Para mahasiswa Vietnam memberikan masker secara gratis kepada orang-orang (Foto: VOV) |
Asrama mahasiswa Vietnam di Universitas Nasional Laos selama hari-hari ini kadang-kadang baru ada beberapa mahasiswa yang masuk – ke luar melewati gerbang sampingan dengan pengawasan penjaga. Sejak berlibur untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19, para mahasiswa hanya tinggal di kamarnya. Memanfaatkan waktu ini, para mahasiswa yang sedang ikut program pra-universitas aktif belajar bahasa Laos untuk siap masuk ke program kuliah resmi, sedangkan para mahasiswa lain mempraktekkan pelajaran untuk ujian semester 1. Lang Trung Thanh – mahasiswa S2 di sini mengatakan:
“Sebelum libur, saya baru saja menyelesaikan sememester 1 dan baru menyelesaikan ujian untuk dua mata kuliah, masih dua mata kuliah lain, jadi saya tetap belajar agar bisa mengikuti laju pembelajaran universitas. Orangtua juga menelepon dan merasa khawatir, tetapi saya menenangkan merekan bahwa saya baik-baik saja, di sini ada teman-teman Rombongan mahasiswa di Laos, dan kampus sangat memperhatikan dan membantu saya”.
Juga seperti Thanh, banyak mahasiswa Vietnam di Universitas Nasional Laos memutuskan tinggal di Laos, meski mengetahui bahwa di Laos sudah ada orang terkena Covid-19. Alasannya ialah mereka tidak ingin menghadapi risiko infeksi silang yang sangat tinggi ketika harus berada di bis-bis yang padat ke koridor perbatasan. Trieu Thi Coi, mahasiswi tahun ke-2, Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial, Jurusan Ilmu Sejarah , Universitas Nasional Laos mengatakan:
“Sebenarnya ketika bicara tentang Covid-19, saya merasa sangat berbahaya. Tetapi menurut saya, kalau saya tetap tinggal d Laos, mengisolasi sendiri di kamar, membatasi pergerakan, maka akan lebih aman. Ketua ialah, di tempat-tempat isolasi sekarang juga sedang mengalami kelebihan, saya tidak ingin pulang sehingga meningkatkan beban bagi para prajurit perbatasan dan daerah saya”.
Di antara 250 mahasiswa Vietnam di Universitas Laos, hanya ada sebagian kecil yang pulang ke tanah air. Dang Tuan Quynh, Kepala Rombongan Mahasiswa Vietnam di Universitas Nasional Laos mengatakan:
“Dalam kampanye melawan Covid-19, selain upaya sendiri, Laos telah mendapat bantuan dari banyak negara tentang peralatan medis seperti Jepang, Vietnam, Tiongkok dan banyak organisasi lainnya. Jadi, memilih opsi tetap tinggal di Laos, kami merasa percaya pada kemampuan pengobatan dari instansi kesehatan Laos”.
Para mahasiswa Vietnam di Laos memberikan masker kepada para polisi Laos yang sedang melakukan tugas (Foto: VOV) |
Tidak hanya menaati ketentuan –ketentuan tentang pencegahan dan penanggulangan wabah dari instansi kesehatan negara setempat, beberapa mahasiswa Vietnam juga memuat tulisan sosialisasi di medsos tentang melawan wabah dan mengimbau kepada masyarakat supaya memberikan sumbangan berupa masker gratis kepada orang-orang. Di tempat memberikan masker di depan pagoda Phat Tich, di jalan Nongbone, kelompok mahasiswa Fakultas Sastra, di pagi hari pertama juga telah berhasil memberikan 1.500 masker untuk membantu orang-orang di jalan mencegah wabah.
Juga pada pagi harinya, tempat memberikan masker di depan gerbang Asrama rombongan mahasiswa Vietnam, lebih dari 3.000 masker dan 40 botol penyanitasi tangan semuanya telah disampaikan kepada orang-orang dengan kekaguman mereka.
Tahu tinggal di rumah ketika tanah air memerlukan, tahu cara memanfaatkan waktu isolasi untuk bekerja yang bermanfaat bagi diri sendiri, teman dan masyarakat, para mahasiswa Vietnam di Universitas Nasional Laos sedang memberikan sumbangan kecil, bersama dengan komunitas orang Vietnam di Laos bahu membahu dengan warga Laos melaksanakan langkah-langkah melawan wabah yang direkomendasikan Pemerintah dan instansi kesehatan Laos, bergotong royong mencegah penyebaran wabah Covid-19.