Singgung Masalah Perbatasan Wilayah Artinya Singgung Masalah Dorong Kerja Sama

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Demikian ditegaskan Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Le Hoai Trung ketika menjawab interviu kalangan wartawan, pada Sabtu pagi (30/1), di sela-sela Kongres Nasional XIII Partai Komunis Vietnam (PKV). 
Singgung Masalah Perbatasan Wilayah Artinya Singgung Masalah Dorong Kerja Sama - ảnh 1Deputi Menlu Le Hoai Trung (Foto: Kemenlu Vietnam)

Menurut Deputi Menlu Le Hoai Trung, target politik luar negeri Vietnam ialah mempertahankan secara mantap lingkungan damai dan kestabilan bagi perkembangan tanah air, sekaligus memanfaatkan kondisi-kondisi kondusif bagi pengembangan sosial-ekonomi. Tetapi ada lagi satu target yang sangat penting yaitu dengan gigih dan tekun mempertahankan secara mantap kemerdekaan, kedaulatan, dan keutuhan wilayah. Itu merupakan hal yang paling penting dalam politik luar negeri Vietnam. Dalam semua Kongres Nasional PKV sebelumnya serta Kongres Nasional XIII ini, pada umumnya melaksanakan target itu.

Tentang perbatasan di darat, Vietnam mempunyai garis perbatasan dengan Tiongkok, Laos, Kamboja. Vietnam telah bekerja sama untuk melaksanakan banyak urusan penting seperti melaksanakan beberapa traktat yang sudah ditandatangani dengan negara-negara tetangga terkait dengan penetapan perbatasan, penetapan garis demarkasi, penancapan tonggak perbatasan, pengelolaan garis perbatasan, dan sebagainya. Seiring dengan itu ialah mendorong pengembangan sosial-ekonomi, bekerja sama dengan negara-negara untuk menjamin keamanan, mencegah dan menanggulangi kriminalitas.

Di jalan laut, Deputi Menlu Le Hoai Trung menganggap bahwa kawasan Laut Timur tidak hanya bersangkutan dengan kerja sama perdagangan, investasi, penerbangan saja, tetapi juga kerja sama di bidang penanggulangan perubahan iklim, penelitian ilmu pengetahuan, pencegahan dan penanggulangan kriminalitas....dan lain-lain, oleh karena itu menguntungkan negara-negara di kawasan, di pesisir Laut Timur dan negara-negara di luar kawasan.

“Saya berharap agar di waktu mendatang kita akan memperkuat kerja sama. Kerja sama itu perlu dingerti secara lebih luas, dari masalah kerja sama untuk memanfaatkan sumber-sumber daya di laut sampai masalah-masalah kerja sama dalam perlindungan lingkungan, kerja sama di bidang perubahan iklim, dan sebagainya. Itulah yang sangat kami inginkan ialah ketika menyinggung masalah perbatasan wilayah sama artinya menyinggung masalah mendorong kerja sama”.

Akan tetapi, di Laut Timur juga ada sengketa. Menurut Deputi Menlu Le Hoai Trung, haluan konsekuen Vietnam ialah ingin bersama dengan negara-negara terkait untuk menangani secara damai semua sengketa, atau perselisihan, termasuk masalah delimitasi kawasan-kawasan yang dipersengketakan yang sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS 1982). Vietnam sudah melakukan delimitasi perbatasan laut dengan berbagai negara seperti Tiongkok di Teluk Tonkin; dengan Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Oleh karena itu, Vietnam sangat ingin bersama dengan para mitra untuk menangani secara damai semua sengketa. Vietnam juga dengan gigih dan tekun membela kepentingan yang sah, berjuang menentang semua pelanggaran terhadap kedaulatan, hak kedaulatan, hak yurisdiksi Vietnam yang telah ditetapkan sesuai UNCLOS 1982.

Komentar