Hijab - Simbol Wanita Muslim

Phuong Anh
Chia sẻ
(VOVWORLD) -Di Indonesia atau negara-negara Muslim lainnya, citra wanita berhijab sudah tidak asing lagi. Hijab tidak hanya mewakili kecantikan wanita muslim, tetapi juga mewakili aturan dan standar agama tersebut. Dalam rangka pertukaran budaya dan mendekatkan ciri-ciri khas dari agama Islam kepada mahasiswa Vietnam, Klub Bahasa dan Kebudayaan Indonesia (BABUD) dan Fakultas Sosial- Urusan Sosial dan Asia Tenggara, Ho Chi Minh City Open University berkoordinasi untuk menyelenggarakan workshop bersama "Hijab - Simbol Wanita Muslim".
Hijab - Simbol Wanita Muslim - ảnh 1Workshop bersama "Hijab - Simbol Wanita Muslim" (Foto: BABUD)

 “Hijab dalam bahasa Arab yang berarti menutupi atau menghalangi, adalah sejenis kerudung yang dipakai oleh banyak wanita Islam. Hijab merupakan kehormatan dan kebanggaan dan juga perintah yang diungkapkan dalam Al-Qur'an yang Allah berikan kepada wanita Muslim, memanifestasikan kesucian pribadi ketika menggunakan Hijab, sehingga sebagian besar wanita Muslim menggunakannya.”

Demikian kata Doktor Nguyen Thi Thu Hang, dosen Fakultas Sosial- Urusan Sosial dan Asia Tenggara di Ho Chi Minh City Open University pada workshop yang diselenggarakan pada awal Juni di Kota Ho Chi Minh. Program ini dihadiri para mahasiswa Vietnam dan Indonesia, serta tamu undangan dari kedua negara.

Hijab - Simbol Wanita Muslim - ảnh 2 Mahasiswi  Ho Chi Minh City Open University dibimbing pakai hijab oleh tamu undangan Indonesia (Foto : BABUD)

Ada banyak jenis kerudung Muslim, diantaranya Hijab adalah yang paling populer. Ini adalah kain yang dililitkan di kepala dan leher seorang wanita muslim, menutupi rambutnya tetapi tidak menutupi wajahnya. Mengenakan hijab adalah salah satu perintah bagi wanita Muslim yang ditentukan dalam Al-Qur'an, menunjukkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Wanita Muslim percaya bahwa kecantikan yang paling dihargai adalah keindahan jiwa, jadi tidak peduli orang lain melihat rambutnya atau tidak. Selain rasa terlindungi, bagi banyak muslimah, berhijab juga membuat mereka merasa nyaman sehingga mengurangi komentar orang lain di depan umum. Jule, Sarjana dari Universitas Indonesia jurusan sosiologi, menceritakan:

 “Yang pertama, hijab menjaga kepala jadi bisa terlindung dari sinar matahari, polusi udara, atau rambut jadi lebih sehat karena tertutup semuanya. Yang kedua, dengan berhijab kita lebih percaya diri ketika kita bertemu dengan orang lain. Kemudian yang ketiga yalah berhijab untuk melaksanakan kewajiban agama, menunjukkan kecerdasan dan identitas wanita Muslim

Hijab biasanya terdiri dari 2 lapisan dan ada 3 jenis yang populer: hijab tradisional, hijab instan, dan hijab turban. Hijab tradisional adalah jenis yang paling populer. Ini adalah syal persegi atau persegi panjang yang digunakan untuk menutupi rambut dan leher. Wanita pakai hijab di sekitar kepala dan menggunakan jarum pentul di area hijab agar supaya dua sisi hijab menutupi kepala dan leher. Sedangkan Hijab instan adalah jenis hijab yang sudah dirancang sehingga memudahkan cara memakai, wanita memakainya tanpa jarum dan kondusif untuk bekerja. Selain itu, jenis hijab turban adalah jenis hijab modern yang diikat di disekitar kepala seperti syal turban menjadi gaya yang unik. Langsung coba berhijab di bawah bimbingan tamu undangan Indonesia, mahasiswi  Ho Chi Minh City Open University mengungkapkan kegembiraannya:

“Awalnya saya mengira berhijab itu panas sekali, tapi setelah berhijab, saya tidak merasa panas dan relatif nyaman. Karena ini pertama kalinya memakai hijab, maka saya masih belum terbiasa, rasanya sangat aneh."

- “Saya  telah coba berrhijab dan melihat orang-orang mengenakan busana dari negara-negara Asean, namun kali ini saya baru coba mengenakan hijab Indonesia. Saya menonton video instruksinya dan mengira pakai hijab itu mudah, namun ketika saya mencobanya, ternyata cukup sulit dan memakan waktu lama. Saya sangat  suka mengalami pengalaman ini."

Hijab - Simbol Wanita Muslim - ảnh 3Mahasiswa Vietnam cantik dengan hijab (Foto: BABUD)

Islam merupakan agama yang mempunyai aturan ketat dalam berpakaian, khususnya pakaian wanita. Busana muslimah harus memenuhi sejumlah kaidah adat seperti menutupi rambut dan badan mulai dari leher hingga mata kaki; Pakaian tidak boleh berwarna cerah; Jangan menggunakan banyak perhiasan untuk menarik perhatian; Kainnya harus tebal dan menutupi seluruh kulit; Model pakaian harus longgar, tidak ketat sehingga tidak memperlihatkan bentuk tubuh; dan sebagainya

Mengalami waktu, seiring dengan pengaruh tren fesyen dan perkembangan masyarakat yang modern, prinsip-prinsip tradisional dalam pakaian muslimah pada umumnya dan hijab pada khususnya menjadi kurang ketat. Meski demikian, para wanita Muslim masih menganggap hijab sebagai kebanggaan agamanya. Itulah keimanan, kewajiban, dan jati diri khas umat Islam./.

Komentar