Ma Khai So, artisan seruling Khen etnis Mong

VANG LAN-THU HOA
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Ha Giang adalah satu satu di antara 13 provinsi di seluruh Vietnam yang mendapat pengakuan tentang masalah konservasi, pengembangan dan penjagaan budaya seruling Khen etnis minoritas Mong. Hasil ini ada sumbangan yang sangat besar dari para artisan dalam menjaga dan mewariskan asal-usul seruling Khen. Artisan seruling  Khen dari etnis Mong, Ma Khai So, orang yang berwibawa di kalangan warga etnis minoritas Mong di Provinsi Ha Giang, seorang artisan yang sangat punya kehangatan dan menganggap seruling Khen sebagai jiwa etnis minoritas Mong adalah salah seorangan di antara para artisan seperti itu.
Ma Khai So, artisan seruling Khen etnis Mong - ảnh 1Bapak Ma Khao So  (Foto: Vang Lan/vov) 

Lahir dan dibesarkan di Kecamatan Thai An, Kabupaten Quan Ba, Provinsi Ha Giang, sejak masa kanak-kanak, bapak Ma Khai So telah berkaitan dengan irama seruling musik  Khen dari kakek dan ayahnya. Pada usia 15 tahun, dia telah tahu memainkan nada-nada pertama dalam satu lagu Khen asli. Selama dia menjadi pejabat Front Tanah Air, ayahnya juga adalah seorang artisan seruling Khen yang sangat piawai di dukuh, selalu menyediakan waktu untuk mewariskan cara memainkan dan menari Khen dari etnis minoritas Mong. Ketika sudah pensiun, bapak Ma Khai So terus melakukan penelitian tentang instrumen musik ini. Dia menceritakan asal-usul seruling  Khen sebagai berikut: “Konon, pada zaman dulu ada 7 orang bersaudara yang sangat pandai memainkan seruling, ketika ayah dan ibu mereka meninggal, setiap orang duduk di setiap sudut memainkan seruling Khen  untuk ayah-ibu mereka, oleh karena itu, pekerjaan mengurus pemakaman tidak yang menjalankan. Melihatsituasinya seperti itu, 7 orang bersaudara ini  berunding lalu mengumpulkan 7 tabung bambu menjadi satu agar hanya ada seorang saja yang meniupnya atau disebut Khen. Dalam waktu itu ada seorang di antara tujuh orang telah meninggal, oleh karena itu, seruling Khen dari etnis minoritas Mong hanya terdiri dari 6 tabung bambu yang panjang pendeknya berbeda sebagai simbol dari 6 orang bersaudara. Sejak itulah seruling  Khen lahir”.

Juga menurut bapak Ma Khai So, warga etnis minoritas Mong suka memainkan seruling Khen, menyukai tari Khen dan mendengarkan suara seruling Khen, karena instrumen musik ini memanifestasikan sejarah etnisnya, perasaan persaudaraan dan merupakan langgam hidup warga etnis minoritasnya. “Hingga sekarang ini, belum ada orang yang bisa membuat statistik ada berapa lirik seruling Khen. Ditularkan secara lisan dari generasi ke generasi, ada 4 jenis musik. Bersamaan dengan 4 jenis musik itu, orang menklasifikasikannya menjadi 4 jenis lirik, lirik asli, lirik lagu dendang sayang, lirik untuk upacara pemakaman dan lirik memuja kerbau dan sapi, di antaranya, lirik asli adalah paling penting”.

Pada tahun ini, walaupun sudah berusia 89 tahun, tapi bapak Ma Khai So berpikir-pikir tentang masalah menjaga kebudayaan etnisnya melalui suara seruling Khen. Selain 20 pemuda di dukuh yang diajarkannya tentang cara memaiankan dan menari Khen, dia juga ikut serta dalam banyak kursus pengajaran cara memainkan seruling Khen di daerah-daerah yang lain di provinsi dengan jumlah siswa kira-kira 100 orang. Dia juga mengajar dan melatih para calon yang mewakili Provinsi Ha Giang ikut serta dalam lomba pada Festival Nasional Kebudayaan Etnis Minoritas Mong  baru-baru ini. Hingga sekarang ini telah ada banyak orang yang fasih memainkan dan menari Khen setelah mendapat bimbingan dari bapak Ma Khai So. Saudara Vang Sao Hung di Kecamatan Thanh Van, Kabupaten Quan Ba, Provinsi Ha Giang, seorang murid dari bapak Ma Khai So memberitahukan: “Sebagai seorang pemuda, saya sangat menyukai budaya Khen dari etnis saya. Bapak Ma Khai So telah mengajar saya cara memainkan seruling Khen, saya sangat senang. Saya akan belajar semua lagu Khen untuk terus melestarikannya, karena ia sangat penting bagi warga etnis minoritas Mong dan akan digunakan dari generasi ke generasi. Saya sangat berterima kasih kepada bapak Ma Khai So yang telah sangat sepenuh hati dalam mengajar saya”.

Lagu-lagu Khen dari etnis Mong yang mesra dan masuk di hati orang. Pada saat-saat sedih atau gembira, warga etnis minoritas Mong juga memainkan seruling Khen. Suara yang mesra itu bergema untuk selama-lamanya di tengah-tengah hutan ketika ada putra-putri dari etnis minoritas Mong seperti artisan Ma Khai So yang selalu bertanggung-jawab menjaga dan mewarisi kebudayaan etnisnya. 

Komentar