Melihat potensi dari hasil-hasil pertanian setempat seperti rebung, pisang, madu, dan sebagainya, pada 2015 Ly Thi Quyen, seorang perempuan etnis minoritas Dao di Kecamatan Vi Huong, Kabupaten Bach Thong, Provinsi Bac Kan, telah menggerakkan para perempuan di kecamatan tersebut untuk mendirikan Koperasi Thien An yang mengolah hasil-hasil pertanian. Akan tetapi pada saat memulai start up, modal tidak mencukupi, kekurangan pengalaman, mesin, dan peralatan, sehingga hasil produknya belum berkualitas tinggi, daya saingnya rendah, tidak bisa menciptakan daya tarik bagi pasar. Kenyataan ini membuat Koperasi Thien An menghadapi risiko bangkrut. Tidak menyerah dan tidak mau meninggalkan tekad untuk menjadi orang kaya di kampung halamannya sendiri, pada 2019 Quyen memutuskan bertolak untuk mengembangkan produk-produk yang lebih unik seperti ramuan mandi dari herbal dan berbagai jenis bantal tenun ikat berisi daun herbal yang dibuat berdasarkan resep tradisional yang ditanam di kaki Gunung Phja Booc. Untuk mengembangkan produk baru, koperasi ini berani meminjam tambahan modal untuk menginvestasikan mesin potong, mesin pengering, dan pengemasan produk, serta memperluas skala ruang produksinya.
Sampai sekarang, koperasi tersebut telah mempunyai tiga jenis herbal yang mendapat sertifikat OCOP (setiap kecamatan satu produk) dengan 3 bintang dan telah berterima bagi konsumen, setiap tahun meraih omzet senilai 1 miliar VND, menciptakan lapangan kerja dengan pendapatan stabil bagi 15 pekerja perempuan. Ly Thi Quyen menjelaskan:
Bagi seorang perempuan asal etnis minoritas untuk melakukan start up sangatlah sulit dan menghadapi banyak kendala karena kebanyakan orang berpikir hanya laki-laki yang bisa melakukan bisnis itu, sementara perempuan tidak akan bisa sukses. Yang kedua, sebagai seorang perempuan, pekerjaan rumah tangga sudah sangat berat sehingga kami menghadapi tekanan sangat besar.
Ibu Ly Thi Quyen, Direktur Koperasi Thien An (Kiri) berani membawa produk produk yang berupa herbal tradisional etnis minoritas Dao ke pasar. Foto: VOV |
Satu pola start up sukses yang dimiliki oleh seorang perempuan yang lain ialah koperasi Bihun Ganyong Tai Hoan di Kecamatan Con Minh, Kabupaten Na Ri. Pada tahun 2020, koperasi ini menciptakan satu peristiwa ekonomi yang bersifat titik balik untuk koperasi-koperasi pertanian di Vietnam ketika berhasil mengekspor dua gelombang ke pasar Eropa. Sukses itu merupakan sumbangsih dari seorang direktur perempuan yang penuh semangat dan hasrat asal etnis minoritas Tay, Nguyen Thi Hoan, dan para anggota koperasi dimana sebagian besar anggotanya perempuan. Mereka telah membawa produk bihun ganyong tradisional di daerah Con Minh ke level yang lebih tinggi. Sekarang Bihun Ganyong Tai Hoan telah mendapat sertifikat produk OCOP bintang 4 dan tersebar di banyak agen, toko besar di seluruh Vietnam, digemari oleh konsumen di laman-laman perdagangan elektronik (e-commerce). Ia mengatakan bahwa agar produk bisa mendekati pasar, diperlukan tekad dan upaya kuat.
Saya telah berpartisipasi pada beberapa kursus pelatihan yang dilakukan oleh unit, instansi, kantor dinas terkait. Melalui cara tersebut saya bisa belajar banyak hal dan melihat bahwa informasi dan teknologi memegang peran penting agar produk bisa menjangkau konsumen di mana-mana. Sekarang tidak hanya orang Vietnam, tetapi orang asing pun telah mengetahui produk kami. Dengan hanya duduk di rumah saja mereka sudah bisa melihat dan membeli produk kami.
Sekarang, provinsi Bac Kan mempunyai lebih dari 30 badan usaha, koperasi yang diketuai oleh perempuan etnis minoritas. Foto: VOV |
Menurut statistik Federasi Perempuan Provinsi Bac Kan, sekarang terdapat lebih dari 10 perempuan etnis minoritas sedang mengelola koperasi-koperasi dan lebih dari 20 direktur perempuan pimpinan badan usaha kecil dan menengah, seperti hotel, restoran, perusahaan perdagangan bahan material, bahan produksi. Dengan sifatnya yang rajin, tekun, konsisten akan tetapi juga sangat luwes, dinamis, mereka sudah mencapai sukses dengan banyak pola ekonomi yang efektif, mendatangkan pendapatan bercukupan dan menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat. Hoang Thi Ngan, Wakil Ketua Federasi Perempuan provinsi Bac Kan mengungkapkan:
Setelah diadakan kursus-kursus pelatihan iptek, pelatihan tentang memulai bisnis atau start up, para perempuran mengalami perubahan dalam kesadaran. Mereka semua lebih berani menginvestasikan dan mengembangkan produksi, lebih proaktif dalam produksi dan bisnis, memperluas pasar. Dengan demikian pendapatan mereka semakin stabil dan kehidupan semakin membaik.
Sebagai satu provinsi di daerah pegunungan dan kecerdasan rakyat masih terbatas seperti Bac Kan, partisipasi para perempuan yang semakin banyak dalam perdagangan memperjelas satu hal bahwa dulu kaum perempuan hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga, namun sekarang telah mengalami kemajuan besar. Mereka sedang membuktikan kemandirian, keberanian, dan posisinya dalam kecenderungan berintegrasi dengan perkembangan tanah air./.