Uni Eropa memutuskan mengadakan pertemuan darurat tentang situasi Mesir

Chia sẻ
        (VOVworld) – Jurubicara Komite Eropa (EC) memberitahukan bahwa 28 Menteri Luar Negeri dari Uni Eropa akan mengadakan pertemuan darurat pada Rabu (21 Agustus) untuk mempelajari kembali hubungannya dengan Mesir.

       (VOVworld) – Jurubicara Komite Eropa (EC) memberitahukan bahwa 28 Menteri Luar Negeri dari Uni Eropa akan mengadakan pertemuan darurat pada Rabu (21 Agustus) untuk mempelajari kembali hubungannya dengan Mesir.

     Demikianlah keputusan dikeluarkan kalangan diplomat senior dari negara-negara anggota Uni Eropa pada pertemuan persiapan Senin (19 Agustus) di Brusel, Belgia untuk berbahas tentang situasi huru-hara berdarah- darah yang semakin serius di Mesir.

      Para wakil Departemen Politik dan Keamanan dari Komite Eropa telah diminta untuk mengurangi masa liburan mereka supaya mempelajari dan mengeluarkan satu pendirian bersama tentang situasi Mesir, pada latar belakang jumlah orang yang tewas akibat kekerasan selam 5 hari lalu di negara ini telah mencapai kira-kira 800 orang.

Uni Eropa memutuskan mengadakan pertemuan darurat tentang situasi Mesir - ảnh 1
Pasukan keamanan Mesir dan para demonstran
(Foto: cand.com.vn)


      Dalam satu laporan bersama yang jarang ada, Ketua Dewan Eropa, Herman Van Rompuy dan Ketua Dewan Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso menunjukkan bahwa perkembangan-perkembangan baru-baru ini di Mesir, terutama beberapa baku tembak berdarah-darah belakangan ini adalah “khusus mengkhawatirkan”.

     Dua pejabat senior ini juga memperingatkan bahwa kekerasan yang terus bereskalasi akan menimbulkan akibat-akibat yang tidak bisa diduga terhadap Mesir dan negara-negara tetangganya. Mereka menganggap bahwa hal yang paling penting ialah kekerasan harus segera berhenti.

      Dalam perkembangan yang bersangkutan, Arab Saudi, pada Senin (19 Agustus), memberitahukan bahwa negara-negara Arab dan Islam akan membantu Mesir kalau negara-negara Barat memangkas pos-pos bantuan untuk Mesir akibat penindasan yang dilakukan pasukan keamanan terhadap para demonstran Muslim. Kantor berita nasional Mesir, “SPA” mengutip kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pengeran Saud al-Faisal yang menunjukkan bahwa terhadap negara-negara yang telah memberitahukan akan memangkas bantuan untuk Mesir atau mengancam akan melaksanakan-nya, negara-negara Arab dan Islam akan tidak bimbang-ragu membantu Mesir./.

 

Komentar