Persajakan mengalami perubahan bersama dengan titik balik bersejarah pada bulan Agustus.

LAN ANH
Chia sẻ
(VOVworld)- Revolusi Agustus 1945 menghentikan masa hampir 80 tahun manjadi budak kaum kolonialis, membuka satu era baru- era kemerdekaan dan kebebasan untuk bangsa Vietnam.

(VOVworld)- Revolusi Agustus 1945 menghentikan masa hampir 80 tahun manjadi budak kaum kolonialis, membuka satu era baru- era kemerdekaan dan kebebasan untuk bangsa Vietnam. Dan ini juga adalah waktu yang regenerasi dari nilai-nilai kultural, spiritual serta lahirnya satu tahap baru untuk kesusastraan dan kesenian. Satu titik balik besar telah berlangsung pada waktu bulan Agustus 1945 dan nampaknya hampir semua pengarang dan penyair mengarah ke revolusi dan mengikuti revolusi. Dan juga dari saat itu, sajak berkembang dengan satu laju yang cepat dan mengalami perubahan yang kuat tentang isi dan bentuk.


Persajakan mengalami perubahan bersama dengan titik balik bersejarah pada bulan Agustus. - ảnh 1          
Ilustrasi
(Foto: internet)

Revolusi telah menciptakan titik balik bagi persajakan, menciptakan perubahan dalam penciptaan untuk setiap penyair. Peneliti Dang Thai Mai  pernah menyatakan bahwa “Satu sumber daya baru telah bangkit dalam dunia persajakan Vietnam”. Teladan berkorban dari para prajurit,  semangat eksis dari satu bangsa telah dituangkan kedalam  sajak-sajak baru”. Hampir semuanya penyair dari bermacam-macam kecenderungan seni telah mencari sumber ilham yang baru. Profesor Muda, Doktor Luu Khanh Tho dari Institut Penelitian Kesusasteraan mengatakan: “Revolusi Agustus telah membuka satu era baru bagi bangsa dan Tanah Air, tapi juga mendatangkan satu perkembangan yang sangat berbeda dalam sejarah kesusastraan Vietnam, dan menurut saya, ada perubahan yang paling jelas dalam proses perkembangan sajak Vietnam. Bisa dikatakan: hal yang paling jelas ialah hampir semua pengarang dan penyair dari berbagai daerah, punya ciptaan-ciptaan yang berbeda tapi semuanya mengikuti revolusi. Itu merupakan selar yang penting dalam dunia kesusaseraan Vietnam”.

          Perubahan itu dimanifestasikan secara kongkrit dan hidup-hidup dalam serentetan karya dari para penyair pada periode ini. Penyair Le Thanh Nghi, Ketua Dewan Teori dan Kritik dari Himpunan Pengarang Vietnam memberitahukan: “Pada periode ini, para seniman-seniwati pra-revolusi maupun para seniman-seniwati yang ikut serta dalam perang perlawanan telah berjalan seperjalanan dalam perang perlawanan merebut kemerdekaan dan kebebasan bangsa. Berlainan dengan sajak sebelum periode 1930-1945 yang isinya hanya mengungkapkan perasaan pribadi, asmara, maka pada periode ini, sajak melaksanakan tanggung-jawab warga yaitu menyemangati seluruh tentara, seluruh rakyat melakukan perang perlawanan menentang kolonialis Perancis. Dalam situasi ini, sajak  mengambil ilham epos sebagai yang  pokok”.

Persajakan mengalami perubahan bersama dengan titik balik bersejarah pada bulan Agustus. - ảnh 2
          
Ilustrasi
(Foto: internet)

Datang kepada revolusi pada bulan Agustus 1945, hampir semua penyair romantis telah mengalami perubahan dalam kreasi keseniannya baik dalam hal isi maupun bentuk manifestasinya. Profesor Muda, Doktor Luu Khanh Tho menyatakan bahwa para penyair romantis melihat bahwa revolusi telah mendatangkan satu pembaruan bagi bangsa, tapi juga satu re-generasi untuk nasib mereka dan untuk suara kesenian. Luu Khanh Tho mengatakan: “Bisa dikatakan,  penyair To Huu dan penyair Xuan Dieu adalah pelopor, penyair yang tipikal bagi persajakan Vietnam. Penyair Xuan Dieu dianggap sebagai raja sajak asmara yang terkenal. 3 /4 jumlah sajaknya yang diciptakan sebelum Revolusi Agustus adalah sajak tentang asmara, pribadi dan individu manusia. Pada saat penyair Xuan Dieu menciptakan dua sajak yaitu Bendera Nasional dan Konferensi Tanah Air, dia telah menggunakan citra bendera merah berbintang kuning untuk bicara tentang simbol yang suci dari Ibu Pertiwi. Hal yang bernilai ialah semua citra, perasaan dan kata dalam sajak Xuan Dieu belum pernah ada dalam sajaknya sebelum Revolusi Agustus 1945. Hingga saat ini, semua perasaan dan kesedaran tentang revolusi dan Ibu Pertiwi sepenuhnya baru”.


Persajakan mengalami perubahan bersama dengan titik balik bersejarah pada bulan Agustus. - ảnh 3          

Ilustrasi
(Foto: internet)

Melalui penyair To Huu dan penyair Xuan Dieu bisa dilihat bahwa bulan Agustus 1945 menyaksikan pendekatan dalam citra dan perasaan dari dua penyair yang datang dari dua daerah yang berlainan. Revolusi juga menjadi sumber tema yang baru dan atraktif bagi persajakan dan adalah sumber perangsangan terhadap kekreatifan para penyair. Penyiar Le Thanh Nghi mengatakan: “Perang perlawanan telah meninggalkan selar yang sangat jelas dalam persajakan. Yaitu patriotisme yang luhur dari para penyair, bangsa dan rakyat dalam perang perlawanan. Sajak juga mengalami perubahan tentang bentuk dan jenis. Sifat warga negara yang tinggi dalam sajak memanifestasikan patriotisme-patriotisme yang ada sudah sejak ribuan tahun”.

          Revolusi Agustus 1945 telah menciptakan satu perubahan yang besar dalam kehidupan kebudayaan, spiritual, dalam aktivitas kesusasteraan, kesenian  dan wajah persajakan. Juga dari sini, kebudayaan baru, kesusasteraan dan kesenian baru, diantaranya ada persajakan telah berpindah ke satu periode baru, terus menggemakan epos yang abadi dari perang rakyat pada zaman Ho Chi Minh./.

Komentar