Wisatawan mengantre untuk mealkukan prosedur masuk ke Laos di Bandara Wattay, ibu kota Vientiane. Foto: VOV |
Pada tahun 2024, Laos telah menggelar “Tahun Pariwisata Laos 2024” di seluruh negeri dengan slogan “Pariwisata aman, menikmati kebudayaan, sejarah dan alam”, melalui itu menyerap kedatangan total lebih dari 8 juta wisatawan, yang meliputi lebih dari 3,9 juta wisatawan domestik (wisdom) dan lebih dari 4 juta wisatawan mancanegara (wisman). Omset dari pariwisata mencapai lebih dari 1,7 miliar USD, jauh melampaui target yang ditetapkan. Deputi Perdana Menteri (PM) Laos, Kikeo Khaykhamphithoun, Kepala Badan Pengarah Nasional urusan penyelenggaraan Tahun Pariwisata Laos 2024, mengatakan:
Bisa dikatakan bahwa Laos telah menggelar rencana Tahun Pariwisata 2024 secara sistematis, sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Bersama dengan suasana gembira yang diberikan festival-festival, pada tahun lalu Laos telah menyerap kedatangan dari banyak wisdom dan wisman, jumlah wisatawan meningkat secara melompat, memberikan sumber pendapatan besar kepada tanah air.
Untuk mencapai prestasi-prestasi itu, Laos telah mengubah kebijakan visa, cara sosialisasi citra serta cara pengoperasian kegiatan pariwisata. Tentang kebijakan visa, Laos telah mengubah banyak isi untuk memudahkan wisatawan dari seluruh dunia, seperti meningkatkan waktu penampungan bagi wisatawan asal Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Kanada, Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Islandia...
Tentang sosialisasi, Pemerintah dan badan-badan pariwisata Laos memanfaatkan berbagai platform seperti Facebook, Instagram, TikTok dan YouTube untuk memperkenalkan lanskap, kebudayaan dan kuliner tanah air, memberikan informasi terinci tentang destinasi, festival, dan aktivitas wisata. Selain itu, Pemerintah Laos juga proaktif bekerja sama dengan maskapai-maskapai penerbangan untuk memperluas jalur penerbangan, khususnya berkonektivitas dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Vietnam dan Tiongkok; memacu perusahaan-perusahaan pariwisata bekerja sama dengan mitra internasional untuk menyosialisasikan potensi wisata tanah air. Bapak Imman Panit, Ketua Asosiasi Pariwisata Ibu Kota Vientiane, memberitahukan:
Laos memperkuat kerja sama dengan negara-negara lain di bidang pariwisata, agar supaya wisatawan dari negara-negara dapat saling bepergian, saling membantu dalam menyelenggarakan kegiatan pariwisata, menyelenggarakan konferensi, pameran, dan pekan raya internasional. Integrasi dan peningkatkan kaliber pariwisata di mata dunia akan membantu Laos dengan mudah bekerja sama dalam bertukar informasi dengan negara-negara lain, memberikan kepentingan kepada semua pihak di semua bidang. Tidak hanya begitu, kami juga menggunakan jejaring sosial untuk menyosialisasikan citra negeri Laos yang indah kepada dunia internasional.
Di samping itu, pariwisata juga telah memberikan sumbangan penting dalam memecahkan lapangan kerja bagi masyarakat, memperkuat kerja sama dan partisipasi dari warga suku-suku Laos dalam melestasikan sumber daya pariwisata menurut arah yang berkelanjutan, khususnya mengembangkan pariwisata budaya, alam, sejarah, pertanian, membawa pariwisata sungguh-sungguh menjadi tugas bersama dari semua instansi dan tingkat pemerintahan dari pusat sampai daerah di seluruh negeri. Deputi Perdana Menteri Laos, Kikeo Khaykhamphithoun, menambahkan:
Tahun Pariwisata Laos 2024 telah memacu pelestarian dan pemulihan banyak warisan alam, sejarah, budaya, adat istiadat yang baik dari masyarakat Laos. Melalui program ini, pariwisata Laos telah ditingkatkan ke level baru, bisa bersaingan dengan negara-negara lain di kawasan dan dunia. Dari situ meningkatkan suara rakyat dan tanah air Laos di kancah internasional.
Pada tahun 2025, Pemerintah Laos berharap akan menyambut kedatangan lebih dari 4,3 juta wisman. Target ini lebih tinggi dari angka 4,1 juta wisman ke Laos pada tahun 2024, yang memberikan pendapatan sekitar 1 miliar USD. Bersamaan itu, pariwisata domestik juga diperhatikan dengan harapan ada setidaknya 4,1 juta wisdom, menciptakan omet sebesar lebih dari 678 juta USD dengan waktu penampungan rata-rata selama tiga hari.