Kabupaten Quan Ba terletak di tengah-tengah lembah yang hijau dan berhawa sejuk dan dikelilingi oleh gunung-gemunung di ketinggian kira-kira 1600 meter dari permukaan air laut. Ibukota Kabupaten Quan Ba adalah Kota madya Tam Son dan di seluruh kabupaten ini, ada 12 kecamatan daerah pegunungan yang adalah daerah pemukiman penduduk dari 16 etnis, di antaranya kira-kira 60% adalah orang etnis minoritas Mong, 14% adalah orang etnis minoritas Dao, 11% adalah orang etnis minoritas Tay dan sisanya adalah dari etnis-etnis lain. Khususnya, Quan Ba adalah daerah satu-satunya yang punya orang etnis monoritas Pu Y (yang sekarang hanya tinggal 880 orang lebih dan hampir semuanya tinggal di Kecamatan Quyet Tien). Orang Tay tinggal di rumah-rumah panggung yang beratap daun pohon lontar, sedangkan orang Dao tinggal di rumah yang didingnya dari tanah. Mereka pada pokoknya hidup dengan usaha menanam padi sawah. Sedangkan, komunitas orang etnis Mong biasanya hidup di daerah pegunungan yang pada pokoknya menanam pohon jagung. Selain usaha tani, warga-warga di daerah ini punya kerajinan tangan seperti anyam-menganyam, membuat perkakas pertanian, perkayuan, keramik dan menenun kain. Komunitas orang Tay, Mong dan Dao di kabupaten Quan Ba punya khazanah budaya rakyat yang beraneka ragam dengan banyak legenda, dongeng, cerita lama, cerita sajak, lagu rakyat dengan suara seruling Khen dari orang Mong dan lagu rakyat Then dan siter Tinh dari orang Tay.
Gunung Doi - Satu keindahan alam yang luar biasa buatan Sang Pencipta |
Quan Ba memiliki banyak lanskap terkenal seperti pintu ke langit Quan Ba, pintu gerbang benteng Can Ty, gua Kho My Tung Vai, patung batu Thach Son Than di Kecamatan Quyet Tien dan lain-lain…Khususnya, lanskap “Gunung Doi” (atau Gunung Bidadari)-satu keindahan alam yang luar biasa buatan Sang Pencipta yang terletak di jalan negara 4C yang menuju ke Kota madya Tam Son, Kabupaten Quan Ba selalu menarik para wisatawan. Di tengah-tengah gungung-gemunung yang berlapis-lapis dan sawah terasering, timbul dua gunung berbentuk payudara yang sintal dari seorang gadis perawan, sehingga membuat para wisatawan tidak bisa tidak keheran-heranan akan keindahan alam hadiah Sang Pencipta. Daerah bumi ini cuacanya sangat sejuk, bermacam jenis buah-buahan seperti persik, plum, pir dan kesemek yang beraroma dan enak dimakan, padi, sayuran dan buah-buahan selalu segar. Dewasa ini, hampir semua wisatawan ketika datang mengunjungi Kabupaten Quan Ba memuat potret, memandangi gunung Doi. Pamandangan gunung Doi menjadi sumber ilham ciptaan bagi para penyair, komponis dan fotografer yang setiap kali datang mengunjungi Kabupaten Quan Ba, Provinsi Ha Giang. Saudara Nguyen Tuan Khoa, fotografer asal Kota Ha Noi memberitahukan: “Setiap kali lewat tempat ini, para wisatawan biasanya berhenti memandangi “karya-karya artistik” hadiah Sang Pencipta kepada daerah bumi ini. Memang sungguh-sungguh, di tengah-tengah gunung-gemunung yang berlapis-lapis dan sawah terasering timbul dua gunung berbentuk payudara yang sintal dari seorang gadis perawan, sehingga membuat para wisatawan tidak bisa tidak heran akan keindahan yang megah-hadiah Sang Pencipta. Saya sudah berulang kali datang ke sini pada saat-saat yang berbeda, tapi pada setiap musim, gunung Doi memberikan kedindahan yang sangat istimewa, membangkitkan perasaan yang sulit dilukiskan”.
Jalan yang berbelok-belok lewat gunung-gemunung di kabupaten Quan Ba |
Dalam perjalanan wisata ke Kabupaten Quan Ba, para wisatawan juga berpeluang mengunjungi desa-desa yang tenteram dari berbagai etnis seperti Perkampungan budaya Dukuh Hop Tien, Kecamatan Lung Tam dengan kerajinan menenun kain; Perkampungan budaya orang Tay di Kotamadya Tam Son dengan lagu rakyat Then da siter Tinh; Upacara Cap Sac dari orang Dao di desa Nam Dam, (artinya upacara pengakuan naik dewasa untuk seorang lelaki); Upacara Cau Mua dari orang etnis monoritas Nung dan orang etnis minoritas Tay (artinya upacara memohon panenan yang berlimpah-limpah); upacara Gau Tao dari orang etnis Mong (artinya upacara turun ke sawah) dan sebagainya…Pada hari-hari pasaran kabupaten seperti Quan Ba, Quyet Tien, Tung Vai, Trang Kim dan lain-lain, para wisatawan bisa berbaur pada aktivitas kehidupan, adat budaya yang beraneka ragam dari etnis-etnis minoritas. Pasar-pasar ini punya banyak produk lokal yang sangat variatif dan bisa menikmati masakan-masakan yang khas seperti migas dari jagung, keledai, daging gantung daging ayam hitam dan lain-lain….Pemandangan alam yang indah dan adat-adat budaya dari warga etnis-etnis minoritas selalu memberikan kesan-kesan yang sulit dilupakan terhadap setiap wisatawan sepanjang perjalanan wisata ke gunung dan hutan Quan Ba, Provinsi Ha Giang.