Para tentara wanita ibarat bunga-bunga kaktus yang gigih di tengah pasir terbakar di Afrika.
Di Republik Afrika Tengah, Letnan Kolonel Vu Thi Lien, tentara baret biru Vietnam sedang mengajarkan bahasa Prancis kepada tentara negara setempat. Saudari Lien adalah perwira Vietnam pertama yang ikut melaksanakan tugas di Misi Pelatihan dari Uni Eropa di Republik Afrika Tengah (EUTM RCA) sejak bulan Desember tahun 2022 hingga sekarang dengan tugas mendidik tentara nasional.
Mayor Kepala Vu Thi Lien mengajarkan bahasa Prancis di Republik Afrika Tengah |
Ketika berbagi tentang misi sendiri, Mayor Kepala Vu Thi Lien memberitahukan:
“Ini untuk pertama kalinya saya bekerja dalam lingkungan internasional. Saya telah harus menghadapi banyak kesulitan. Pertama, tantangan tentang perubahan iklim dan beragam penyakit. Kedua, ketika bekerja di lingkungan multi-nasional dengan banyak kebudayaan berbeda sehingga menuntut saya harus beradaptasi dan berkenal secara terus-menerus. Tetapi, justru bahasa Inggris, khususnya bahasa Prancis telah menjadi jembatan penghubung yang membantu kami lebih dekat satu sama lain. Selain itu, juga berkat bahasa Prancis, kami bisa dengan mudah berkomunikasi dengan warga negara setempat”.
Sebelumnya, juga di bumi Afrika Tengah, Kapten Vu Nhat Huong, perwira perempuan ketujuh dari Vietnam yang melaksanakan tugas komunikasi di Misi Stabilitas Integrasi Multi-Dimensi PBB di Republik Afrika Tengah (MINUSCA) masa bakti 2021-2022 juga mengalami cuaca terik di Afrika. Dia mengenangkan:
“Di Seksi komunikasi Misi, kami selalu harus menerima tugas secara mendadak, sebagian besar akan mendampingi rombongan-rombangan kerja pimpinan Panglima Umum atau Wakil Panglima Umum ke berbagai sub-unit atau tempat-tempat yang sedang muncul masalah. Tugas saya ialah membuat foto dan video, kemudian mengunggahnya ke majalah Misi. Selain itu, juga ada beberapa pekerjaan yang kami belum penah lakukan di Vietnam seperti naik helikopter tanpa tali pelindung, tanpa pintu untuk membuat video bersama dengan pasukan pengangkutan yang melakukan patroli di udara dan sebagainya. Itu merupakan memori-memori yang saya tidak bisa lupakan”. Pada bulan Januari tahun 2018, Vietnam mulai mengirim perwira perempuan yang pertama untuk berpartisipasi pada kegiatan Pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB. Hingga sekarang, 114 perwira dan prajurit Vietnam telah berangkat melakukan tugasnya dengan bentuk individu dan unit selaku perwira konsultan, pengawas militer, perwira komunikasi dan para tentara perempuan di kawasan Bentiu, Sudan Selatan, kawasan Abyei, dan Republik Afrika Tengah. Bagi para tentara perempuan Vietnam, perihal dapat menjadi seorang tentara baret biru adalah satu kehormatan yang luhur.
Kolonel Nguyen Thi Lien melakukan tugas komunikasi di MINUSCA |
Di tengah-tengah pasir terbakar di Afrika, selain waktu bertugas, para tentara perempuan Vietnam juga membantu warga melakukan cocok-tanam, memberikan petunjuk dalam menjahit kepada para perempuan setempat, mengajar anak-anak, memeriksa dan mengobati warga yang hidup disekitar wilayah yang ditempatkan. Kolonel Nguyen Thi Lien, mantan perwira penggerakan massa Urusan sipil, Pasukan Zeni nomor 1 di Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB di kawasan Abyei (UNISFA) dan Kapten Vu Nhat Huong mengatakan:
“Saya menetapkan apa yang akan lakukan ketika berpartisipasi pada pasukan. Saya ikut menjaga perdamaian, yaitu membawa senyuman kepada warga. Dari situ saya telah menemukan arahan sendiri. Saya secara rutin membantu warga menanam sayur-sayuran, kedelai, jagung dan sebagainya untuk menambahkan lagi banyak makanan bagi warga ».
« Kami juga menyelenggarakan kegiatan amal di Perkampungan Anak-Anak di Ibukota Bangui, tempat yang menerima 25-30 anak-anak dibawah tujuh tahun yang tertinggal setelah konfik dan sebagainya. Kami memberikan bahan makanan, minuman, mainan yang sudah disiapkan dan dibawa dari Vietnam atau mainan-mainan anak-anak yang didaur-ulang dari karton, kaleng, atau botol air ».
Dengan keterampilan dan kejuruan yang baik, bersedia menghadapi semua kesulitan, atau ketidakstabilan di lapangan, para perwira dan prajurit perempian Vietnam sudah membawa hati nurani dan semangat internasional yang luhur untuk melakukan misi pemeliharaan perdamaian internasional. Mereka telah dan sedang melaksanakan dengan baik semua tugas yang dilimpahkan, melalui itu membantu sahabat-sahabat internasional melihat bahwa Vietnam merupakan sebuah negara pecinta perdamaian dan rakyat Vietnam selalu kaya dengan kebaikan.