(VOVworld) – Komite Situasi Darurat dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) akan mengadakan sidang untuk membahas infeksi virus korona yang menyebabkan sindrom pernafasan di Timur Tengah (MERS-CoV) sekarang. Sampai sekarang, komite ini baru mengadakan sidang satu-satunya pada 2009 ketika virus flu A tipe H1N1 meledak menjadi pandemi di seluruh dunia. Keputusan utama yang akan diajukan oleh para pakar Komite ini pada sidang yang direncanakan akan berlangsung pada Kamis (11 Juli) ialah apakah perlu mengumumkan situasi darurat di seluruh dunia yang bersangkutan dengan kasus-kasus infeksi dan tewas akibat virus MERS-CoV atau tidak.
Virus Korona sudah memakan korban di Arab Saudi
(Foto: baomoi.com)
Selain Arab Saudi yang adalah tempat dimana jenis virus ini merajalela secara paling kuat (menduduki 65 diantara 80 kasus yang terinfeksi, 38 diantara 44 orang mati di seluruh dunia), kasus-kasus seperti demam tinggi, batuk dan radang paru-paru juga dicatat di serentetan negara lain seperti Yordania, Qatar dan Uni Emirat Arab. Pemeriksaan di laboratorium juga mengkonfirmasikan ada jenis virus ini dalam tubuh para pasien yang terkena radang jalan nafas akut di Jerman, Inggeris, Perancis, Italia dan Tunisia. Sampai sekarang, para pakar kesehatan WHO masih punya sangat sedikit informasi tentang virus MERS-CoV, misalnya jalan penularannya serta gejala-gejala penyakit akibat jenis virus ini. Salah satu diantara kecemasan-kecemasan para pakar WHO ialah perkembangan penyakit akibat jenis virus ini terlalu “diam-diam” sehingga para dokter tak bisa menaruh perhatian secara tepat waktu./.