Pasien Covid-19 berobat di rumah sakit Wexham Park, Inggris, 22/5/2020 (AFP / VNA) |
Varian baru virus SARS-CoV-2 dari Inggris ditemukan untuk pertama kalinya pada Desember 2020. WHO menganggap bahwa varian baru ini memiliki daya penularan 50-70% lebih tinggi daripada virus semula mekipun tidak menimbulkan rasio infeksi dan kematian yang lebih tinggi. Akan tetapi, Perusahaan Farmasi Pfizer (Amerika Serikat) dan mitranya BioNTech (Jerman) menegaskan bahwa vaksin buatannya tetap efektif dalam mencegah varian baru yang ditemukan di Inggris.