentang cara memilih bibit rumput ekor kucing dan cara merawat kawanan sapi. Dari situ, turut membantu mereka  meningkatkan pendapatan dan menstabilkan kehidupan”.

Sumbangan-sumbangan yang diberikan Bapak  Dieu Chinh Hung dalam mengembangkan ekonomi pedesaan di Dukuh He sudah dan sedang dilaksanakan oleh warga di sana secara kuat, tidak hanya turut mendorong ekonomi dukuh saja, melainkan juga meningkatkan kehidupan spiritual kepada warga dukuh. 

Komentar