Vietnam Sedia Berbagi Pengalaman dan Sumber Daya Pengembangan OCOP dengan Negara-Negara

Chia sẻ
(VOVWORLD) - “Vietnam bersedia berbagi sumber daya, sumber daya manusia, sains-teknologi dengan negara-negara yang memiliki kesamaan tentang iklim dan tanah untuk mengembangkan produk OCOP dan pertanian yang berkesinambungan”.

Demikian ditegaskan Deputi Perdana Menteri (PM) Vietnam, Tran Hong Ha ketika menerima delegasi para Menteri dan pejabat senior tentang pertanian yang menghadiri Forum tukar-menukar pengalaman primer antarkawasan tentang pola Satu Kecamatan Satu Produk (OCOP) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian dan Lingkungan Vietnam berkoordinasi dengan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) pada Selasa sore (15 Juli), di Kota Hanoi.

Vietnam Sedia Berbagi Pengalaman dan Sumber Daya Pengembangan OCOP dengan Negara-Negara - ảnh 1Deputi PM Tran Hong Ha berbicara di depan pertemuan tersebut (Foto: Van Diep/VNA)

Pada pertemuan tersebut, Deputi PM Tran Hong Ha meminta kepada FAO supaya bersama-sama dengan semua negara membuat satu inisiatif bersama yang terkait dengan komitmen para pemimpin senior untuk menjamin agar semua warga, khususnya kaum tani dapat menikmati kerja sama internasional di bidang pertanian secara substansial.

Ketika mengapresiasi kesuksesan menonjol yang dicapai Vietnam dalam mengembangkan pertanian, Beth Bechodol, Wakil Direktur Jenderal (Dirjen) FAO menilai bahwa inisiatif OCOP dari Vietnam tidak hanya menganekaragamkan produk pertanian daerah, meningkatkan kualitas, melakukan standarisasi dan mengembangkan pasar saja, tapi juga membuka peluang bagi negara-negara lain untuk belajar, berbagi dan bekerja sama, bersamaan itu program tersebut juga memainkan peranan penting dalam mengintegrasi nilai-nilai budaya dan pengetahuan setempat.

Berlangsung pada tgl 15 Juli,  di Kota Hanoi, Forum tukar-menukar pengalaman tingkat tinggi antarkawasan tentang pola OCOP dihadiri para Menteri Pertanian dan pejabat senior asal 17 negara Asia dan Afrika yaitu Bhutan, Nepal, Tunisia, Zambia, Zimbabwe, Ghana, Etiopia, Kamerun, Mozambik, Sierra Leone, Pantai Gading, Gabon, Republik Demokratik Kongo, Malawi, Lesotho, Sudan Selatan dan Vietnam.  

Komentar