 Ruang memajang karya-karya seni menyulam XQ |
Pada saat hari senja, sinar mata hari mulai padam di dua tepi Sungai Huong dan Kota Hue belum sempat cerah dari seribu satu lampu yang meghiasi di jembatan Truong Tien, oleh karena itu, gambar-gambar sulaman di Museum Seni Menyulam XQ diterangi oleh sinar lampu neon pada waktu itu semakin halus, misterius dan mempesonakan orang. Berjalan-jalan sendiri di ruang-ruang gambar sulaman di museum ini, saudara Truong Vi Luong, wisatawan asal Kota Ho Chi Minh memberitahukan: “Gambar-gambar sulaman ini aneh dan punya daya tarik, membawa saya ke dunia seni khusus. Di museum ini, tidak ada suara hiruk-pikuk seperti di kalangan masyarakat, saya bisa merasa tenang menikmati kesenian”.
Ada hampir 400 karya, benda, gambar dan bahan di Museum Seni Menyulam XQ semuanya bersangkutan dengan kejuruan menyulam. Yang paling banyak adalah gambar sulaman muka dua, gambar mati, pemandangan, gambar setengah badan dan gambar tentang bermacam jenis bunga, gambar filsafat. Karya-karya ini memperkenalkan sejarah kejuruan menyulam, usaha melestarikan dan mengembangkan kejuruan tradisional, keindahan jiwa dan bakat dari para perempuan Hue dengan tema-tema: “Wajah kejuruan menyulam”, “Satu suara bagi kejuruan menyulam”. Saudara Denis, wisatawan asal Singapura yang melihat secara terinci gambar-gambar di museum ini memberitahukan: “Sungguh-sungguh luar biasa. Di museum ini ada banyak hal yang belum pernah saya lihat, membuat saya mengerti tentang kejuruan menyulam tradisional Viet Nam. Gambar-gambar sulaman di museum ini sangat berbeda terbanding dengan gambar-gambar sulaman Tiongkok. Sangat indah”.
 Seni instalasi di satu sudut museum ini |
 Gambar-gambar sulaman yang unik di museum ini. |
 Para artisan museum seni menyulam XQ sedang mendemonstrasikan proses menyulam. |
Bersama dengan ruang pemajangan yang khusus menyerap perhatian dari para wisatawan yang suka mencari tahu dan melalukan penelitian seperti saudara Truong Vi Luong dan saudara Danis, Museum Seni Menyulam XQ juga punya ruang di udara luar dengan arsitektur seni rupa yang harmonis dengan alam sekitar yang meliputi perkarangan bunga anggrek hutan, bunga dan pepepohan. Di ruang ini, sering diadakan pesta-pesta dan peristiwa-peristiwa budaya pada Jumat sore dan Sabtu sore setiap pekan dengan upacara mengarak air Sungai Huong dan temu pergaulan kesenian tradisional Hue. Di museum ini, juga ada zona-zona melakukan demonstrasi dan mencari pengalaman tentang kejuruan menyulam. Para wisatawan dengan mata kepala sendiri menyaksikan tangan-tangan yang prigel dan teliti dalam setiap alur sulaman untuk mencipta banyak gambar yang luar biasa indahnya. Para wisatawan juga bisa melihat dekat tentang kehalusan dalam setiap jalan sulaman untuk bisa menghasilkan satu karya sulaman yang sempurna dan paling bermakna. Bapak Vo Van Quan, Direktur Utama Perusahaan XQ Viet Nam-unit yang bertanggung jawab terhadap Museum Seni Menyulam XQ memberitahukan: “Museum ini merupakan kelembagaan yang mengakui seni menganyam tradisional, kehalusan, bakat, keprigelan dan tarap estetika dari perempuan Viet Nam. Museum ini juga menunjukkan pusaka budaya dari perempuan yang menjalankan kejuruan menyulam atau cara mengajar kejuruan ini kepada anak laki-laki dan anak perempuan dewasa yang punya tanggung jawab terhadap kampung halaman dan terhadap kehidupan”.
Pada awal tahun-tahun 90-an abad lalu, ketika gambar sulaman pada sutra Viet Nam menggeliat ke puncak kesenian, maka ini juga adalah saat bagi artisan Vo Van Quan dan artisan Hoang Le Xuan menetapkan satu arah baru bagi kejuruan menyulam dengan cara mengkombinasikan ciri-ciri seni lukis dengan inti-inti sari teknik menyulam tradisional yang diwarisi dan dikreasi oleh saudari Hoang Le Xuan yang lahir di satu keluarga keturunan Kota Hue. Lahirnya Museum Seni Menyulam XQ di Kota Hue menciptakan lagi aspek budaya dan aksentuasi pariwisata yang unik, membuat ruang budaya di Jalan Le Loi, Kota Hue menjadi satu destinasi yang menarik bagi para wisatawan, turut mengembangkan sosial-ekonomi Provinsi Thua Thien-Hue.