 PM Viet Nam, Pham Minh Chinh lakukan pembicaraan telepon dengan PM Tiongkok Li Keqiang (Foto: vna) |
Kedua PM menegaskan pentingnya hubungan Viet Nam - Tiongkok bagi setiap negara, menekankan bahwa kedua pihak akan terus mengkonkretkan pemahaman bersama yang dicapai dalam pembicaraan-pembicaraan baru-baru ini antara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Viet Nam, Nguyen Phu Trong dan Sekjen Xi Jinping, terus membawa hubungan Viet Nam - Tiongkok ke periode perkembangan baru dengan kepercayaan politik yang lebih tinggi, kerja sama yang lebih praktis dan efektif dengan fondadi persahabatan, kerja sama dan perkembangan yang lebih mantap.
Tentang orientasi kerja sama di waktu mendatang, kedua PM sepakat memperkuat kontak tingkat tinggi dan berbagai tingkat, terutama mendorong dan mempersiapkan secara terbaik kunjungan tingkat tinggi segera setelah Kongres Nasional XX Partai Komunis Tiongkok, meningkatkan bidang-bidang kerja sama yang substantif, intensif, berkembang secara sehat, selaras, berkelanjutan, mempromosikan temu muhibah dan mobilitas warga dua negara.
PM Pham Minh Chinh meminta kedua pihak untuk aktif berkoordinasi membawa nilai perdagangan bilateral menjadi stabil, seimbang, meminta Tiongkok untuk mengondisikan prosedur pabean, meningkatkan impor barang, terutama mempercepat pembukaan pasar bagi hasil pertanian Viet Nam, memulihkan secara komprehensif aktivitas di pasangan koridor perbatasan dan lain sebagainya.
PM Li Keqiang meminta kedua belah pihak untuk memperkuat konektivitas strategis, mempromosikan kerja sama ekonomi, perdagangan, investasi, terutama bidang manufaktur, pertanian, mengembangkan keuntungan masing-masing pihak untuk memanfaatkan pasar dunia. Ia juga mengatakan Tiongkok siap memulihkan temu muhibah rakyat, menyambut kedatangan kembali mahasiswa internasional Viet Nam ke Tiongkok, meningkatan frekuensi penerbangan komersial antara dua pihak.
Tentang garis perbatasan, wilayah, kedua pihak sepakat terus mempertahankan dengan efektif semua kanal pembahasan tentang masalah garis perbatasan di darat dan laut, menangani secara layak semua perbedaan, menjaga perdamaian dan kestabilan bersama. Kedua PM sepat membimbing dua pihak untuk terus bekerja sama dan mengembangan semua mekanisme perundingan tentang demarkasi dan kerja sama di laut, bersama ASEAN untuk melaksanakan secara penuh dan efektif DOC, berupaya membina COC yang substantif, berdaya guna, berhasil guna dan sesuai hukum internasional, di antaranya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982).