Lagu-lagu tentang Ulambana

Thuy Trang
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Berlangsung pada malam hari bulan purnama Bulan Ketujuh kalender imlek setiap tahun, Festival Ulambana, juga dikenal sebagai upacara balas budi kepada ayah-ibu, adalah salah satu hari raya utama dari agama Buddha untuk mengenangkan, membalas budi kepada ayah-ibu dan leluhur nenek moyang yang telah melahirkan dan mengasuh kita. Pada upacara Ulambana, lagu-lagu tentang orang tua selalu menjadi topik yang paling banyak diperhatikan oleh sebagian besar orang. Sebagian besar lagu akan memiliki melodi yang manis, merdu, dan menunjukkan hati dan rasa terima kasih dari anak-anak kepada Sang Ayah-Ibu. Dalam acara Musik Vietnam hari ini, mari kita nikmati lagu-lagu guna merayakan hari Ulambana.

Untuk mengawali acara musik hari ini, marilah Anda sekalian menikmati lagu " Etika Menjadi Anak" melalui alunan suara penyanyi wanita Saka Truong Tuyen. Ini adalah lagu yang bagus dan bermakna tentang orang tua ciptaan komponis Quach Beem pada upacara Ulambana th 2013. Lagu ini memiliki lirik yang sederhana namun penuh rasa cinta dari anak-anak kepada ayah-ibu, sebagai pesan, rasa terima kasih kepada orang tuanya yang telah melahirkan dan membesarkan mereka. Lirik lagu itu antara lain mengatakan: "Ketika Sang Bapak-Ibu melahirkan kita / Bersyukur kepada Tuhan karena telah memberi kepada saya kehidupan / Bagaimana seharusnya hidup agar ayah tidah merasa sedih / Bagaimana seharusnya hidup agar  ibu berbahagia".

Sebagai lanjutan acara musik hari ini, mari kita dengarkan lagu "Wahai Ibu! Ananda sudah kembali", ini merupakan curahan hati seorang anak yang jauh dari kampung halaman ketika kembali pulang, kembali ke pangkuan ibu.

Mengunjungi ibu pada suatu pagi hari, semua kenangan masa kecil yang indah mengalir kembali, yaitu kanal kecil, tepian kolam hijau... Anak yang kembali dengan kesuksesan akan mendapat sambutan hangat dari semua orang.

"Ibuku" sebuah lagu dengan melodi yang lembut, dengan lirik sederhana dan bermakna ciptaan komponis Tran Tien dimanifestasikan melalui suara Tran Thu Ha telah membuat jutaan hati anak menangis terisak-isak ketika teringat kepada sang Ibu.

Sebagai hiburan, ketahanan, dan keberbagian dari seorang ibu, pada saat dirundung kesedihan dan kelelahan, hanya ibu yang berada disamping, ketika anak mencapai sukses, juga ada ibu yang tersenyum dan memberi semangat. Itu adalah kaitan yang paling suci.

Lagu tersebut juga sekaligus menjadi salam penutup kami hari ini. Sampai berjumpa lagi di acara musik berikutnya. Salam musik!

Komentar