Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi: Dari Musim Gugur Merdeka sampai hubungan Indonesia-Vietnam

Huong Tra-Nguyen Ha-Phuong Thao- Foto : Duc Anh
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Di kawasan Asia Tenggara, Vietnam, Indonesia dan Laos adalah tiga negara yang memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945. Di antaranya, Indonesia adalah negara pertama di kawasan yang menjalin hubungan diplomatik dengan Vietnam, sudah hampir 67 tahun. Kedua negara sedang menuju ke perayaan  peringatan 10 tahun hubungan kemitraan strategis di tahun depan. Wartawan VOV telah melakukan wawancara dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi tentang “musim gugur merdeka” dan hubungan antara Indonesia-Vietnam.

Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi: Dari Musim Gugur Merdeka sampai hubungan Indonesia-Vietnam - ảnh 1Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi menjawab wawancara reporter VOV5 Huong Tra 

Wartawan:  Bapak Denny Abdi yang terhormat, Hari kemerdekaan dua negara berbeda beberapa hari. Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan pada 17/8 dan Vietnam memperingati Hari Nasional pada 2/9. Bagaimana pendapat Bapak Dubes ketika Vietnam dan Indonesia bersama-sama merayakan kemerdekaan  yang bermakna penting terhadap dua negara?

Pak Dubes: Bagi saya, Indonesia dan Vietnam sudah ditakdirkan sebagai dua negara sahabat. Mengapa demikian karena memang pendiri bangsa kita adalah dua sahabat baik Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh dan juga merupakan dua deklarator kemerdekaan Indonesia dan Vietnam karena itulah hari kemerdekaan kita cuma berbeda beberapa hari saja. Sejak saat itu sampai sekarang Vietnam dan Indonesia terus mengembangkan hubungan menjadi sahabat yang semakin dekat, semakin baik, bahkan menjadi partner di dalam sebuah keluarga ASEAN. Jadi musim gugur di Vietnam adalah musim dimana rakyat Vietnam merayakan kemerdekaan Vietnam. Di Indonesia walapun kita tidak mengenal musim gugur tetapi bulan Agustus dan bulan September juga dipenuhi dengan rasa syukur bahwa kita sudah merdeka, tahun ini bersama-sama 77 tahun.

Wartawan: Sebagai seorang Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam, sebagai seorang diplomat bagaimana penilaian Bapak tentang perkembangan Vietnam, dari hari kemerdekaan sampai hari pembaruan (Doi Moi) dan periode integrasi sekarang?.

Pak Dubes: Ketika kita mengumumkan kemerdekaan pada tahun 1945 sebetulnya masalah belum selesai kenapa karena masih ada negara asing yang berusaha kembali menjajah negara kita. Jadi Indonesia dan Vietnam sama-sama meneruskan perjuangan. Kita sama-sama berperang, melawan negara asing yang ingin kembali, tetapi Vietnam berjuang lebih lama daripada Indonesia. Jadi Indonesia lebih dulu membangun, kemudian Indonesia mendirian  ASEAN pada 1967 untuk  memastikan bahwa kawasan kita tenang dan damai. Nah ketika Vietnam selesai berperang dan kemudian Vietnam memulai reformasi “Doi moi” vào năm 1986. Setelah itu Indonesia juga merupakan negara yang mendukung penuh supaya Vietnam bisa bergabung dengan ASEAN. Setelah Vietnam bergabung dengan ASEAN, hubungan menjadi lebih kuat dan semakin baik. Vietnam terus berkembang ekonominya dalam berbagai bidang dan sekarang Vietnam menjadi salah satu negara termaju di Asia Tenggara.

Wartawan: Pada tahun depan 2023, Vietnam dan Indonesia memperingati HUT ke-10 penggalangan hubungan kemitraan strategis. Bagaimana pendapat Bapak Dubes tentang bidang-bidang kerja sama  yang menonjol antara dua negara dan bagaimana rencaca mengembangkan hubungan Vietnam-Indonesia pada waktu mendatang?

Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi: Dari Musim Gugur Merdeka sampai hubungan Indonesia-Vietnam - ảnh 2Duta Besar Denny Abdi : "Visinya ke depan saya pikir Indonesia dan Vietnam harus semakin strategis untuk memajukan kerja sama pada sektor-sektor yang penting"

Pak Dubes: Sepuluh tahun “strategic partnership” Indonesia-Vietnam yang akan kita rayakan tahun depan memiliki makna yang sangat penting. Mengapa saya katakan demikian. Walaupun hubungan kita erat, hubungan bilateral kita erat, hubungan ASEAN juga semakin kuat tetapi tantangan di dunia juga semakin besar. Indonesia dan Vietnam memiliki populasi yang sangat besar, Indonesia hampir 280 juta orang, Vietnam 98 juta orang, artinya apa kedua pemerintah harus bekerja erat untuk memastikan rakyat kita semakin makmur, membangun ekonomi, membangun kedua bangsa, dan menyelesaikan tantangan-tantangan, mulai dari tantangan politik, keamanan, tantangan ekonomi supaya ekonomi semakin maju dan yang penting adalah kedekatan budaya karena dua bangsa sahabat bukan hanya pemerintah.

Itu visinya ke depan saya pikir Indonesia dan Vietnam harus semakin strategis untuk memajukan kerja sama pada sektor-sektor yang penting. Beberapa sektor penting yang menurut saya perlu kita perhatikan adalah: pertama perhatian pada sumber daya manusia karena Indonesia dan Vietnam memiliki banyak sekalian muda yang harus kita berikan pengetahuan dan ketrampilan untuk masa depan. Yang kedua perhatian pada “Renewable energy” karena kita tahu “climate change” merupakan tantangan yang semakin berat bagi semua negara. Indonesia dan Vietnam harus tampil ke depan mengatasi masalah ini. Dan yang ketiga adalah penguasaan teknologi. Negara mana yang menguasai teknologi itu menjadi negara maju. Itu menurut saya harus kita kerja sama pada masa depan.

Wartawan : Pada tahun ini, Indonesia memegang jabatan sebagai Ketua G20 dan pada tahun mendatang akan memikul jabatan sebagai Ketua ASEAN 2023. Menurut pak Dubes, bagaimana kerja sama antara Indonesia dan Vietnam supaya meningkatkan suara dua negara di gelanggan internasional, bersama-sama memecahkan semua tantangan global?

Pak Dubes :  Indonesia menjadi Ketua G20 tahun in. Jadi pada bulan November akan ada Summit para pemimpin G20 rencananya di Bali. Nah tentu kita tahu tujuan pendirian G20 adalah untuk menjamin agar ekonomi dunia tumbuh kuat dan memakmurkan untuk semua negara. Nah sebagai tuan rumah dan Ketua G20 Indonesia akan memastikan supaya para anggota G20 mau bersama-sama Indonesia untuk memprioritaskan ekonomi dan pembangunan demi kemakmuran masyarakat dunia. Bukan hanya bagi kawasan tertentu, bukan hanya bagi negara yang tertentu tetapi bagi dunia global. Kita tahu saat ini terjadi persaingan hebat antara negara-negara besar. Nah Indonesia melalui G20 ingin memastikan semua negara-negara besar yang menjadi anggota G20 betul-betul memprioritaskan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dunia melalui G20.

Nah mengenai ASEAN tahun depan Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN. Saat ini walaupun ASEAN semakin kuat tetapi  tantangannya juga semakin besar . Kita ada masalah di kawasan   yaitu salah satu sahabat kita, anggota keluarga ASEAN yaitu Myanmar sedang menghadapi masalah di dalam negeri. Indonesia membutuhkan dukungan kuat Vietnam bersama semua negara ASEAN untuk bersama-sama membantu Myanmar supaya kita bisa menyelesaikan masalah ini, dan kemudian kembali maju bersama ASEAN. Nah bagi Indonesia “foreign policy” adalah bersama ASEAN, tanpa ASEAN, Indonesia tidak akan bisa tampil maksimal dalam panggung regional dan global, dan Vietnam merupakan sahabat dan partner di Indonesia untuk memajukan ASEAN bersama-sama.  

Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi: Dari Musim Gugur Merdeka sampai hubungan Indonesia-Vietnam - ảnh 3Dubes RI Denny Abdi dan Direktur VOV5 Nguyen Tien Long pada kesempatan peringatan HUT ke -77 VOV

Wartawan: Sehubungan dengan ini, marilah Bapak Dubes Republik Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi mengucapkan selamat Hari Nasional kepada rakyat Vietnam!

Pak Dubes: Saya Denny Abdi, Dubes Indonesia untuk Vietnam mengucapkan selamat Hari Kemerdekaan yang ke-77 bagi para pemimpin Vietnam, bagi bangsa Vietnam, semua teman-teman saya dari Vietnam, selamat merayakan Hari Kemerdekaan. Semoga Vietnam semakin maju, semakin makmur dan terus menjadi sahabat yang baik bagi Indonesia.

Saya Denny Abdi, Dubes Indonesia untuk Vietnam mengucapkan selamat  HUT yang ke-77 untuk Voice of Vietnam. Semoga semua pimpinan, manajemen, staf, reporter, dan teman-teman yang bekerja di VOV  selalu sukses dan semakin hebat di masa depan.

WartawanBanyak terima kasih Bapak Dubes Denny Abdi!

Komentar