Dalam pidato peringatannya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) KS PKV, Nguyen Phu Trong menekankan tradisi hubungan diplomatik yang damai, akrab, terkait erat satu sama lain sepanjang sejarah pembangunan dan pembelaan tanah air dari dua bangsa Vietnam dan Laos, di antaranya bersama-sama berjuang melepaskan diri dari penjajahan kolonialisme pada tahun 40-an dan 50-an abad yang lalu.
Sekjen Nguyen Phu Trong membacakan pidato (Foto; VNA) |
Bertolak dari kebutuhan kerja sama yang intensif, ekstensif, dan mendesak dalam situasi baru, pada tgl 18/7/1977 Vietnam dan Laos telah menandatangani Traktat Persahabatan dan Kerja Sama. Dalam waktu 45 tahun ini, traktat ini telah menjadi satu aset yang tak ternilaikan harganya dan memiliki makna yang teramat penting, menjadi dasar hukum yang mantap bagi kedua negara untuk terus-menerus memperluas hubungan persahabatan istimewa dan kerja sama komprehensif.
"Melihat kembali penggalan jalan sejarah heroik yang telah bersama-sama ditempuh kedua bangsa, kita benar-benar bisa merasa bangga akan hubungan teladan yang teramat jernih dan setia antara dua Partai, dua Negara, dan rakyat dua negeri Vietnam-Laos. Hubungan ini telah digalang, dijaga, dipupuk dengan keringat, usaha, jasmani dan rohani generasi-generasi tentara dan rakyat dua negeri, sungguh-sungguh menjadi aset yang tak ternilaikan harganya, hubungan yang tak ada duanya dalam sejarah dunia".
Sekjen Nguyen Phu Trong menegaskan bahwa solidaritas, kerja sama dan saling membantu antara Vietnam dan Laos merupakan faktor yang mempunyai makna vital bagi setiap Partai, setiap negara. Vietnam dan Laos bukan hanya dua negara tetangga, tetapi juga “dua negara sesaudara dan kemerad”. Setiap kemenangan dalam usaha perjuangan pembebasan bangsa di masa dulu serta dalam usaha pembangunan dan pembelaan tanah air sosialis Vietnam masa kini terkait dengan dukungan dan bantuan yang bernilai dan tepat waktu dari Partai, Negara, dan rakyat Laos sesaudara.
Tahun-tahun ini, hubungan politik bilateral tidak henti-hentinya diperkokoh dan ditingkatkan, dari “hubungan persahabatan tradisional” menjadi “hubungan persahabatan agung” sejak Februari 2019 dan terus menetapkan arah bidang-bidang kerja sama lainnya.
Wapres Laos, Bounthong Chitmany berbicara di depan upacara tersebut (Foto: VNA) |
Berbicara pada acara tersebut, Wakil Presiden Laos, Bounthong Chitmany menegaskan bahwa 60 tahun penjalinan hubungan diplomasik Laos-Vietnam dan 45 tahun Hari penandatanganan Traktat Persahabatan dan Kerjasama Laos-Vietnam merupakan event sejarah besar bagi kedua negara. Dia menyatakan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Partai, Negara, dan rakyat Vietnam sesaudara yang telah memberikan bantuan yang bernilai, tepat waktu dan efektif dalam usaha perjuangan pembebasan bangsa di masa lalu, serta dalam usaha pembelaan dan pengembangan Laos masa kini.
“Partai, Negara dan rakyat Laos kami selalu konsisten dan menganggapnya sebagai tanggung jawab dalam mengembangkan hubungan persahabatan tradisional yang agung, solidaritas istimewa dan kerja sama komprehensif Laos-Vietnam yang sudah mengalami tantangan dan dipupuk oleh jiwa dan raga para prajurit yang gagah berani, serta rakyat Laos dan Vietnam dari generasi ke generasi agar hidup selama-lamanya, memberikan kepentingan praksis maksimal kepada rakyat dua negeri”.
Wakil Presiden Laos percaya bahwa serentetan program dan kegiatan dalam tahun solidaritas persahabatan Vietnam-Laos akan merupakan titik balik penting untuk memupuk dan mengembangkan persahabatan agung, solidaritas istimewa dan kerja sama komprehensif antara dua Partai, dua negara, dan rakyat dua negeri.