Sistim pertahanan rudal yang dipacu oleh Amerika Serikat di Eropa tidak memberikan kestabilan dan perdamaian

Anh Huyen
Chia sẻ
(VOVworld) – Sistim perisai pertahanan rudal yang resmi dipacu Amerika Serikat di Eropa baru-baru ini setelah direncanakan selama kira-kira satu dekade terus memperdalam perselisihan yang sudah ada antara Rusia dan Barat

(VOVworld) – Sistim perisai pertahanan rudal yang resmi dipacu Amerika Serikat di Eropa baru-baru ini setelah direncanakan selama kira-kira satu dekade terus memperdalam perselisihan yang sudah ada antara Rusia dan Barat. Tanpa memperdulikan peringatan-peringatan dari Rusia serta satu permufakatan nuklir bersejarah yang tercapai oleh negara-negara adi kuasa dengan Iran, gerak gerik yang dilakukan Amerika Serikat ini bisa mengancam perdamaian di Eropa dan negara-negara lain.



Sistim pertahanan rudal yang dipacu oleh Amerika Serikat di Eropa tidak memberikan kestabilan dan perdamaian - ảnh 1
Sistim pertahan rudal Aegis Ashore di pangkalan Deveselu, Romania
(Foto: AFP/VNA)


Sistim pertahanan rudal di Eropa yang dikedepankan Amerika Serikat sejak tahun-tahun 80an Abad lalu dengan target utama ialah untuk menghadapi Uni-Soviet. Setelah perang dingin berakhir, rencana ini telah dihentikan sementara dan dipulihkan pada 2007 dengan target baru ialah menghadapi serangan rudal dari Iran. Akan tetapi, rencana ini telah menghadapi tentangan yang keras dari pihak Rusia dan kemudian terus dihentikan. Pada 2009, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama melanjutkan penggelaran sistim ini untuk melindungi para sekutunya yaitu NATO di Eropa terhadap ancaman-ancaman rudal balistik dari Iran dan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK).


Ketegangan meningkat karena Sistim pertahanan rudal di Eropa

Pada pekan lalu, kalangan pejabat Amerika Serikat dan NATO menyatakan siap mengoperasikan sistim pertahanan rudal ini di pangkalan angkatan udara di Deveselu, satu daerah dengan sedikit pemukim di Rumania Selatan, setelah bertahun-tahun menyusun rencana menggelarkan investasi untuk basis ini. Bersamaan itu, Amerika Serikat juga menggelarkan dan membangun sistim pertahanan ke-2 di Polandia. Basis ini direncanakan akan dioperasikan pada 2018 dan bersama dengan radar-radar dan kapal-kapal perang yang sedang beraktivitas di Laut Tengah akan menciptakan satu sistim pertahanan siang malam bagi NATO.

Pada saat pihak Amerika Serikat menegaskan bahwa penggelaran sistim pertahanan rudal di Polandia dan Rumania bertujuan menghadapi ancaman-ancaman rudal balistik dari Iran, maka Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan tegas menyatakan bahwa sistim-sistim pertahanan rudal Amerika Serikat ini menyasar pada Rusia, kongkritnya ialah menyasar pada gudang senjata nuklir Rusia. Presiden Vladimir Putin memperingatkan bahwa penggelaran sistim pertahanan rudal Amerika Serikat di Romania melanggar Traktat tentang penghapusan rudal-rudal jarak menengah dan jarak pendek (INF) yang telah ditanda-tangani dua negara pada 30 tahun lalu, berpengaruh secara serius terhadap keamanan nasional Rusia. Sebagai balasannya, Rusia telah menambahkan tiga divisi di kawasan Barat dan Selatan serta menyatakan bahwa Rusia akan menetralisasikan semua sistim pertahanan rudal NATO di Eropa.


Menghindari perlombaan senjata demi kestabilan dan perdamaian bersama

Selama ini, Rusia belum pernah menyetujui kehadiran satu perisai rudal yang serupa di Eropa Timur. Dan sekarang, Istana Kremlin juga memberikan respon keras terhadap program nuklir ini. Presiden Vladimir Putin telah melakukan serentetan perbahasan dengan kalangan pejabat keamanan dan teknik militer tentang solusi memperkuat kekuatan pertahanan Rusia. Memperhitungkan kembali seluruh disposisi strategis, menambahkan anggaran pertahanan, memperhebat penelitian untuk memproduksi senjata baru merupakan hal-hal yang sedang digelarkan Moskwa.

Kecemasan Rusia akan keamanan sepenuhnya berdasar karena tujuan dari sistim ini ialah menghadapi rudal Iran, tapi sampai sekarang hubungan Barat dengan Iran sedang mengalami perubahan yang mendasar. Pada saat itu, sistim NATO tidak hanya memiliki kemampuan defensif saja, tapi juga ofensif dan digelarkan sangat dekat dengan Rusia. Moskwa tidak bisa tidak memperhitungkan kembali seluruh usaha disposisi strategis, memperkuat anggaran pertahanan dan militer, memperkuat penelitian untuk memproduksi senjata baru, terutama rudal strategis dan taktik, meningkatkan kemampuan siaga tempur. Walaupun menyatakan bahwa Rusia tidak akan terseret ke dalam perlombaan senjata dengan Amerika Serikat dan Barat, tapi para analis menilai bahwa hal ini sulit dihindari. Pada kenyataannya, untuk menghadapi proyek raksasa dari Amerika Serikat dan NATO tersebut, Rusia sedang berencana memproduksi serentetan rudal jelajah supersonik yang modern “3M22 Zircon” pada 2018 untuk memperlengkapi kapal-kapal jelajah nuklir. Tidak hanya menginvestasikan banyak pada rudal nuklir, tank yang diperbarui dan pesawat terbang siluman saja, Rusia belakangan ini juga mempertahankan satu pasukan yang paling banyak dan paling kuat dengan jumlah kira-kira 800.000 prajurit. Sebagai penyeimbangnya, tentara Amerika Serikat juga sedang meneliti dan mengembangkan teknologi rudal supersonik. Akan tetapi, tidak ada satu rudal supersonik manapun yang bisa diproduksi Pentagon dalam waktu dekat. Sementara itu, karena mencemaskan potensi militer Rusia, Polandia juga berusaha memodernisasi kekuatan militernya. Polandia berencana mengeluarkan kira-kira 62 miliar dolar Amerika Serikat untuk memodernisasi kekuatan militernya, lebih banyak dua kali lipat terhadap anggaran yang dikedepankan Pemerintah negara ini sebelumnya.

Pada latar belakang hubungan Rusia – Amerika Serikat menegangkan setelah masalah Ukraina, gerak gerik yang dilakukan Amerika Serikat serta reaksi-reaksi yang keras dari Rusia di sekitar sistim pertahanan rudal di Eropa ada banyak kemungkinan menyebabkan perlombaan senjata yang baru di seluruh dunia. Opini umum berharap supaya masalah-masalah di bidang pertahanan rudal akan diatasi melalui perundingan antara Amerika Serikat dan Federasi Rusia, karena ini merupakan kestabilan dan perdamaian bersama semua negara dan bangsa. 

Komentar