Mengembangkan secara berkesinambungan dan membina brand kopi Vietnam

To Tuan
Chia sẻ
(VOVworld) – Vietnam sekarang merupakan negara pengekspor kopi yang besarnya nomor dua di dunia dan menduduki posisi pertama dalam ekspor kopi robusta. Akan tetapi, ekspor kopi Vietnam pada pokoknya masih dalam bentuk bahan mentah, maka nilai ekspornya belum tinggi dan brandnya belum banyak dikenal di dunia. Ini adalah masalah yang mendapat perhatian dari Pemerintah dan cabang perkopian, melalui itu meningkatkan nilai tambah dalam ekspor kopi

(VOVworld) – Vietnam sekarang merupakan negara pengekspor kopi yang besarnya nomor dua di dunia dan menduduki posisi pertama dalam ekspor kopi robusta. Akan tetapi, ekspor kopi Vietnam pada pokoknya masih dalam bentuk bahan mentah, maka nilai ekspornya belum tinggi dan brandnya belum banyak dikenal di dunia. Ini adalah masalah yang mendapat perhatian dari Pemerintah dan cabang perkopian, melalui itu meningkatkan nilai tambah dalam ekspor kopi

Vietnam sekarang punya lebih dari 640 000 Ha pohon kopi, pada pokoknya di daerah Tay Nguyen. Kopi Vietnam sekarang diekspor ke 60 negara dan teritotial di dunia. Pada tahun 2004, ekspor kopi Vietnam mencapai nilai perdagangan sebanyak 3,4 miliar dolar Amerika Serikat. Sekarang, badan-badan usaha yang bermodal investasi asing (FDI) sedang membeli kira-kira 60% total kopi di Vietnam, hal ini menunjukkan bahwa badan-badan usaha FDI sedang memberikan prioritas dalam membeli dan mengekspor kopi di Vietnam. Nguyen Thanh Tuyen, peneliti pengembangan kopi yang berkesinambungan di propinsi Dak Lak memberitahukan: “Vietnam menduduki posisi pertama tentang ekspor kopi robusta tentang  hasil produksi dan ekspor. Akan tetapi harganya belum tinggi. Sebabnya sebagian karena Vietnam banyak berproduksi, tetapi belum menandang penting pemberian sertikifat tentang asal-usul geografi, asal-usul tentang kualitas untuk penanam dan basis penanaman, pengolahan kopi. Oleh karena itu, harus memperkuat sosialisasi brand. Dengan demikian menghindari resiko dan meningkatkan nilai kopi ekspor”.


Mengembangkan secara berkesinambungan dan membina brand kopi Vietnam - ảnh 1
Mengembangkan secara berkesinambungan dan membina brand kopi Vietnam
(Foto ilustrasi : baomoi.com)

Agar kopi Vietnam mempunyai brand, juga sedang menuntut kepada para produsen kopi harus memenuhi syarat yang keras tentang teknik dan lingkungan produksi. Pada beberapa tahun ini, Vietnam telah mengikuti arah ini, diantaranya berupaya menyusun sertifikat secara sempurna tentang produksi, penanaman, pengolahan dan pemasaran produk kopi, memenuhi semua standar internasional seperti :UZT, 4C, Rainforest...

Selama ini, dalam kecenderungan integrasi ekonomi internasional, beberapa badan usaha asing telah melakukan investasi membangun sistem pertokoan kopi yang berskala di Vietnam seperti Highland Coffee, Gloria Jean Cafe, Coffe Bean&Tea.... dan belakangan ini semua brand berkopian terkenal seperti Leaf Starbuck (AS) juga telah masuk Vietnam. Hal ini menciptakan tekanan dan persaingan besar bagi badan-badan usaha pengolahan kopi di dalam negeri. Oleh karena itu, agar supaya cabang kopi olahan bisa berkembang secara berkesinambungan, salah satu diantara strategi utama yalah harus membangun dan mempertahankan secara berkesinambungan pasar domestik dan menuju membina brand nasional untuk kopi Vietnam. Dang Le Nguyen Vu, Ketua merangkap Direktur Utama Perusahaan Kopi Trung Nguyen mengatakan: “Kalau ingin membina brand nasional, itu tidak hanya merupakan pekerjaan badan usaha saja, melainkan pekerjaan seluruh negeri, diantaranya dimulai dari visi dari pemimpin, para peneliti kebijakan, wirausaha dan masyarakat. Perlu menaruh perhatian kepada pandangan dan penilaian dunia terhadap nilai-nilai kopi Vietnam.

Pemerintah Vietnam baru-baru ini mengeluarkan Peraturan Pemerintahan nomor 210 tentang merangsang investasi di bidang pertanian, khususnya pengolahan kopi. Menurut itu, Pemerintah akan menciptakan syarat yang paling kondusif bagi badan-badan usaha pengolahan untuk meningkatkan nilai komoditas kopi dan meningkatkan brand kopi Vietnam, bersamaan itu terus mengajukan kebijakan untuk mendorong produksi secara berkesinambungan./.

Komentar