Tikar Ca Hom - Ben Ba dianyam secara manual. Foto: VOV |
Tikar Ca Hom - Ben Ba yang berukuran besar lebarnya 1,6 meter, panjangnya 2 meter, yang berukuran kecil panjangnya 1,9 meter, lebarnya 1 meter. Ada berbagai jenis tikar seperti tikar putih, tikar berwarna, tikar bermotif, dengan lima warna utama yaitu putih, merah, hijau, kuning dan ungu. Proses pembuatan tikar di Vietnam Selatan pada pokoknya sama dari tahap pemilihan serat mendong tua dan panjang, pengeringan, hingga perebusan dan pewarnaan. Namun, hal yang membuat tikar Ca Hom-Ben Ba terkenal ialah dapat bertahan lama hingga lima tahun tetapi tidak rusak atau pudar. Rahasia penganyaman tikar dari masyarakat Ca Hom-Ben Ba tetap belum dibocorkan selama lebih dari 100 tahun ini. Menurut saudari Kim Hoa, penganyam tikar di Dusun Ca Hom, Kecamatan Ham Tan, warga di sini menganyam tikar secara manual dan cermat:
Kami harus mewarnai tikar dengan warna-warna cerah, mencap dan menembus lubang secara merata, maka tikar yang baru jadi akan menjadi kokoh dan indah”.
Ibu Ly Thi Ha, warga di Dusun Ben Ba, Kecamatan Ham Tan, menceritakan bahwa pada tahun 1960, harga tikar Ca Hom-Ben Ba 40% lebih tinggi dibandingkan dengan tikar buatan masyasyarakat Ca Mau sejenis, namun jumlahnya masih belum cukup untuk memenuhi permintaan. Di desa, setiap keluarga mempunyai sedikitnya 3 alat anyam yang beraktivitas dengan kapasitas penuh untuk melayani pasar:
Dalam sehari, saya dan suami hanya bisa menganyam dua tikar, harganya 200.000 VND (kira-kira 8 USD) per pasang. Pewarnaan tikar sekali saja memakan waktu beberapa hari. Setelah itu, kami mengeringkan dan menganyamnya.
Pada tahun 1990, Desa kerajinan anyam tikar Ca Hom-Ben Ba menghadapi kepunahan karena pengrajin tidak bisa proaktif dalam mencari sumber bahan baku, tikar tidak inovatif dalam desain sehingga tidak bisa berdaya saing di pasar. Saat itu, seniman Ngo Thi Pho sendiri merancang motif, memadukan warna, lalu mengujicobakan penganyaman tikar bunga dua sisi. Setelah 20 kali kegagalan, pada tahun 2000, tikar bunga dua sisi merek Ngo Thi Pho ditawarkan untuk dijual di pasar kecamatan, kemudian dipesan Kerajaan Kamboja untuk digunakan dalam aula utama pagoda-pagoda menara.
Seniman Ngo Thi Pho. Foto: VOV |
Pada tahun 2001, Pemerintah Kecamatan Ham Tan telah membangun proyek pemberian bantuan keuangan untuk membuat 40 alat anyam bagi 40 kepala keluarga miskin dan meminta seniman Ngo Thi Pho untuk mengajarkan rahasianya dalam pembuatan tikar bunga dua sisi. Sejak saat ini, desa kerajinan anyaman tikar Ca Hom-Ben Ba juga berangsur-angsur pulih. Hingga kini, di desa ini terdapat 450 kepala keluarga yang hidup dengan kerajinan anyam tikar.
Desa kerajinan anyam tikar Ca Hom-Ben Ba memasok 150.000 pasang tikar per tahun kepada pasar. Pemerintah daerah telah membentuk Koperasi tikar Ham Tan untuk menghimpun semua orang guna bersama-sama menuju produksi yang stabil dan berkelanjutan, meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar. Sekarang ini, tikar Ca Hom-Ben Ba hadir di seluruh Daerah Dataran Rendah Sungai Mekong dan Daerah Nam Bo bagian Timur (Vietnam Selatan). Saudari Do Thi Mai Hoa, penjual tikar Ca Hom-Ben Ba, mengatakan:
Basis saya menjual 7.000 buah tikar pertahun. Saya hanya membeli tikar di Provinsi Tra Vinh saja karena tikar di sana berbahan baik dan halus. Tikar dijual secara laris dari bulan Desember hingga Hari Raya Tet (bulan Januari -Februari tahun depan)
Selama lebih dari 100 tahun ini, para pengrajin terampil di Desa kerajinan anyam tikar Ca Hom-Ben Ba telah menciptakan produk tikar yang cukup unik, tahan lama dan indah. Kerajinan anyam tikar Ca Hom dari masyarakat etnis Khmer di Kecamatan Ham Tan, Kabupaten Tra Cu, Provinsi Tra Vinh baru saja dimasukkan oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata ke dalam daftar Pusaka budaya benda nasional, kategori kerajinan tangan tradisional./.
Bài chuyện của làng tuần từ 30/9 - 6/10/2024