“Hujan Merah” – Dari Kenangan Perang hingga Kebanggaan Bangsa

Le Phuong
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Kurang dari sebulan sejak penayangan perdananya, film "Mưa Đỏ" (atau “Hujan merah”) yang diproduksi oleh Perfilman Tentara Rakyat sedang menjadi fenomena di kamar tiket Vietnam. Film ini tidak hanya merekonstruksikan sejarah secara realistis saja, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam dan menyentuh hati lintas generasi penonton.
“Hujan Merah” – Dari Kenangan Perang hingga Kebanggaan Bangsa - ảnh 1Poster film “Hujan merah”. Foto: Kru film

Film yang bernama “Hujan merah” merupakan film dengan skenario yang berdasarkan pada novel yang judulnya sama dengan karya sastrawan Chu Lai. Film ini menceritakan 81 siang malam pertempuran di benteng kuno Quang Tri pada tahun 1972, tempat ribuan pemuda dan mahasiswa yang berusia dua puluhan telah mendedikasikan masa muda dan jiwa untuk membela Tanah Air. Seniman Unggul Dang Thai Huyen, Wakil Direktur Perfilman Tentara Rakyat, sutradara film " Hujan merah ", mengatakan:

Sastrawan Chu Lai telah memiliki satu skenario “Hujan merah” yang sangat luar biasa. Skenarionya sengit dan heroik, tetapi tidak tragis dan memiliki materi-materi yang luar biasa bagi kru film untuk diadaptasi menjadi film. Selain itu, kru film juga harus melakukan banyak hal saat memindahkan skenario di kertas menjadi film. Namun, kami selalu mengingatkan diri sendiri untuk tetap mempertahankan semangat inti skenario.

Dalam film “Hujan merah”, sutradara Dang Thai Huyen tidak memanfaatkan perspektif epik semata. Skenario film disusun di atas fondasi dari banyak kisah nyata, dikombinasikan secara mulus antara data historis dan emosi pribadi. Film ini bertema tentang perang, tetapi hal yang membekas di hati publik bukan hanya kesengitan pertempuran, hujan bom dan peluru saja, melainkan juga perasaan sekawan, keberanian, dan keteguhan dari para prajurit muda.

 
“Hujan Merah” – Dari Kenangan Perang hingga Kebanggaan Bangsa - ảnh 2Sutradara Dang Thai Huyen di lokasi syuting film “Hujan merah”. Foto: Kru film

Dengan menempatkan penonton dalam konteks perang, di mana hidup dan mati hanya berjarak sangat tipis, film ini telah menonjolkan keindahan semangat berjuang dan patriotisme dari para prajurit.

-Saya baru menonton film ini untuk pertama kalinya pada beberapa hari yang lalu, dan saya akan menontonnya lagi. Perkembangan film yang paling mengharukan saya ialah ketika Tu, tokoh yang  termuda dalam regu, berkorban. Hal ini membuat saya banyak berpikir tentang tanggung jawab generasi muda dewasa ini.

-Film ini benar-benar menyentuh emosi saya, membuat saya merasa seperti hidup di masa peperangan dengan bom dan ranjau yang dahsyat tahun itu. Saya bisa merasakan penderitaan, keberanian, dan ketangguhan para prajurit muda tahun itu.

Film “Hujan merah” juga bagaikan jembatan yang membawa orang-orang yang pernah mengalami perang kembali ke kenangan. Bagi banyak penonton lanjut usia, setiap adegan dan suara bom di layar mengingatkan mereka akan masa muda yang telah berlalu. Kolonel, Pahlawan Angkatan Bersenjata Han Duy Long, orang yang langsung bertempur dalam pertempuran 81 siang malam di Benteng Kuno Quang Tri, mengatakan:

Kenang-kenangan kembali dan saya merasa bahwa para kawan sekesatuan saya bisa bertemu kembali untuk menyaksikan momen-momen di mana semua orang melihat keberanian dan keteguhan para kawan sekesatuan saya.

“Hujan Merah” – Dari Kenangan Perang hingga Kebanggaan Bangsa - ảnh 3Sebuah adegan dari film “Hujan merah”. Foto: Kru film

Salah satu kesuksesan besar dari film “Hujuan merah” adalah dampaknya dari film terserbut terhadap generasi muda. Film ini tidak semata-mata merupakan sebuah pengalaman sinematik, tetapi juga merupakan motivasi bagi generasi muda untuk bertindak, "membangkitkan" rasa syukur dan kebanggaan bangsa mereka.     

Setelah menonton film ini, saya lebih memahami kesengitan perang. Di samping itu, saya juga semakin memahami semangat patriotisme leluhur sehingga patriotisme saya semakin besar.

Sekarang, “Hujan merah” merupakan film dengan tema tentang perang revolusioner yang mencapai omset paling tinggi dalam sejarah kamar tiket Vietnam. Hingga tgl 5 September, film ini telah menghasilkan sekitar 490 miliar VND (setara dengan hampir 18,6 juta USD). Reputasi film ini tidak hanya tercermin dalam angka, tetapi juga tersebar luas melalui postingan, ulasan, dan share di berbagai platform media sosial seperti: Facebook, TikTok, YouTube...

Bisa dikatakan bahwa “Hujan merah” telah mendekatkan sejarah kepada penonton modern ketika menceritakan kembali sejarah dalam bahasa sinematik yang realistis, emosional, dan manusiawi. “Hujan merah” mengingatkan generasi masa kini untuk tidak pernah melupakan pengorbanan besar dari para leluhur demi perdamaian.

Komentar