Kuil Noi (Foto : VOV) |
Desa Binh Da, kecamatan Binh Minh, satu desa yang mempunyai tradisi sudah slama dengan banyak pagoda, kuil, tempat pemujaan dan lain-lain .,..yang dibangun oleh warga desa pada masa dulu yang tercantum dalam buku sejarah. Daerah ini dinamakan “ Tanah suci” karena adanya tiga agama atau disebut Tri Dharma, yaitu Agama Buddha dengan bukti sejarah yaitu lima buah pagoda (padoda Canh Thac, pagoda Am, pagoda Ca, pagoda Ga, pagoda But Moc) dan naskah-naskah tertulis yang berkaitan dengan Ajaran Taoisme dan Konfusionisme. Di desa Binh Da sekarang ini masih dilestarikan artefak-artefak yang langka dan bernilai penanggalan seribu tahun lebih. Selain itu, ada banyak proyek arsitektur, seperti prasasti batu kuno, situs Kolam bunga teratai, sumur mutiara, rumah prasasti dan beberapa artefak bernilai lain, seperti nekara perunggu Dong Son Hege1, batu bata motip hiasan untuk pembangunan Makam Cikal Bakal Bangsa dan lain-lain...Desa Binh Da mempunyai 13 cagar peninggalan sejarah dengan satu jaringan balai desa, pagoda, kuil yang sudah berusia lama. Desa Binh Da merupakan salah satu di antara sedikit satuan administrasi di Vietnam dimana ada dua Dewa Desa yaitu Cikal Bakal Bangsa Lac Long Quan yang dipuja di Kuil pemujaan Noi (artinya Dalam) dan Raja Linh Lang yang dipuja di Kuil pemujaan Ngoai (artinya Luar) .
Desa Binh Da (Foto : VOV) |
Di Kuil Noi-tempat memuja Cikal Bakal Bangsa, ada banyak artefak langka dan bernilai, khususnya lukisan ukiran “yang tidak ada dua-nya” yang dibuat dari kayu adi, terukir gambar tentang Cikal Bakal Bangsa, Lac Long Quan dan bawahan-nya sedang menonton Lomba mendayung perahu, ini merupakan artefak yang mempunyai nilai seni yang istimewa. Pada tahun 2015, relief ini diakui oleh Perdana Menteri Pemerintah sebagai Pusaka Bernilai Nasional. Tentang arti dan nilai relief, Bapak BUi Dang Thinh menunjukkan: "Relief juga disebut sebagai relief yang ada sejak dinasti Dinh, kira-kira 1.000 tahun lalu. Relief mempunyai isi yang mendalam. Di tengah-nya ada gambar Cikal Bakal Bangsa, Lac Long Quan yang sedang duduk menonton Festival mendayung perahu. Selain itu, ada juga pasukan-pasukan pengawal Sang Hulubalang, di antaranya ada gajah, harimau, kuda dan khususnya sepasang ekor harimau putih yang berdiri melindungi Cikal Bakal Bangsa, membuktikkan bahwa sudah sejak lama, nenek moyang Vietnam telah bisa menaklukkan bermacam-macam jenis binatang untuk mengawal manusia”.
Yang berkaitan dengan Kuil Noi dan Kuil Ngoai yalah pesta Binh Da yang berlangsung dari 24 bulan dua sampai 6 bulan tiga menurut kalender Imlek setiap tahun. Pada tahun 2014, pesta tersebut menjadi Pusaka Bsudaya Nonbendawi Nasional. Pesta Binh Da sampai masa kini masih bisa melestarikan berbagai ritual tradisional.
Semua cagar peninggalan sejarah dan artefak kuno selalu merupakan kebanggaan dari warga desa Binh Da, oleh karena itu, semua generasi dan marga di desa ini selalu mempunyai semangat melestarikan dan menjaga nilai-nilai sejarah yang diwariskan oleh pendahulu-nya. Anak-cucu semua marga yang sudah sejak lama di desa seperti Pham Dinh, Nguyen Van, Nguyen Doan, Bui Dang, Bui Quang dan lain-lain tetap menjaga keterkaitan untuk saling mengembangkan sosial-ekonomi daerah, turut membangun kampung halaman Binh Da menjadi semakin indah. Bapak Pham Dinh Phung memberitahukan: "Semua marga di desa membangun rumah pemujaan, mempunyai prinsip pemujaan, membentuk Dana penyuluhan belajar untuk menyemangati anak-cucu dalam marga belajar baik, setiap tahun memberikan bingkisan kepada mereka. Kami juga membentuk Dana untuk melakukan anjangsana, semua marga saling memberi semangat dalam pengembangan ekonomi. Semua anak dari desa Binh Da yang bekerja jauh dari kampung halaman pada setiap tanggal 1 bulan satu menurut kalander Imlek pulang kembali ke marga dan berpesta untuk mengucapkan panjang umur kepada para lansia di desa”.
Kalau berkunjung di desa Binh Da, dengan rasa cinta tamu dari warga desa, pengunjung dari semua penjuru Tanah Air akan bisa mengenal lagi satu hal yang interesan mengenai asal-usulnya Bangsa Vietnam melalui legenda “Ayah Naga, Ibu Bidadari” dan cagar peninggalan sejarah dan artefak yang bernilai- hal-hal yang menegakkan nama baik desa Binh Da, kecamatan Binh Minh, daerah bumi legendaris yang berkaitan dengan sejarah pembangunan kampung halaman.