Membawa Hubungan Kemitraan Strategis Vietnam-Malaysia Ke Satu Ketinggian Baru

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yaakob sedang melakukan kunjungan resmi di Vietnam dari  20-21 Maret. Ini merupakan kunjungan pertama yang dilaksanakan Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yaakob selaku PM Malaysia sejak dilantik pada Agustus 2021. Di atas dasar penggalangan hubungan diplomatik selama 49 tahun dan penggalangan hubungan kemitraan strategis selama 7 tahun, kunjungan tersebut merupakan peluang untuk membawa hubungan antara dua negara ke satu ketinggian baru.
Membawa Hubungan Kemitraan Strategis Vietnam-Malaysia Ke Satu Ketinggian Baru - ảnh 1PM Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yaakob (Foto: Manh Tuan/VNA)
 

Hubungan Yang Berkembang Baik

 

Vietnam dan Malaysia menggalang hubungan diplomatik pada tahun 1973, menggalang hubungan kemitraan strategis sejak bulan Agustus tahun 2015 dan sedang aktif menggelar Program Aksi penggelaran hubungan kemitraan strategis tahap 2021-2025. Selama ini, kedua pihak secara rutin melakukan pertukaran delegasi dan kontak tingkat tinggi. Tanpa memedulikan wabah Covid-19, berbagai kontak tingkat tinggi terus dipertahankan secara fleksibel dari  2020 hingga sekarang dengan beragam bentuk seperti pembicaraan telepon, pembicaraan langsung dan sebagainya. Kedua negara sudah dan sedang mempertahankan dengan efektif beberapa mekanisme kerja sama bilateral seperti Komite Gabungan tentang Kerja Sama, Ekonomi, Sains dan Teknik Vietnam-Malaysia; Komite Kerja Sama Pertahanan; Komite Gabungan Perdagangan Vietnam-Malaysia; dan Komite Kerja Sama Sains-Teknologi.

Di bidang kerja sama ekonomi-perdagangan dan investasi, pada  2021, Malaysia menjadi mitra dagang yang besarnya nomor dua bagi Vietnam di ASEAN dan nomor 9 di dunia, sedangkan Vietnam menjadi mitra dagang yang besarnya nomor 3 untuk Malaysia di ASEAN. Nilai perdagangan bilateral mencapai 12,5 miliar USD pada  2021 (meningkat 25,3 persen dibandingkan dengan kurun waktu yang sama 2020). Terhitung sampai dengan Februari 2022, total nilai impor-ekspor Vietnam-Malaysia mencapai hampir 2,2 miliar USD, meningkat 20 persen dibandingkan dengan kurun waktu yang sama  2021.

Tentang investasi, Malaysia menjadi investor besar kedua dalam ASEAN di Vietnam (setelah Singapura), menduduki posisi  10/140 negara dan teritori yang melakukan investasi ke Vietnam dengan 668 proyek yang masih berlaku, total modal terdaftarkan mencapai 13 miliar USD. Dalam kerja sama pendidikan, sekarang ada kira-kira 1.000 pelajar internasional Vietnam yang sedang menempuh kuliah di Malaysia. Kedua pihak telah menandatangani MoU mengenai kerja sama pendidikan pada tgl 6 Maret 2019.

Selama dua tahun wabah Covid-19 merebak, kedua negara telah banyak  berupaya untuk bersama-sama menghadapi pandemi. Bertolak dari hubungan kemitraan strategis antara dua negara, Vietnam telah memberikan bantuan medis senilai 50.000 USD kepada Malaysia. Majelis Nasional Vietnam menghadiahkan kepada Malaysia  20.000 masker medis melalui Kedutaan Besar Malayasia di Ha Noi.

 

Terus Mendorong Kerja Sama

 

Pada latar belakang itu, kunjungan resmi PM Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yaakob di Vietnam mempunyai banyak makna. Pertama-tama, kunjungan tersebut bertujuan memperkuat lebih lanjut hubungan bilateral, meningkatkan kekuatan terpadu dari dua negara dalam kerja sama tahap mendatang. Bersamaan itu, ini  juga merupakan peluang bagi kedua pihak untuk menguak tabir aspek-aspek baru dari kerja sama bilateral; membahas masalah-masalah  regional dan internasional yang menjadi minat bersama; mendorong kegiatan perdagangan dan investasi antara dua negara.

Hal yang penting sekarang baik terhadap Vietnam maupun Malaysia yakni melakukan akselaseri dan memperluas kerja sama ekonomi. Malaysia memperhatikan pendorongan ekosistem ekonomi digital dengan Vietnam, memperkuat kegiatan-kegiatan di bidang pertanian yang berteknologi tinggi, produksi pintar, energi terbarukan, teknologi keuangan dan keamanan siber. Yang patut diperhatikan, dari tgl 1 April mendatang, Malaysia akan resmi membuka kembali garis perbatasan secara penuh. Pemerintah Malaysia ingin menegaskan tekad membuka pintu kepada dunia dan memulihkan ekonomi, mendorong kerja sama temu muhibah di semua segi dengan semua negara, di antaranya ada  Vietnam. 

Bisa ditegaskan bahwa kunjungan PM Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yaakob di Vietnam kali ini tidak hanya memperkuat hubungan individu  yang baik antara para pemimpin senior dua negara sekaligus membuka banyak peluang kerja sama yang substantif dan efektif, mengonektivitaskan warga, badan usaha dan pemerintah dua negara. Mendorong hubungan Vietnam-Malaysia kian berkembang.

Dibukanya pintu kembali secara simultans setelah dua tahun menutup perbatasan  akibat pandemi  oleh dua negara, justru merupakan peluang yang sangat besar bagi badan-badan usaha, para investor, pekerja, pelajar dan mahasiswa dua negara bisa datang kembali, terus mendorong hubungan kerja sama yang intensif dan ekstensif serta dinamis yang pernah ada, memperluas peluang  menaikkan hubungan kemitraan stategis Vietnam-Malaysia ke satu ketinggian baru.  

Komentar