Deputi PM, Menlu Vietnam, Pham Binh Minh (kanan) dan Wakil Presiden Komisi Eropa, Komisioner Uni Eropa urusan Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan, Federica Mogherini pada jumper pers pada 5/8/2019 di Kota Hanoi. (Foto: vov) |
Uni Eropa menganggap bahwa ketegangan-ketegangan seperti itu bukanlah merupakan faktor yang menguntungkan bagi lingkungan damai dan stabil di kawasan ini.
Dia juga mengatakan: “Uni Eropa mendukung mobilitas bebas, kebebasan pelayaran dan penerbangan di laut dan kami juga mendukung proses menuju ke pengakhiran perundingan tentang COC yang bersifat mengikat secara hukum. Kami juga menginingkan agar semua pihak mendorong upaya mengurangi ketegangan, mendukung pendirian menurut arah menghormati hukum internasional dan khususnya menghormati semua ketentuan yang tercantum dalam UNCLOS 1982”.
Pada pihaknya, Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh menyambut baik pendirian Uni Eropa yaitu mendukung kebebasan, keamanan, keselamatan pelayaran di Laut Timur. Menurut hemat Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh, militerisasi dan tindakan-tindakan sepihak telah dan sedang memingkatkan ketegangan, mengerosi kepercayaan dan melemahkan perdamaian, keamanan dan kestabilan di kawasan. Beliau meminta kepada Uni Eropa supaya terus turut memberikan sumbangan dalam menjaga perdamaian, kestabilan, supremasi hukum, menghormati UNCLOS 1982, menghormati hak dan kepentingan yang sah dari semua negara di Laut Timur.