Menurut itu, laporan mencatat babwa GDP triwulan I/2022 meningkat 5 persen terbanding dengan kurun waktu yang sama tahun lalu, dengan memiliki  industri pengolahan dan manufaktur mengarahkan ekspor mencapai hasil yang mantap serta bidang jasa yang sedang pulih.

Menurut WB, indeks produksi industri meningkat 8,5 persen (terbanding dengan kurun waktu yang sama tahun lalu) pada bulan Maret, sama dengan taraf pertumbuhan sebelum merebaknya wabah Covid-19, bertolak dari pemulihan kebutuhan di dalam negeri serta kebutuhan mantap dari sektor ekonomi luar negeri. Cabang-cabang yang paling dinamis yakni permesinan, peralatan, elektronik, tekstil dan produk tekstil, dan minuman, semuanya mencapai pertumbuhan dua dijit.

Nilai ekspor dan impor komoditas meningkat dengan gilirannya 14,8 persen dan 14,6 persen (terbanding dengan kurun waktu yang sama tahun lalu). Sementara itu, nilai ekspor tekstil dan produk tekstil, alas kaki, komputer dan elektronik dipertahankan secara kuat, meningkat secara berturut-turut 13,9 persen dan 13,5 persen (dibandingkan dengan kurun waktu yang sama tahun lalu) pada Maret.

Satu titik cerah lain yang diungkapkan WB yakni modal FDI terdaftarkan mencapai 3,9 miliar USD pada Maret 2022, meningkat 35,2 persen dibandingkan dengan bulan yang lalu. Hal ini sangat menjanjikan dan menunjukkan bahwa Vietnam tetap menjadi destinasi yang menarik tarus modal FDI.