(VOVworld) – “Indonesia adalah segala-galanya yang bisa Anda bayangkan”, “Indonesia-Destinasi yang enak rasanya” dan lain-lain adalah salah satu di antara slogan-slogan yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan perjalanan Indonesia ketika menggeneralisasikan keindahan negeri puluhan ribu pulau ini di depan lokakarya wisata dengan tema “Indonesia Tourism Table Top” yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia dengan koordinasi dari Kedutaan Besar Indonesia untuk Vietnam pada 5 April di Kota Hanoi. Peristiwa ini merupakan tempat pertemuan antara badan-badan usaha yang meliputi 15 wakil dari cabang perjalanan Indonesia dan kira-kira 40 agen perjalanan dan perusahaan pariwisata Vietnam untuk mencari kesempatan kerjasama dan mendorong pengembangan pariwisata.
Bapak Pupung Thariq Fadhillah berpidato di depan lokakarya
(Foto: vovworld.vn)
“Halo. Saya Febriana. Pada hari ini, saya hendak memperkenalkan Indonesia kepada Anda Sekalian semua. Siapa yang pernah datang ke Indonesia, datang ke Bali, Jakarta, Yogyakarta atau sebarang tempat wisata di Idnonesia?
Dalam menanggapi pertanyaan yang dikeluarkan oleh nyonya Febriana Budiman, pakar pariwisata yang datang dari Indonesia, telah ada beberapa orang yang mengacungkan tangan, hampir semua mereka itu menjawab bahwa telah datang ke Bali. Hal ini tidak aneh. Karena sudah sejak lama, Bali telah dianggap sebagai surga wisata yang terkenal di dunia. Akan tetapi, tidak hanya Bali saja, Indonesia juga memiliki banyak destinasi yang menarik lainnya dari keindahan lapangan pantai, gunung-gunung, kebudayaan sampai cara hidup, aktivitas berbelanja yang bergelora dan seni kuliner yang beranekaragam sampai restoran-restoran jalanan, warung kopi sampai restoran bermutu tinggi.
Dalam waktu 3 menit untuk setiap acara presentasi, wakil 15 badan usaha perjalanan dari Bali, Jakarta, Yogyakarta, Bandung dan lain-lain secara bergilir memperkenalkan destinasi-destinasi menarik yang sedang dimanfaatkan oleh perusahaan mereka. Ibu Hanny, wakil dari perusahaan Riztour Indowisata yang bermarkas di kota Batam dan ibu Bernadette Jane, Kepala Seksi Penyelenggara Perusahaan The Sun Explorer yang bermarkas di Jakarta memberitahukan: “Dari Singapura ada banyak misi penerbangan langsung ke kota Batam dan hanya memakan waktu satu jam saja. Lebih-lebih lagi, kota Batam juga dekat dengan Malaysia. Oleh karena itu, dalam satu paket wisata, Anda Sekalian sepenuhnya bisa mengorganisasi rombongan anda mengunjungi tiga tempat yaitu kota Batam, Malaysia dan Singapura. Di kota Batam ada banyak pagoda Buddha, di kota ini ada jembatan Barelang terkenal yang menyambungkan tiga pulau dan lapangan-lapangan pantai yang indah. Khususnya, di daerah ini ada situs peninggalan museum “Desa Vietnam”, tempat pemukiman orang Vietnam dulu di pulau Galang”. Dia mengatakan: “Saya harus menerangkan mereka bahwa di Indonesia ada banyak destinasi lain karena mereka hanya tanya tentang Jakarta dan Bali. Misalnya pulau Komodo. Banyak di antara mereka yang terkejut karena mereka melihat Komodo Island itu sesuatu yang baru karena memang cantik, terus adalah Yogyakarta dan Bromo saat sunset dan sunrise. Itu mengherankan mereka. Dan saya rasa gembira ketika memperkenalkan destinasi lain kepada mereka.”.
Setelah lokakarya yang memakan waktu dua jam, para mitra wisata Vietnam telah membuat komitmen-komitmen kerjasama dengan perusahaan-perusahaan pariwisata Indonesia dan hampir semua mereka merasa puas. Bagi ibu Pham Mai Phuong, Wakil Kepala Seksi Outbound dan Domestik dari Perusahaan Persero Perjalanan Internasional Kim Lien, satu unit yang senantiasa mengorganisasi wisatawan Vietnam ke luar negeri, di antaranya ada Indonesia juga bukan satu kekecualian. Dia memberitahukan: “Hasil lokakarya hari ini cukup sukses, memberikan sumber-sumber informasi yang baik kepada kami, khususnya melalui program ini, kami juga mengenal banyak destinasi baru, selain Bali dan apakah jasa di destinasi-destinasi itu baik atau tidak. Itu merupakan kriterium bagi kami untuk membuat paket wisata dan mempromosikan wisatawan Vietnam ke Indonesia lebih banyak lagi”.
Akan tetapi, sekarang ini, masih ada beberapa kesulitan dalam mempromosikan kerjasama pariwisata antara dua negara. Oleh karena itu, jumlah wisatawan Indonesia yang datang ke Vietnam dan jumlah wisatawan Vietnam yang datang ke Indonesia masih rendah. Pada tahun 2016, jumlah total wisatawan Vietnam yang datang ke Indonesia hanya mencapai 60.000 orang. Ketika menjelaskan kesulitan dalam menyerap kedatangan wisatawan Vietnam ke Indonesia, bapak Pupung Thariq Fadhillah, Kepala Direktorat Promosi Pariwisata dari Kementerian Pariwisata Indonesia memberitahukan: “Vietnam merupakan pasar yang sangat potensial. Kendala yang kita alami adalah kendala aksesibilitas udara yang menghubungkan kota-kota baik ada di Indonesia maupun ada di Vietnam. Saat ini masih sangat sedikitnya penerbangan langsung yang menuju ke Indonesia, baik yang ke Jakarta maupun yang ke Bali, jadi harus transit ke beberapa negara terlebih dahulu. Yang ada penerbangan langsung sampai sekarang baru yang dari kota Ho Chi Minh ke Jakarta dengan Vietnam Airlines. Kita berharap tahun ini segera dibuka penerbangang langsung ke Indonesia dari Vietjet”.
Menurut informasi dari Konsulat Jenderal Indonesia di kota Ho Chi Minh, pada bulan September mendatang, Vietjet berencana akan membuka misi penerbangan langsung dari Kota Hanoi ke Jakarta. Ini merupakan informasi yang menggembirakan bagi unit-unit perjalanan dua negara Indonesia dan Vietnam. Selama menunggu, dua pihak masih terus melakukan aktivitas-aktivitas promosi dan sosialisasi pariwisata. Pada pihak Indonesia, lokakarya: “Indonesia Tourism Table Top” di Vietnam akan diadakan sebagai satu aktivitas tahunan.