 Keluarga Saudara Y Hen Nie keluar kemiskinan berkat kawasan sapi dukungan Pengurus Front Tanah Air (Foto: vov) |
Keluarga Saudara Y Hen Niê, di Desa Yong B, Kecamatan Ea Drong, Kabupaten Cu M’gar, sebelumnya mengalami situasi yang sulit, karena dia tidak memiliki lapangan kerja tetap, semua biaya hidup dan memelihara 3 anak untuk belajar pada dasarnya bergantung pada upah. Pada 2017, keluarga didukung oleh kabupaten untuk membangun Rumah Persatuan Besar dan setahun kemudian terus mendapat bantuan sebesar 6 juta VND dari sumber “Memelihara Celengan Tanah” yang diberikan Pengurus Front Tanah Air Vietnam dari Kecamatan Ea Drong untuk membeli seekor sapi indukan. Setelah 6 tahun, sejauh ini, keluarganya telah mengembangkan kawanan sapi menjadi 5 ekor sapi. Pada akhir tahun lalu, keluarganya telah berhasil keluar dari daftar rumah tangga miskin, kehidupannya lebih stabil.
“Dengan perhatian Negara, diberikan ternak, seperti babi, sapi, mendukung pembangunan rumah, sehingga keluarga, suami istri, anak-anak kami kian bekerja lebih keras dan berusaha untuk bangkit. Saya dan istri saya juga aktif meningkatkan penghasilan dan bekerja paruh waktu untuk membangun ekonomi keluarga dan mencapai kehidupan yang lebih baik.”
Seperti halnya keluarga Saudara Y Hen Niê, dahulu pasutri H Blip Niê tinggal di di Desa Yong juga harus bekerja sebagai buruh upahan untuk memenuhi kebutuhan dan memelihara anak-anak mereka untuk belajar. Pada akhir tahun 2017, keluarganya didukung oleh Pengurus Front Tanah Air Vietnam Kecamatan Ea Drong dengan 6 juta VND dari dana "Memelihara Celengan Tanah". Sejak itu, ia membeli 3 ekor kambing betina untuk dipelihara dan dibesarkan, saat ini telah menjadi kawanan 9 ekor kambing.
“Dulu keluarga saya sangat mengalami kesulitan. Setelah didukung oleh negara berupa kambing untuk beternak, saya juga aktif merawat kambing untuk bereproduksi, sehingga mengurangi kesulitan. Berkat beternak kambing, saya punya modal, lalu meminjam lagi modal untuk membeli lahan pertanian, menanam kopi, secara bertahap memperluas produksi untuk keluar dari kemiskinan.”
Saudara Y Hen Niê dan Saudari H Blip Niê hanyalah 2 dari puluhan rumah tangga miskin di Kecamatan Ea Drong yang menerima dukungan biaya untuk membeli bibit ternak guna mengembangkan produksi. Dari tahun 2017, kecamatan menerapkan model ekonomi "Memelihara Celengan Tanah". Dengan tercapainya efektivitas dalam praktik, model “Memelihara Celengan Tanah” telah menjadi gerakan yang menyebar luas ke seluruh Kabupaten Cu M’gar, menciptakan lebih banyak sumber daya untuk membantu rumah tangga miskin, pra miskin, dan kurang beruntung. Dengan demikian, sampai sekarang, persentase rumah tangga miskin di seluruh kabupaten telah menurun secara signifikan, hanya sekitar 4,4 persen, rumah tangga pra miskin sekitar 7,5 persen, pendapatan per kapita mencapai lebih dari 59 juta VND per orang, per tahun. Kehidupan masyarakat kian menjadi lebih baik. bapak Y Wem Hwing, Wakil Ketua Komite Rakyat Kabupaten Cu M’gar, mengatakan:
“Kami menganggap tugas utama adalah memikirkan kehidupan material dan spiritual warga, terutama rumah tangga miskin, keluarga penerima priortas dan keluarga yang dilanda kesulitan sesuai pandangan bimbingan adalah tidak ada siapa pun yang tertinggal. Kabupaten juga melakukan dengan baik propaganda tentang kebijakan Partai dan undang-undang Negara kepada rakyat. Bersamaan dengan itu, memimpin dan mengarahkan pandangan dan kebijakan, terutama untuk yang tersesat agar mereka memiliki kesadaran dan tindakan yang benar untuk menjadi warga yang baik.”
 Acara mengambil uang dari celengan tanah pada setiap tahun (Foto: vov) |
Caranya sederhana, setiap keluarga hanya perlu menabung mulai dari 1.000 VND per bulan tetapi hasilnya mendatangkan sumber daya yang signifikan untuk mendukung program-program jaring pengaman sosial yang praktis. Model “Memelihara Celengan Tanah” di Kabupaten Cu M’gar telah berkontribusi untuk menstabilkan kehidupan banyak keluarga di daerahnya, terutama warga etnis minoritas di rumah tangga miskin, pra miskin dan yang dilanda kesulitan. Berkat itu, warga kian lebih percaya diri terhadap garis politik dan kebijakan Partai, berusaha bisnis, bangkit keluar dari kemiskinan, dan berkontribusi dalam membangun ekonomi daerah.