Tiba di Yen Tu (Kota Uong Bi, Provinsi Quang Ninh) di musim semi, para pengunjung tidak hanya bisa menyembah Sang Buddha saja, melainkan juga bisa memandangi pohon-pohon mai tua yang unik di bumi suci Yen Tu.
 Bunga mai kuning Yen Tu merupakan jenis bunga yang endemis di pegunungan Yen Tu. Pohon ini tersebar di dalam hutan, di tebing-tebing curam.
|
 Tentang asal-usul pohon mai Yen Tu, diceritakan: “Pada abad XIII, setelah Raja Tran Nhan Tong memberikan takhta kepada putranya dan pergi ke gunung Yen Tu untuk menjalani kehidupan religius, ia beserta para umat Buddhis menanam banyak pohon mai kuning. Setelah lebih dari 7 abad, pohon-pohon mai dengan daya hidup yang kuat telah berkembang biak menjadi hutan mai ".
|
 Di penggalan jalan sepanjang lebih dari 10 km dari Jalan Tol 18 yang berbelok ke kaki gunung Yen Tu, kelihatan kebun-kebun mai yang dibiakkan dari pohon mai kuning tua Yen Tu, sehingga menimbulkan kesan yang tak terlupakan terhadap para pengunjung.
|
 Pham Van Thang, berusia 54 tahun, salah satu pembiak dan penanam pohon mai yang pertama di Kota Uong Bi memberitahukan: “Bunga mai kuning Yen Tu berwarna kuning lemon segar yang khusus, memiliki 5 kelopak dan wangi yang lembut”.
|
 Seikat bunga mai kuning bisa memiliki 6 sampai 12 buah bunga.
|
 Pada tahun 2012, Provinsi Quang Ninh telah mengesahkan proyek konservasi bunga mai kuning Yen Tu dengan target menjadikan bunga ini sebagai jenis bunga yang khas bagi bumi ini.
|
 Sekarang, di hutan tua Yen Tu terdapat 20 pohon mai yang berusia lebih dari 100 tahun. Pohon ini diakui sebagai pohon pusaka.
|
 Di tengah hutan tua Yen Tu yang membentang luas, pohon-pohon mai bermekaran secara berwarna-warni, menghiasi corak musum semi Yen Tu yang lebih sakral dan eksotis. |
 Semakin tinggi, cuacanya semakin dingin, sehingga pohon-pohon mai di kawasan Pagoda Hoa Yen sering bermekaran lebih lambat.
|
Pohon-pohon mai kuning yang tua telah menjadi citra unik yang terkait dengan bumi suci Yen Tu – bumi cikal bakal sekte zen Truc Lam.
|