Ekspor hortikultura Vietnam selama ini telah mencapai terobosan yang mengesankan (Foto: ST) |
Dalam ekspor hasil pertanian-kehutanan-perikanan, nilai ekspor komoditas pertanian pokok diprakirakan mencapai 10,89 miliar USD, meningkat 18% terbanding dengan masa yang sama tahun 2016. Yang patut diperhatikan ialah pada saat beberapa jenis komoditas pertanian ekspor pokok seperti beras, kopi, kacang mete dan karet hanya meningkat sedikit atau turun, jenis barang hortikultura telah menduduki posisi ke-3, hanya berada di belakang perikanan dan kayu ekspor.
Terhitung sampai pertengahan bulan Juli, total nilai ekspor hortikultura telah mencapai 1,8 miliar USD, di antaranya yang menduduki sebagian besar nilai ekspor ialah buah-buahan. Buah naga menempati posisi pertama, menduduki 50% total nilai ekspor buah-buahan. Dalam ekspor buah-buahan, yang patut diperhatikan ialah ekspor buah leci yang telah mengalami perubahan yang jelas. Di Provinsi Bac Giang, kampung halaman buah leci, di samping ekspor buah leci segar dan leci olahan ke pasar Tiongkok, Provinsi Bac Giang sedang mmeperbarui model dan meningkatkan kualitas buah leci guna mendekati pasar-pasar yang rewel tapi punya nilai tinggi seperti: Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Republik Korea, Australia. Truong Van Thai, Wakil Ketua Komite Rakyat Provinsi Bac Giang memberitahukan: “Guna menghindari kisah mendapat panenan, tapi harga-nya merosot, Provinsi Bac Giang telah menggelarkan perancangan kawasan penanaman leci dari 29-30 ribu Ha. Memperhebat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, menggelarkan proses produksi yang aman, meningkatkan kualitas model buah leci yang lebih bagus dan menghargai pasar. Seiring dengan itu, memperhebat promosi dagang, mencari pasar untuk buah leci. Melakukan konektivitas dari proses-proses pengolahan sampai pemasaran agar buah leci bisa dipasarkan secepat mungkin dan menjamin output dan harganya stabil”.
Tentang pasar ekspor, dari awal tahun sampai sekarang, 15.000 ton buah leci segar telah diekspor ke pasar Tiongkok dan 13 ton buah leci Vietnam juga diekspor ke pasar Australia. Dari awal bulan Juli, partai barang buah leci Luc Ngan (Bac Giang) yang pertama juga resmi diekspor dan dijual di sistem supermarket di Thailand, salah satu satu di antara 5 negara ekspor leci yang terbesar di dunia sekarang ini.
Pada kenyataannya, ekspor hortikultura Vietnam telah mencapai perubahan yang berarti. Akan tetapi, masalah yang patut diperhatikan sekarang ini ialah kadar pengolahan belum mendalam. Agar ekspor dilaksanakan secara berkesinambungan, maka badan-badan usaha sedang berfokus meningkatkan kualitas untuk meningkatkan nilai komoditas ekspor, di antaranya yang paling penting ialah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dan pengembangan pasar. Tran Thanh Hai, Wakil Direktorat Ekspor-impor dari Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam menganggap: “Bagi badan-badan usaha, pekerjaan mengembangkan pasar pada pokoknya berada pada bagian promosi dagang dan branding. Ini merupakan masalah yang tidak bisa dilakukan oleh negara. Negara hanya memberikan pengarahan, bimbingan atau bantuan kepada badan usaha dalam masalah ini. Badan usaha harus mencaritahu dan membangun branding sendiri dan mengembangkan pasar. Perlu ada konektivitas antara badan-badan usaha Vietnam. Badan-badan usaha bisa mencari jalan sendiri, tapi harus bisa melakukan konektivitas komunitas agar bersama-sama berkembang kuat”.
Di antara 23 pasar ekspor pokok bagi hortikultura Vietnam, Tiongkok tetap menjadi pelopor tentang nilai ekspor, menduduki kira-kira 75% total nilai ekspor hortikultura Vietnam. Yang menyusul kemudian ialah Jepang, Amerika Serikat, Republik Korea dan Belanda.
Paro pertama tahun 2017, ekspor hortikultura Vietnam ke pasar-pasar tradisional tetap mengalami pertumbuhan yang baik terbanding dengan masa yang sama tahun lalu. Ada beberapa pasar ekspor, meski nilai ekspor tidak besar, tapi terbanding dengan masa tahun lalu meningkat kuat seperti Hongkong (Tiongkok), Laos dan Rusia. Dengan pertumbuhan ekspor seperti selama ini, nilai ekspor hortikultural Vietnam tahun 2017 diprakirakan bisa untuk pertama kalinya melampau angka 3 miliar USD.