(VOVworld) – Pada Jumat (14 Agustus), Bank Sentral Tiongkok (PboC) telah menaikkan sedikit sebanyak 0,05% nilai kurs mata uang Yuan terbanding dengan mata uang dolar Amerika Serikat setelah 3 hari terus-menerus menurunkan total 3%. Sistim transaksi valuta asing Tiongkok memberitahukan bahwa pada Jumat (14 Agustus), nilai kurs Yuan telah naik 35 poin dasar menjadi 6,3975 Yuan per satu dolar Amerika Serikat dari taraf 6,4010 Yuan per satu dolar Amerika Serikat pada Kamis (13 Agustus). Di pasar pertukaran valuta asing Tiongkok, dalam satu hari transaksi, nilai mata uang Yuan dibolehkan berfluktuasi sebanyak 2% terbanding dengan nilai kurs referensi yang diumumkan PboC. Sebelumnya, pada Selasa (11 Agustus) lalu, PboC telah memutuskan menurunkan nilai kurs Yuan pada taraf yang paling kuat selama 20 tahun ini dalam satu gerak gerik yang dianggap Tiongkok untuk merespons secara lebih baik perkembangan pasar.
Tiongkok melakukan devaluasi Yuan
Foto: motthegioi.vn
Banyak ekonom memperingatkan devaluasi nilai kurs Yuan yang dilakukan Tiongkok pada hari-hari ini telah berpengaruh terhadap pasar keuangan global, bisa menyebabkan satu “perang moneter”. Di samping pendapat-pendapat bahwa devaluasi merupakan keputusan yang cocok bagi perkembangan perekonomian Tiongkok, banyak ekonom dunia juga berpendapat bahwa devaluasi Yuan ini membantu barang eks Tiongkok menjadi lebih murah, tapi juga menimbulkan kerugian terhadap perusahaan-perusahaan asing yang sedang melakukan bisnis di Tiongkok. Devaluasi Yuan membuat nilai mata uang dolar Amerika Serikat naik dan efeknya ialah harga berbagai jenis barang hasil pertanian dan mineral yang dibeli dengan mata uang dolar Amerika Serikat turun secara drastis.