(VOVworld) - Dari 29-31 Juli ini, Deputi Perdana Menteri (PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh melakukan kunjungan resmi di Jepang atas undangan Menlu Jepang, Fumio Kashida dan bersama-sama memimpin sidang ke-7 Komite Kerjasama Vietnam-Jepang. Pada sidang ini, dua pihak berbahas tentang langkah-langkah kongkrit untuk memperkokoh kepercayaan politik melalui dipertahankannya secara permanen kunjungan-kunjungan dan kontak-kontak antara pemimpin senior, memperhebat kerjasama strategis di semua bidang, mendorong mekanisme-mekanisme dialog. Sementara itu, Menlu Jepang, Fumio Kishida berkomitmen akan mendorong prosedur-prosedur agar bisa cepat menandatangani proyek-proyek ODA untuk Vietnam dalam tahun fiskal 2015, diantaranya ada 6 proyek tambahan senilai 280 miliar Yen (sama dengan 2,25 miliar dolar Amerika Serikat). Dua pihak juga sepakat memperkuat koordinasi di semua forum regional dan internasional, memperkuat kerjasama dalam konektivitas ekonomi internasional dan pendorongan untuk bisa cepat mengakhiri dengan resmi perundingan tentang Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik.
Tentang masalah Laut Timur, dua pihak menyepakati makna penting dari usaha menjamin perdamaian, keamanan, keselamatan, kebebasan maritime dan penerbangan, meminta kepada para pihak yang bersangkutan supaya secara serius menaaati hukum internasional, khususnya UNCLOS-1982, DOC dan mendorong cepat penyusunan COC.
Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh mengadakan pertemuan
dengan PM Jepang, Shinzo Abe,
(Foto: vnexpress.net)
Selama berada di Jepang, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh mengadakan pertemuan dengan PM Jepang, Shinzo Abe, Ketua Majelis Rendah Jepang, Menteri Perhubungan, Infrastruktur, Agraria dan Pariwisata, menerima pimpinan Federasi Ekonomi Jepang (KEIDANREN) dan Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA). Pada semua pertemuan ini, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menegaskan: Partai dan Pemerintah Vietnam selalu menganggap Jepang sebagai mitra strategis papan atas istimewa tentang kerjasama ekonomi dan bersedia bersama-sama dengan pihak Jepang mendorong hubungan kemitraan strategis yang ekstensif dan intensif antara dua negara supaya berkembang secara substantif dan komprehensif di semua bidang politik, ekonomi, keamanan, pertahanan, pertanian.