Bentrokan antara serdadu GNA dan pasukan Jenderal Khalifa Haftar di Libia (Foto: AFP/VNA) |
Federica Mogherini telah mengeluarkan pernyataan ini pada pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) Pemerintah Persatuan Nasional (GNA) Libia yang diakui komunitas internasional, Fayez al-Sarraj di Brussel, Ibukota Belgia. Dia mengulangi bahwa Uni Eropa berharap agar semua pihak, negara-negara yang bersangkutan di kawasan akan segera menghentikan aktivitas-aktivitas militer dan memulai kembali dialog politik demi kepentingan warga Libia. Wakil Senior Uni Eropa, Federica Mogherini juga menekankan arti pentingnya warga Libia bisa mendekati bantuan kemanusiaan, serta perlunnya harus melindungi warga sipil dan imigran dalam penjara-penjara di Libia.
Dalam perkembangan lain pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri (Menlu) negara-negara Uni Eropa yang melakukan pertemuan di Brussel telah mengeluarkan pernyataan menyerukan semua pihak yang bersangkutan dengan konflik di Libia segera melakukan perintah gencatan senjata dan berkomitmen melakukan dialog dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjamin gencatan senjata sepenuhnya. Para Menlu memperingatkan bahwa konflik di Libia, khususnya di daerah Ibukota Tripoli merupakan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional.