Ciri khusus model perpustakaan-warung ini adalah mengombinasikan kegiatan yang membentuk mata rantai pengembangan budaya baca. Perpustakaan komunitas dengan berbagai buku pilihan ditempatkan di ruang hijau untuk melayani kebutuhan peminjaman buku, pertemuan, dan koneksi pengetahuan bagi pembaca, menciptakan ruang bagi pencinta buku dan pengetahuan untuk meminjam dan membaca buku secara gratis, di samping menikmati minuman dan ruang hijau yang indah. Tran Ngoc Thien Thanh, seorang pembaca di Kota Ho Chi Minh, menyatakan:
Di toko buku tradisional lama, saya tidak punya tempat duduk untuk membaca seperti ini. Pergi ke toko buku, saya sangat membutuhkan tempat membaca untuk mencari tahu dengan matang isi buku sebelum membeli karena harga buku tidak murah saat ini. Jika toko buku memiliki tempat bagi para tamu untuk duduk dan membaca, saya akan datang untuk berlama-lama membaca di sana.
Perpustakaan masyarakat dan ruang kafe yang melayani pembaca secara gratis dengan ribuan buku bagus. Foto: Nguyen Thuy. |
Ada model kafe buku yang cukup sukses, seperti Toko Buku Timur-Barat, Nha Nam Book N'Coffee, "The Wiselands’ Coffee", Kompleks Toko Buku-Kafe Buku-Toko Buku-Taman Hiburan Tan Viet, Kafe & Toko Buku Ikan Mas. Kebanyakan kafe buku terletak di lokasi yang tenang dan luas di perkotaan besar, didesain modern dan menarik, sehingga menciptakan ruang yang menarik untuk memperkenalkan buku kepada pembaca. Ada juga kafe buku dengan model berskala kecil yang dibuka oleh pencinta buku, seperti Tranquil Books and Coffee, Tung Book Cafe, Le Petit Café, The Book Coffee yang kini menjamur di berbagai provinsi dan kota. Dang Thi Mong Tuyen, pemilik Toko Buku Hai An di Jalan Nguyen Thi Minh Khai, Distrik 1, Kota Ho Chi Minh, berkata:
Toko buku kami bertujuan tidak hanya menjadi tempat penjualan buku, tetapi juga tempat untuk menghargai buku dan membangun kembali budaya membaca bagi semua orang, sehingga menimbulkan rasa nyaman untuk datang ke sini dan membaca buku. Sebenarnya ketika seseorang telah membaca setengah buku, berarti buku tersebut sangat bagus, sehingga orang tersebut pasti akan meluangkan waktu untuk membaca seluruh isi buku.
Toko kecil milik Phan Ngoc Phan bernama "Toko Buku dan Cerita-cerita" yang terletak di Warung Teh Co Ngot di Kabupaten Ninh Kieu, Kota Can Tho, merupakan alamat yang dicari-cari para pencinta buku, khususnya anak muda. Model startup buku bermasa depan cerah milik Phan Ngoc Phan dengan desain yang indah dan unik ini berlokasi tidak jauh dari universitas. Menurut perempuan yang biasa dipanggil Mbak Phan ini, strategi penjualan ini bereputasi baik dan berkelanjutan, selain juga berkontribusi dalam mempromosikan budaya membaca di masyarakat.
Berbicara tentang dunia maya, anak-anak tidak menganggap membaca sebagai aktivitas menarik, sehingga saya berharap dengan membuka toko buku seperti ini mereka akan datang ke toko dan memegang buku secara langsung. Selain itu, saya juga bisa merekomendasikan kepada pembaca, buku mana yang terbaik. Bagi yang baru mulai membaca, mungkin terlalu banyak pilihan sehingga mereka tidak akan tahu buku mana yang bagus atau cocok, saya bisa menyarankan buku mana yang sesuai bagi mereka.
Apabila pelanggan dapat menemukan kafe dengan ciri unik yang sesuai untuk mereka, maka budaya membaca akan lebih mudah menyebar di kalangan anak muda. Duong Pham Duy Khang, seorang mahasiswa Universitas Kedokteran dan Farmasi Can Tho, mengatakan:
Pola kafe Mbak Phan ini lebih baru daripada toko lain yang pernah saya kunjungi. Saya sangat suka ketika ada ruang buku di warung kafe, sehingga saya memiliki kesempatan tidak hanya untuk minum kopi atau berbicara dengan teman saja, tetapi juga membaca buku. Di sini suasana lebih menyenangkan daripada di rumah.
Model kafe buku telah menciptakan keindahan, ruang budaya baru dan sehat. Selain membantu masyarakat untuk mempunyai tempat menikmati kopi, belajar, bekerja, merasakan budaya, juga membantu masyarakat pembaca mendapat ruang untuk menikmati kopi. Dengan nilai-nilai yang dibawanya, model ini perlu digalakkan dan didorong lebih lanjut, terutama di saat negara sedang membangun dan mengembangkan budaya baca.