Sejak pertengahan bulan Maret yang lalu hingga sekarang, Taman Kanak-Kanak Tra My 2, di nomor 32 Jalan Huynh Van Luy, Desa Phu Loi, Kota Thu Dau Mot, Provinsi Binh Duong, telah menjadi alamat yang beken bagi banyak pekerja miskin dan orang-orang yang menjumpai kesulitan di daerah. Di sinilah pola “Hidangan makanan kasih sayang” digelarkan oleh Lembaga Palang Merah Desa Phu Loi berkoordinasi dengan Warung makan vegetarian Man Tai guna menyajikan hidangan makan vegetarian gratis untuk semua yang membutuhkan, khususnya anak-anak penjual tiket lotre, pekerja bebas, dan buruh yang dilanda kesulitan di daerah.
Upacara peluncuran "Hidangan makanan kasih sayang" pada pertengahan Maret (Foto: Kota Thu Dau Mot) |
Tepat pada pukul 10 pagi, dari Senin hingga Jumat setiap minggu, nampan-nampan makanan yang panas dan lezat dipajang, siap menyambut para pemakan di “Hidangan makanan kasih sayang”. Menjelang siang, deretan meja dan kursi semakin ramai dengan kedatangan banyak pemakan. Datang ke sini, semua orang merasa nyaman karena ruang yang lapang, deretan-deretan meja dan kursi yang bersih dan nyaman.
“Saya diperkenalkan orang -orang tempat ini. Saya datang ke sini 3 atau 4 hari seminggu untuk memakan,, tergantung pada pekerjaan setiap hari.
“Makanan di sini sangat enak. Saya bekerja sebagai pemulung, jadi saya mampir ke sini untuk makan siang..
“Nasi di sini dimasak seperti di rumah, enak sekali, sehingga membantu saya kenyang pada siang harinya. Semua orang di sini sangat lembut dan sopan.”
Sebelum pola “Hidangan makanan kasih sayang” digelar, warung makan vegetarian Man Tai dikenal banyak orang karena menyajikan makan siang vegetarian hanya seharga sebanyak 1.000 VND. Dengan keinginan lebih banyak dikenal dan didatangi banyak orang ke restoran untuk makan, setelah waktu tertutup sementara karena pandemi Covid-19, warung makan Man Tai telah berkoordinasi dengan Lembaga Palang Merah Desa Phu Loi untuk meluncurkan pola “Hidangan mạkanan kasih sayang”. Ibu Cao Thi Lan Huong, Ketua Lembaga Palang Merah Desa Phu Loi, Kota Thu Dau Mot, Provinsi Binh Duong, mengatakan:
“Melalui survei keadaan warga di daerah serta orang-orang yang menjumpai kesulitan, pengangguran, penjual tiket lotre, pedagang kaki lima dan lain-lain, kami melihat bahwa kebutuhan masyarakat akan makan semakin meningkat. Oleh karena itu, Lembaga Palang Merah di Desa Phu Loi telah memobilisasi sponsor di daerah untuk menyelenggarakan pola ini.”
Sekarang, setiap hari pola tersebut menyajikan sekitar 200 porsi makan siang “Nol VND” kepada orang-orang yang membutuhkannya. Semua sumber daya, mulai dari fasilitas hingga staf pelayan dan bahan-bahan untuk pengolahan makanan sehari-hari mendapat bantuan dari Warung makan vegetarian Man Tai dan Taman kanak-kanak Tra My 2, dengan keinginan menghadirkan makanan lezat untuk semua orang. Ibu Truong Bich Ly, Kepala Taman kanak-kanak Tra My 2, mengatakan:
“Ketika kebutuhan meningkat, kami akan berusaha meningkatkan jumlah porsi. Lembaga Palang Merah Desa Phu Loi akan terus melakukan konektivitas untuk memiliki lebih banyak pola amal guna membantu masyarakat yang menjumpai kesulitan di daerah, bersama dengan pemerintahan daerah melaksanakan pekerjaan jaring pengaman sosial dengan lebih baik.”
Memberikan makanan amal kepada warga. (Foto: Koran Binh Duong) |
Dengan keinginan menyebarkan hal-hal yang baik dalam kehidupan, sekarang Lembaga Palang Merah Desa Phu Loi dan Warung makan vegetarian Man Tai tetap berusaha melayani banyak orang. Lembaga Palang Merah ingin menerima sinergi dan pendampingan dari seluruh masyarakat agar supaya hidangan-hidangan makanan semakin lebih berkualitas, melayani lebih banyak orang yang menjumpai kesulitan di kota. Ibu Cao Thi Lan Huong menyatakan keinginan:
“Semua orang dapat menyumbangkan sayuran atau buah-buahan untuk memperkaya hidangan makan. Kami ingin menambah jumlah porsi makanan”.
Menurut pemimpin Kecamatan Phu Loi, “Hidangan makanan kasih sayang” adalah salah satu pola amal yang sangat berarti, aktif berkontribusi dalam membantu orang-orang yang menjumpai kesulitan di daerah. Dari pola ini, daerah akan terus menjadi jembatan penghubung dengan para dermawan untuk terus mempertahankan pola tersebut serta menggandaluaskan pola serupa pada waktu mendatang.