(VOVworld) – Warga banyak negara Eropa menganggap organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) sebagai ancaman terbesar bagi negerinya, lebih besar dari masalah perubahan iklim, distabilitas politik dan krisis migran. Menurut hasil survei yang diumumkan Pusat Penelitian Pew pada Senin (13/6), warga dari 9 diantara 10 negara Eropa peserta survei tersebut memberitahukan bahwa mereka menganggap IS sebagai ancaman terbesar, dengan prosentase sebanyak 93% warga Spanyol dan 91% warga Perancis yang berpendapat bahwa organisasi teroris ini merupakan “satu ancaman yang berbahaya”
IS merupakan ancaman utama bagi warga Eropa
(Foto: AP/VOV)
Pada hari yang sama, kanal informasi “Amaq” yang berafiliasi dengan IS memberitakan bahwa pembunuhan pasangan suami-istri perwira polisi Perancis di kediamannya di peluaran ibukota Paris pada Selasa pagi (14/6) menurut WIB dilakukan oleh IS. Presiden Perancis, Francois Hollande mengutuk keras tindakan yang biadab tersebut, bersamaan itu segera mengadakan rapat dengan kalangan pejabat keamanan pada pagi hari yang sama. Kasus ini terjadi pada latar belakang keamanan di Perancis sedang diperketat selama berlangsungnya babak final EURO 2016.
Juga bersangkutan dengan perang anti IS, tentara Irak, Senin (13/6), memberitahukan bahwa selama 2 pekan ini, pasukan-pasukan Irak telah menangkap kira-kira 500 anasir IS yang menyamar dalam rombongan pengungsi dari kota Fallujah, provinsi Anbar. Sebelumnya pada 11/6, tentara Irak telah membentuk satu koridor keamanan ke daerah tengara kota Fallujah yang membolehkan ribuan warga yang tersangkut di dalam kota ini untuk pergi mengungsi. Wakil Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa di Irak, Lise Grande, Senin (13/6), memberitahukan bahwa kira-kira 7.000 orang telah menggunakan koridor keamanan ini untuk meninggalkan Fallujah selama beberapa hari ini.