Prospek baru bagi hubungan ekonomi, perdagangan Vietnam dan EAEU

VINH PHONG
Chia sẻ
(VOVworld) – Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Vietnam dan negara-negara anggota Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa (EAEU) resmi menjadi efektif pada 5/10 ini, membuka kesempatan perkembangan bagi badan-badan usaha dua negara.
(VOVworld) – Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antara Vietnam dan negara-negara anggota Persekutuan Ekonomi Asia-Eropa (EAEU) resmi menjadi efektif pada 5/10 ini, membuka kesempatan perkembangan bagi badan-badan usaha dua negara. Perjanjian ini menjanjikan mendorong pengembangan dan penguatan hubungan perdagangan antara EAEU dan Vietnam, menciptakan syarat yang kondusif untuk menyosialisasikan barang dagangan serta menyerap investasi.  

Prospek baru bagi hubungan ekonomi, perdagangan Vietnam dan EAEU - ảnh 1
FTA antara EAEU dan Vietnam akan membuka
kesempatan baru untuk badan-badan usaha kedua fihak
(Foto: kidd.com /  bnews.vn)


FTA antara Vietnam dan negara-negara anggota EAEU yang meliputi Federasi Rusia, Republik Belarus, Republik Kazakhstan, Republik Armenia dan Republik Kyrgyzstan ditandatangani pada 29/5/2015 dan mulai menjadi efektif pada 5/10/2016. Menurut perjanjian ini, lebih dari 90% jenis komoditas ekspor Vietnam ke semua negara ini akan memperoleh bebas pajak atau dikurangi pajaknya. Pada tahun pertama berlakunya Perjanjian ini, para eksportir di kawasan akan menghemat kira-kira 40 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pajak. Dang Hoang Hai, Kepala Biro Pasar Eropa, Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam menilai: Sebagai mitra pertama yang menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan blok ini, kesempatan bagi badan usaha ekspor Vietnam sangat besar. Dia mengatakan: “Ini merupakan satu perjanjian yang ditandatangani di tingkat Negara dan merupakan satu perjanjian komprehensif karena ia membuka pintu baik tentang komoditas maupun tentang investasi dan jasa. Ini juga merupakan perjanjian pertama yang ditandatangani oleh EAEU dengan satu negara di luar blok dan untuk pertama ditandatangani oleh Vietnam dengan satu persekutuan ekonomi. Dengan satu perjanjian yang dipersiapkan secara terinci, pastilah akan menciptakan terobosan baru dalam hubungan antara Vietnam dan EAEU”.

Sekarang ini, ada lebih dari 900 badan usaha Vietnam yang melakukan ekspor ke EAEU, diantaranya ada kira-kira 200 badan usaha yang memiliki nilai perdagangan besar, yang terfokus pada berbagai jenis komoditas seperti perikanan, kopi, teh, beras, tekstil dan produk tekstil, alas kaki dan sebagainya. Duta Besar Rusia di Vietnam, K.V Vnucov memberitahukan bahwa menurut komitmen-komitmen dalam Perjanjian ini, dua fihak akan memangkas atau mengurangi pajak terhadap kira-kira 90% jenis komoditas dan membuka pasar terhadap beberapa bidang perdagangan jasa dan investasi.

Diprakirakan pertumbuhan perdagangan bilateral setelah FTA antara EAEU dan Vietnam menjadi efektif dapat mencapai nilai perdagangan menjadi 8-10 miliar dolar AS pada beberapa tahun mendatang dari sebelumnya ialah 4 miliar dolar AS. Setelah perjanjian ini menjadi efektif, Vietnam juga akan menghapuskan pajak impor terhadap kira-kira 59% jenis pajak dalam daftar komoditas terhadap para eksportir semua negara EAEU. Sementara itu, bagi 30 jenis pajak lainnya, pajak impor akan berangsur-angsur turun sampai 0% pada tahap peralihan. Tarap pajak impor rata-rata dari Vietnam terhadap komoditas dari semua negara EAEU akan turun dari 10% menjadi 1%. Dang Hoang Hai, Kepala Biro Pasar Eropa mengatakan: “Untuk memanfaatkan secara maksimal semua kesempatan yang diberikan perjanjian ini, dua fihak perlu menjalankan langkah-langkah bantuan yang kongkrit dan fleksibel  tentang transportasi, beacukai dan kebijakan untuk mendukung perjanjian ini memberikan hasil-guna yang sebenarnya kepada badan usaha dan perekonomian Vietnam serta EAEU. Dua fihak sekarang ini juga menargetkan agar nilai perdagangan bilateral mencapai 10-12 miliar dolar AS sampai tahun 2020. Untuk bisa mencapai target ini, fihak Vietnam ingin menerima koordinasi yang erat dan tepat waktu dari Kedutaan Besar, berbagai kementerian dan instansi dari semua negara anggota EAEU dan Komisi Ekonomi Asia-Eropa dalam melaksanakan Perjanjian ini secara efektif”.

Menurut Perjanjian ini, para produsen Vietnam akan menerima prioritas dalam mendekati pasar semua negara anggota EAEU dan bisa meningkatkan daya saing barangnya di pasar EAEU terbanding dengan berbagai jenis barang serupa di negara-negara lain dimana tidak menerima prioritas. Memasuki pasar EAEU membuka kesempatan “emas” bagi berbagai jenis barang ekspor unggulan Vietnam, tapi seiring dengan itu badan-badan usaha juga menghadapi banyak tantangan, yaitu persaingan yang keras dari bermacam jenis barang impor dari EAEU agar bisa berdiri mantap di pasar domestik. Nguyen Quang Thai, Wakil Ketua merangkap Sekretaris Jenderal Asosiasi Ekonomi Vietnam menganggap: “Ketika memasuki suatu pasar, perlu terus mencaritahu tentang kebutuhan pasar itu. Selain itu adalah asal-usul produk itu. Bagi satu pasar baru, maka perlu mencaritahu secara terinci tentang selera serta tuntutan kualitas produk, pagar-pagar rintangan teknik yang mungkin harus dihadapi. Negara Vietnam juga perlu memberikan bantuan hukum, sertifikat tentang asal-usul barang dagangan dan merek produk agar produk Vietnam bisa memasuki pasar-pasar potensial ini dan menggeliat ke pasar-pasar yang lain”.

Pasar EAEU diprakirakan akan menjadi pasar impor yang potensial terhadap badan-badan usaha Vietnam. FTA EAEU yang menjadi efektif menandai satu titik balik besar Vietnam dalam proses integrasi yang intensif dan ekstensif pada negara-negara besar di dunia. Untuk memanfaatkan  secara berhasil-guna kepentingan yang diberikan Perjanjian ini, setiap badan usaha perlu berupaya menggeliat diri, menetapkan strategi dan solusi dalam menciptakan produk-produk yang bernilai tinggi, mampu bersaing dengan para mitra asing dan berdiri mantap di pasar domestik. 

Komentar