Amerika Serikat (AS) tetap menjadi negara yang terkena dampak paling parah dengan hampir 81 juta kasus infeksi dan hampir 983.500 kasus kematian. India mencatat jumlah kasus infeksi tertinggi ke-2 di dunia dengan lebih dari 651.000 kasus. Di antara 10 negara yang mencatat jumlah kasus tertinggi, 7 negara sisanya adalah negara-negara Eropa, yaitu Perancis, Inggris, Rusia, Jerman, Turki, Italia, dan Spanyol. Eropa menjadi kawasan yang terkena dampak paling parah akibat wabah Covid-19 dengan lebih dari 159 juta kasus infeksi, menyusul kemudian Asia dengan lebih dari 119 juta kasus infeksi.
Menurut laporan baru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus infeksi Covid-19 di dunia menurun 16% dalam seminggu terakhir, menandai penurunan selama sebulan dalam grafik jumlah kasus infeksi COVID-19 global. Menurut WHO, ada lebih dari 10 juta kasus baru dan sekitar 60.000 kasus kematian secara global dalam seminggu yang tercatat. Pasifik Barat adalah satu-satunya wilayah yang menyaksikan peningkatan kasus COVID-19 - meningkatkan sekitar sepertiga dari minggu sebelumnya. Persentase kasus kematian akibat penyakit ini juga meningkat sebesar 22% di Pasifik Barat dan sekitar 4% di Timur Tengah, sementara di wilayah lainnya menurun.
WHO menilai bahwa Omicron tetap adalah varian populer di seluruh dunia. Data statistik menunjukkan bahwa ada 99.5% jumlah kasus infeksi Covid-19 saat ini akibat varian Omicron, sementara hanya ada 0,3% akibat varian Delta. WHO merekomendasikan masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa pandemi COVID-19 telah berakhir.