 Ekspor mencapai pertumbuhan secara spektakular, menegaskan posisi poros dari perekonomian Vietnam - Ilustrasi (Foto: internet) |
Menurut laporan-laporan resmi terbaru, di antaranya ada laporan Bank Dunia (WB), pertumbuhan ekspor Vietnam pada tahun 2019 mencapai kira-kira 8%, tinggi hampir 4 kali lipat dari tarap rata-rata di dunia. Meskipun terbanding dengan tahun 2018, pertumbuhan ini masih rendah, tetapi tetap menjamin jatah yang ditetapkan oleh Majelis Nasional Vietnam ialah 7-8%. Pada latar belakang ekonomi dunia mengalami perkembangan yang rumit, kegiatan perdagangan dan investasi global menurun, kecenderungan memperketat pagar non tarif dan proteksi domestik meningkat, hasil pertumbuhan ekspor tahun 2019 telah mendapat penilaian tinggi dari kalangan pakar dan manajer. Khususnya, nilai ekspor mencapai 263 miliar USD, membawa neraca perdagangan mengalami surplus sebesar lebih dari 9 miliar USD, satu rekor baru setelah tiga tahun terus-menerus mengalami surplus. Pertumbuhan ekspor yang stabil membantu penjaminan neraca perdagangan mengalami surplus baik, menciptakan efek positif kepada perekonomian. Deputi Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Do Thang Hai menegaskan:
“Kontrol yang baik terhadap neraca perdagangan membantu menjamin sumber permintaan valuta asing, mengurangi tekanan pada nilai tukar dan menstabilkan pasar. Yang paling penting ialah, surplus yang baik berarti ekspor baik, memberikan lapangan kerja dan sangat banyak kepentingan bagi Tanah Air”.
Yang patut diperhatikan ialah dalam pertumbuhan ekspor pada tahun lalu, sektor ekonomi di dalam negeri mencapai laju nilai ekspor sebesar lebih dari 18%, lebih tinggi hampir 5 kali lipat laju peningkatan di sektor yang bermodal investasi asing FDI (belum mencapai 4%), bersamaan itu menduduki persentase sebanyak lebih dari 30% total nilai ekspor. Hal ini sangat berarti, karena hal ini menunjukkan tumbuh mendewasanya badan-badan usaha domestik. Profesor Muda, Doktor Pham Tat Thang, pakar senior perdagangan Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam menekankan:
“Badan-badan usaha yang memiliki modal domestik telah tahu menggeliat. Pada tahun-tahun sebelumnya, laju pertumbuhan badan-badan usaha yang bermodal FDI naik lebih kuat terbanding dengan badan-badan usaha domestik. Tetapi pada tahun ini, laju pertumbuhan badan-badan usaha 100% modal domestik sangat cepat. Hal ini menunjukkan situasi faktor internal kita. Badan-badan usaha Vietnam telah mulai mengejar prasyarat-prasyarat bisnis pada periode buka pintu”.
Menurut para pakar, taraf pertumbuhan ekspor yang mengesankan pada tahun 2019 adalah hasil paduan dari banyak faktor, dari efektivitas reformasi mekanisme dan prosedur administrasi sampai partisipasi yang semakin luas dari Vietnam terhadap perekonomian dan perdagangan global, kesedaran dan upaya menggeliat dari badan-badan usaha dan sebagainya. Namun, pada latar belakang situasi internasional yang diprakirakan akan tetap mengalami perkembangan yang rumit dan sulit diduga, untuk menjaga laju pertumbuhan ekspor pada waktu mendatang, perlu mempunyai ada paya dari baik badan pengelolaan negara maupun badan-badan usaha. Pakar senior perdagangan Pham Tat Thang merekomendasikan:
“Belum jelas bagaimana perang perdagangan AS-Tiongkok berlangsung. Di samping itu, masih ada perang perdagangan antara Jepang dan Republik Korea. Kita perlu dengan sadar mengeluarkan analisis untuk menghindari kerugian-kerugian dan mendapat semua kepentingan. Selain itu, perlu sangat memperhatikan situasi memalsukan asal-usul barang Vietnam, harus mempunyai sikap sungguh-sungguh gigih terhadap situasi ini”.
Semoga, berdasarkan pada hasil-hasil yang menggembirakan pada tahun 2019, komitmen badan-badan pengelolaan negara melalui solusi-solusi yang konkret dan efektif, kegiatan ekspor Vietnam akan terus melakukan pertumbuhan yang baik, mencapai hasil-hasil lebih tinggi, memberikan sumbangan semakin praktis dalam usaha mengembangkan ekonomi dan membangun Tanah Air.