(VOVWORLD) - Pada tanggal 26 Mei pagi, jutaan pemilih Suriah pergi ke tempat pemungutan suara untuk memilih pemimpin tanah air. Pemilihan tersebut berlangsung pada latar belakang konflik terus berlangsung antara tentara pemerintah dengan pasukan oposisi serta maraknya terorisme yang telah memojokkan negara Suriah ke dalam krisis yang sangat serius baik secara politik, keamanan, sosial ekonomi dan kemanusiaan. Pemilihan presiden tahun 2021 akan menyaksikan perlombaan antara tiga kandidat, terdiri dari Presiden yang berkuasa Bashar al-Assad (55 tahun), mantan Deputi Menteri Kabinet Abdallah Saloum Abdallah dan Mahmoud Ahmed Marei- pemimpin partai oposisi kecil yang mengikuti garis moderat di Suriah. Sekitar 18 juta pemilih mendaftarkan untuk memberikan suara di lebih dari 12.000 TPS di seluruh negeri. Sebelumnya, pada tanggal 20 Mei, warga Suriah di luar negeri memberikan suara di kedutaan besar dan konsulat negara itu. Para pengamat di Timur Tengah mengatakan bahwa Presiden Bashar al-Assad, yang telah memerintah negara itu sejak 2000, akan menang untuk melanjutkan periode jabatan tujuh tahun yang keempat.