Bersama-sama Bertindak Membina Masa Depan yang Damai dan Makmur

Hieu - Huyen
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Masa Depan, salah satu kegiatan penting dalam rangka Pekan Tingkat Tinggi Majelis Umum (MU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) angkatan ke-79, dibuka pada Minggu (22 September), di Markas Besar PBB di Kota New York, Amerika Serikat (AS).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV), Presiden To Lam dan banyak pemimpin senior dari berbagai negara dan organisasi internasional dan regional, wakil lembaga swadaya masyarakat, kalangan ilmu pengetahuan, keuangan, badan usaha, dan sebagainya telah menghadiri KTT tersebut. Di sana, Sekjen, Presiden To Lam telah menyampaikan pidato yang menegaskan pesan Vietnam yaitu memberikan kontribusi yang positif dan efektif pada upaya-upaya bersama untuk membangun dunia yang damai, berkembang secara setara demi kehidupan yang cukup sandang, cukup pangan, dan berbahagia dari umat manusia.  

Bersama-sama Bertindak Membina Masa Depan yang Damai dan Makmur - ảnh 1Sekjen, Presiden Vietnam To Lam membacakan pidato di depan KTT Masa Depan MU PBB (Foto: VOV)

Menempatkan Kepentingan Manusia pada Posisi Sentral

 

Ketika membacakan pidato di sidang pleno pertama KTT tersebut, Sekjen, Presiden Vietnam, To Lam menyatakan bahwa kearifan manusia telah membantu mengubah dunia dan kehidupan manusia, tapi juga justru manusia merupakan sabab-musebab yang menimbulkan banyak tantangan seperti perubahan iklim, wabah, kehabisan sumber daya alam atau pembuatan beragam jenis senjata pemusnah massal dan sebagainya. Ketika menekankan bahwa pilihan-pilihan dewasa ini akan menegakkan masa depan, Sekjen, Presiden To Lam menyatakan, tujuan-tujuan pembangunan yang berkesinambungan dari dunia dan kepentingan manusia harus ditempatkan pada posisi sentral, menjadi target yang paling tinggi. 

Menghadapi perkembangan yang menggebu-gebu dari sains-teknologi, tujuan pembangunan yang berkesinambungan dari manusia dan kepentingan manusia harus ditempatkan pada posisi sentral, menjadi tujuan tertinggi. Prestasi sains-teknologi harus melayani kemajuan sosial, berkiblat pada manusia, membebaskan manusia, mengembangkan manusia secara komprehensif, tidak henti-hentinya memperbaiki kehidupan, menjamin kepentingan dan kebahagiaan umat manusia dan demi generasi masa depan”.

Untuk melaksanakan hal itu pada tahapan yang bersifat titik-balik ini, Sekjen, Presiden To Lam mengimbau perlu memperkuat solidaritas, kerja sama dan saling menghormati, menaati hukum internasional dan Piagam PBB; menangani semua perselisihan dan sengketa dengan langkah damai; memperkuat investasi dan penelitian di bidang-bidang yang melayani manusia seperti kesehatan, pendidikan-pelatihan, transformasi digital, transformasi hijau, solusi-solusi yang mengabdi massa rakyat yang luas.

 “Negara-negara adi kuasa harus berperilaku secara bertanggung jawab, harus berbagi prestasi umum dalam penelitian sains-teknologi untuk bersama-sama berkembang. PBB, organisasi-organisasi regional, di antaranya ada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) perlu berjalan di depan dengan missi mendorong kerja sama, melakukan koordinasi tindakan menghadapi tantangan-tantangan global dan memanfaatkan semua peluang yang diberikan kemajuan sains-teknologi”.

Sekjen, Presiden To Lam menilai bahwa umat manusia sedang berdiri di depan peluang bersejarah untuk membawa dunia masuk ke zaman yang baru, era perkembangan baru yang lebih baik, demi perkembangan yang maju, kesetaraan masyarakat, demi kehidupan yang cukup sandang, cukup pangan, bebas, berbahagia dari warga ketika semuanya bersama-sama menyatukan pemahaman, bersama-sama bertindak, bersama-sama berupaya dan bekerja sama secara erat dan efektif.

 

Mengusahakan Suara Bersama bagi Semua Tantangan Global

 

Seiring dengan pidato, di KTT ini, delegasi Vietnam dan negara-negara sepakat mengesahkan Naskah demi masa depan, Naskah digital global dan Pernyataan tentang generasi-generasi masa depan. Ini merupakan naskah-naskah yang isunya komprehensif, menunjukkan berbagai tindakan dan tujuan di semua bidang kerja sama PBB, seperi penegasan Sekjen PBB, Atonio Guterres bahwa dunia sedang berada dalam tahapan yang berubah dan KTT kali ini merupakan detik yang penting untuk mengajukan langkah-langkah terobosan bagi masalah-masalah global.

Bagi Vietnam, ini untuk pertama kalinya sejak bergabung pada PBB pada tahun 1997, seorang Sekjen, Presiden Vietnam menghadiri persidangan MU PBB. Hal ini menegaskan bahwa Vietnam semakin menghargai diplomasi multilateral di mana PBB sebagai organisasi antarpemerintah yang paling besar di planet memainkan peranan sentral. Pada syarat dan kemampuannya, Vietnam telah memberikan banyak kontribusi yang positif dan proaktif pada PBB di tingkat langsung dan tak langsung.

Perihal Sekjen, Presien To Lam mengepalai Delegasi tingkat tinggi Vietnam menghadiri KTT Masa Depan MU PBB angkatan ke-79 terus memanifestasikan kontribusi yang bertanggung jawab dari Vietnam bagi komunitas internasional, membawa kerja sama Vietnam-PBB dan para mitra terus menjadi intensif, ektensif, dan efektif.

Komentar