Pimpinan pemerintah mengumpulkan dana mendukung warga Viet Nam Tengah (Foto: VGP) |
Selama ini, bencana alam di provinsi-provinsi Viet Nam Tengah selalu menjadi fokus perhatian dan kekuatiran masyarakat Viet Nam di dalam dan luar negeri. Upaya menghadapi dan menangani situasi yang ditimbulkan badai dan banjir telah dilakukan secara selaras oleh semua daerah, kementerian dan instansi fungsional untuk membatasi secara terendah kerugian yang bisa terjadi. Di banyak daerah, meskipun telah tersedia rencana tetapi menghadapi perkembangan bencana alam yang kompleks, penyelenggaraan Kongres Organisasi Partai Komunis berbagai tingkat untuk sementara berhenti untuk memberikan prioritas tertinggi bagi pencegahan dan penanggulangan badai dan banjir. Pencarian dan pertolongan digelar secara rutin dan terus-menerus siang malam. Kekuatan pertolongan telah hadir di tempat-tempat yang paling sulit dan berbahaya. Menurut laporan Kantor Komite Nasional urusan Menghadapi Insiden, Bencana Alam dan Pertolongan tertanggal 10 Oktober 2020, hanya dalam waktu singkat, semua unit dari KODAM 4, KODAM 5, Tentara Penjaga Perbatasan telah mengerahkan 8.843 prajurit, milisia, 200 peralatan untuk berkoordinasi dengan kekuatan setempat melakukan pertolongan dan memberikan bantuan kepada rakyat untuk mengatasi akibat hujan dan banjir. Dengan pertolongan tepat waktu, kekuatan fungsional di daerah-daerah telah mencapai banyak prestasi. Yang tipikal ialah penyelamatan dengan sukses awak kapal di kapal Vietship TK 12, kapal Vietship 09, kapal Hoang Tuan 26, kapal Thanh Thanh Dat 55 dan Thanh Thanh Dat 68 yang mengalami kecelakaan di kawasan laut Cua Viet, Provinsi Quang Tri pada tanggal 8 Oktober. Selanjutnya pada 19 Oktober menyelamatkan dengan sukses 18 orang di bis berkode 43B-024.54 yang terhanyut banjir di Kh Gat, Kabupaten Bo Trach, Provinsi Quang Binh dan sebagainya.
Pasukan pertolongan membantu warga di Provinsi Quang Binh (Foto: vov.vn) |
Namun karena hujan lebat dan banjir bandang, banyak kawasan menderita kelongsoran tanah serius sehingga menimbulkan kerugian parah korban jiwa dan harta benda, termasuk kehilangan dan gugurnya para komandan dan prajurit tentang ketika melakukan tugas pertolongan rakyat di tengah badai dan banjir di KODAM 4 sehingga meninggalkan kekaguman dan rasa kasih sayang tak terbatas bagi rakyat seluruh negeri.
Yang patut diungkapkan ialah sebelum dan di tengah badai dan banjir di Viet Nam Tengah, Partai Komunis dan Pemerintah Viet Nam secara rutin memberikan bimbingan tepat waktu untuk proaktif mengantipasi dan mengatasi akibat bencana alam. Pada tanggal 16 Oktober, Anggota Harian Sekretariat Komite Sentral Partai Komunis Viet Nam mengirimkan telegram tentang pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan usaha mengatasi akibat hujan dan banjir di provinsi-provinsi Viet Nam Tengah. Pada tanggal 18 Oktober, Perdana Menteri Viet Nam mengirimkan telegram dinas nomor 1411/CD-TTg tentang usaha fokus melakukan penyelamatan korban dan mengatasi akibat tanah longsor di kawasan hidrolistrik Rao Trang 3, Provinsi Thua Thien Hue dan Rombongan Ekonomi-Pertahanan 337 dari KODAM 4 di Provinsi Quang Tri. Pada tanggal 19 Oktober, Perdana Menteri Pemerintah memberlakukan keputusan menugasi Kementerian Keuangan agar memberikan 5.000 ton beras dari sumber cadangan nasional untuk provinsi-provinsi Quang Binh, Quang Tri, Thua Thien Hue, Quang Nam dan Ha Tinh dengan 1.000 ton masing-masing provinsi untuk membantu rakyat di daerah yang terkena bencana alam, hujan dan banjir. Yang terkini, Perdana Menteri Pemerintah juga memutuskan untuk sementara memberikan dana 500 miliar VND dari sumber cadangan APBN 2020 untuk menambahkan biaya bagi 5 provinsi terserbut melakukan pertolongan, penyelamatan, kebijakan jaring pengaman sosial dan mengatasi akibat bencana alam sesuai kebijakan Negara. Selama hari-hari ini, banyak pemimpin senior dari Partai Komunis dan Negara Viet Nam telah menyempatkan hadir di provinsi-provinsi yang terkena bencana alam untuk menguasai situasi, membimging pencegahan dan penanggulangan serta menyemangati, memberikan bingkisan kepada warga. Pada tanggal 24 Oktober, Perdana Menteri Pemerintah telah melakukan kunjungan untuk memeriksa usaha mengatasi akibat hujan dan banjir di Provinsi Quang Binh. Pada tanggal 26 Oktober, Ketika memimpin rapat online dengan berbagai daerah untuk membimbing pekerjaan menghadapi badai Molave, Perdana Menteri telah gigih membimbing semua kementerian, instansi di pusat dan daerah menghentikan semua rapat yang tidak perlu, menguatamakan pencegahan dan penanggulangan badai, di antaranya yang terpenting ialah menjamin keselamatan jiwa warga. Bersinergi dan bersatu padu bersama dengan pemerintah dan berbagai kekuatan fungsional, banyak aktivitas berkiblat ke masyarakat Viet Nam Tengah sudah dan tengah dilakukan di seluruh Viet Nam.
Tampaknya setiap kali rakyat menjumpai kesulitan dan kecelakaan, komunitas orang Viet Nam di dalam dan luar negeri terus mengembangkan semangat saling membantu, bersinergi dan bersatu padu memberikan bantuan. Memberikan sumbangih, membantu rakyat di daerah yang terkena akibat parah bencana alam merupakan tradisi humanis yang luhur dari orang Viet Nam. Tetapi ketika seluruh negeri sedang berkiblat ke Viet Nam Tengah sesadara,orang-orang yang menyebutkan diri sebagai "demokrasi", "hak asassi manusia" tidak pernah melakukan tindakan manpun untuk berkiblat ke Viet Nam Tengah dan ke rakyatnya. Alih-alih, mereka memuat artikel mengutuk pemerintahan, mencela pasukan keamanan publik dan tenara-orang-orang yang tanpa memedulikan bahaya untuk melindungi rakyat. Tujuan mereka ialah selain menyabot Partai Komunis dan Negara Viet Nam juga bermaksud memberikan informasi-informasi kurang akurat dan negatif tentang situasi di dalam negeri bagi rakyat pada umumnya dan komunitas orang Viet Nam di luar negeri pada khususnya guna menghasut perpecah-belahan persatuan besar seluruh bangsa, memecah-belah rakyat dengan Partai Komunis, Negara dan pemerintahan setempat. Tetapi bagaimana mereka menodai kenyataan juga tidak bisa mengaburkan tradisi humanis dan memecah-belah persatuan besar seluruh bangsa Viet Nam.