Tempat kejadian satu serangan bom bunuh diri di Afghanistan (Foto: NDTV)
|
Menurut itu, UNAMA menetapkan angka rekor sebesar kira-kira 1.700 warga sipil yang tewas dalam bentrokan-bentrokan dan serangan teror yang terjadi di Afghanistan pada paro pertama tahun 2018, sementara itu jumlah warga sipil yang luka-luka mencapai 3.430 orang.
Menurut laporan dari UNAMA, penggunaan alat-alat peledak buatan (IEDs) dalam serangan-serangan bom bunuh diri atau bentuk serangan yang lain merupakan alasan utama yang merampas banyak jiwa warga sipil (menduduki 50%). Selain itu, beberapa baku hantam di darat, kasus-kasus pembunuhan manusia yang bertujuan, operasi-operasi serangan udara dan sebagainya juga merupakan alasan yang menimbulkan korban bagi sebagian besar warga sipil.
Dengan laporan ini, UNAMA sekali lagi mengimbau kepada semua para peserta bentrokan supaya lebih berupaya keras lagi untuk melindungi warga sipil dan memacu kerjasama untuk menuju ke satu permufakatan damai.