Peneliti Giang Quan-Kamus hidup tentang kota Hanoi

VINH PHONG
Chia sẻ
(VOVworld) -  Selama bertahun-tahun ini, ada satu wajah yang sangat dekat dan beken di kalangan aktivis kebudayaan dan kesenian di kota Hanoi yaitu peneliti Giang Quan.

(VOVworld) -  Selama bertahun-tahun ini, ada satu wajah yang sangat dekat dan beken di kalangan aktivis kebudayaan dan kesenian di kota Hanoi yaitu peneliti Giang Quan. Selama lebih dari separo abad melakukan usaha dan meluncurkan lebih dari 30 judul buku tentang ibu kota, dia dikenal oleh semua orang sebagai seorang peneliti tipikal tentang kebudayaan kota Hanoi. 


Peneliti Giang Quan-Kamus hidup tentang kota Hanoi - ảnh 1
Peneliti Giang Quan
(Foto: thanglong.chinhphu.vn)

Saya warga kota Hanoi- itulah jawaban yang diberikan oleh peneliti Giang Quan terhadap pertanyaan bahwa dari mana bapak mencintai kota Hanoi seperti itu. Lahir di kota madya Cam Giang, provinsi Hai Duong (Vietnam Utara), bapak Giang Quan punya suratan nasib dengan ibu kota sejak tahun 1950. Dia menyatakan bahwa daerah bumi ibu kota ini nampaknya menyimpan satu daya tarik luar biasa bagi dia, dia mencintai dan menggandrungi kebudayaan kota Thang Loang yaitu kota Hanoi sekarang sejak waktu itu. Di kota Hanoi, tidak ada desa yang belum dia jelajahi, tidak ada jalan dan gang kecil  yang tanpa ada dia  dan belum ada masakan  yang belum dia cicipi. Peneliti Giang Quan mengatakan: “Rasa cinta saya terhadap kota Hanoi berkaitan secara erat sehingga mendatangkan sumber dokumen sangat bernilai kepada saya untuk disampaikan kepada para pembaca guna lebih mengerti tentang kota Hanoi. Saya selalu menganggap kota Hanoi  sebagai satu kota yang indah, saya belajar cara berperilaku, langgam hidup yang sopan dan santun dari warga kota Hanoi dan saya ingin menjadi warga kota Hanoi”.

Dengan keinginan mempersembahkan tenaganya terhadap perkembangan ibu kota, peneliti Giang Quan selalu datang ke tempat yang mau dia pelajari penelitian untuk dengan mata kepala sendiri  menulisnya kepada massa rakyat. Dia menyatakan bahwa dia adalah warga biasa, dia menginginkan agar semua karya yang dia ciptakan adalah buku untuk warga biasa  bisa memberikan sesuatu hal kepada para pembaca. Barang kali oleh karena itu, kamus-kamus jalanan dia selalu singkat dan mudah mengerti dan orang bisa memasukkannya kedalam  kaku ketika berjalan-jalan. Kegembiraannya ialah ketika semua bukunya memuaskan kebutuhan para pembacara dalam mencari tahu tentang kota Hanoi dan pengetahuan-pengetahuannya berhasil membantu massa rakyat. Khususnya, dalam setiap bukunya, dia selalu meninggalkan alamat dan nomor telepon supaya orang-orang yang memperhatikannya atau mau mengetahui hal-hal apapun bisa langsung bertanya kepada dia. Berbicara tentang peneliti Giang Quan, penyair Bang Viet mengatakan: “Karya-karya ciptaan peneliti Giang Quan selalu berfokus pada manusia, keindahan kota Hanoi, jalan-jalan di kota Hanoi, cara hidup warga Hanoi dan tokoh-tokoh dari kota Hanoi. Dia menulis sangat teliti. Dia adalah orang yang bekerja secara hati-hati dan punya tanggung-jawab tinggi. Rasa cintanya yang mendalam terhadap kota Hanoi termanifestasikan melalui setiap karya”.

Dalam buku-bukunya seperti “Thang Long-Hanoi dalam pepatah dan sajak rakyat”, “Jalan-jalan di kota Hanoi”, “Kebudayaan kota Thang Long-Hanoi yang berusia ribuan tahun”, “Budaya keluarga warga kota Hanoi” dan lain-lain, peneliti Giang Quan selalu melihat kota Hanoi di bawah sudut yang paling indah dan paling santun. Bagi dia “jiwa” kota Hanoi tidak  hanya berada di rumah-rumah kuno, tapi keindahan kota Hanoi berada dalam aktivitas-aktivitas yang lugas di daerah ini. Cara hidup dan cara berperilaku warga kota Hanoi patut dihargai dan kota Hanoi yang santun berasal dari ayunan budaya keluarga. Mengikuti cara hidup warga kota Hanoi, dia memberikan pengajaran kepada para anak dan cucu supaya  hidup secara jujur, menghormati kebenaran, hidup secara sederhana dan hierarkis. Juga dari situ, maka Giang Quan mendapat kekaguman di kalangan peneliti karena kejuruan dan hatinya yang jernih. Peneliti Giang Quan mengatakan: “Harus menganggap budaya keluarga sebagai pangkalnya, karena kalau anaknya nakal tidak bisa dilemparkan kepada masyarakat dan sekolahan,  maka karena ayah-ibunya”.

Pada tahun ini, peneliti Giang Quan sudah berusia hampir 90 tahun, dia berulang kali  mengira bahwa dia harus meninggalkan kota Hanoi untuk selama-lamanya dan walaupun penyakit bisa membuat kakinya tidak  peka lagi tapi juga tidak bisa menghentikan rasa cintanya terhadap kota Hanoi. Dengan andil dan sumbangannya, peneliti Giang Quan telah mendapat gelar “Warga ibu kota yang unggul” yang diberikan oleh Komite Rakyat kota Hanoi. Pada tahun ini, penghargaan besar yaitu penghargaan Bui Xuan Phai -Demi rasa cinta terhadap kota Hanoi” yang diberikan kepada dia sebagai dorongan semangat besar untuk terus meneliti dan memperkenalkan ibu kota Hanoi, daerah bumi yang punya kebudayaan selama ribuan tahun kepada massa rakyat Vietnam dan internasional.  


Komentar