Badan keamanan Haiti pada permulaannya mengidentifikasi pelakunya adalah satu geng kriminal bersenjata yang beroperasi di peluaran ibu kota Port-au-Prince. Selama beberapa bulan terakhir, geng tersebut telah meningkatkan kasus-kasus perampokan dan penculikan untuk menuntut uang tebusan di daerah antara Port-au-Prince dan perbatasan dengan Republik Dominika.
Meningkatnya kekerasan geng telah membuat ribuan orang di Haiti harus meninggalkan rumah dan menghambat kegiatan ekonomi di negara termiskin di benua Amerika ini. Haiti telah terjebak dalam krisis setelah pembunuhan terhadap Presiden Jovenel Moise pada Juli lalu, dan gempa bumi yang sengit sebulan kemudian, yang merampas jiwa lebih dari 2.000 orang, dan merusak secara serius sistem infrastruktur yang sudah lemah di negara ini.